7 7

Di siang hari yang cerah, saat langit biru dan kepulan awan saling bergandengan tangan. Suara pukulan demi pukulan terdengar dari dalam sebuah dojo bergaya jepang, Satou yang telah berlatih selama satu jam penuh mulai merasa kelelahan.

Keringat membasahi tubuhnya, tapi dia tetap melanjutkan latihannya tanpa henti. Yah, setidaknya sampai dia mendengar pintu dojo yang terbuka.

"Sayang, saatnya makan siang!"

Suara lembut nan dewasa milik Harusaki terdengar. Berdiri tepat di depan pintu dojo yang telah terbuka, Harusaki memanggil suaminya dengan senyum tipis diiringi dengan pipinya yang merona. Melihat tubuh panas milik suaminya, jantung Harusaki berdetak sangat kencang.

"Ah, sudah waktunya makan siang kah? Aku merasa waktu berjalan sangat cepat."

Satou menjawab sambil menyeka keringatnya dengan sebuah handuk. Dia berjalan menghampiri Harusaki dengan senyum lebar.

"Itu karena kamu terlalu fokus dengan latihanmu. Setiap hari kerjaanmu latihan terus." Jawab Harusaki sambil mengembungkan pipinya.

"Haha, itu karena aku sangat suka berlatih." Satou hanya bisa menjawab dengan tawa senang; "Karena hal ini, aku semakin percaya diri untuk melindungimu." Lanjut Satou sambil memegang dagu Harusaki.

"B-Benar juga sih..." Harusaki berkata pelan, wajahnya semakin merah karena tindakan suaminya.

*Kiss!*

"Kalau begitu mari menuju meja makan." Putus Satou setelah mencium kening Harusaki.

"Umm!"

Harusaki mengangguk, setelah itu tangannya menggandeng lengan berotot milik Satou. Mereka berjalan keluar dari dojo, setelah itu mereka masuk kedalam rumah, menuju meja makan yang telah terisi dengan makanan lezat buatan Harusaki.

(Gambar Protagonis: Lihat di kolom komentar paragraf.)

---

Sudah lima tahun lebih semenjak Satou menyelamatkan Harusaki, dan sudah dua tahun sejak pernikahan mereka berdua. Kehidupan mereka berjalan tanpa hambatan, hubungan mereka juga semakin erat seiring berjalannya hari.

Bisnis yang dilakukan oleh Satou juga semakin luas, jadi mereka tidak perlu khawatir tentang kekurangan makanan atau kebutuhan apapun.

Pada dasarnya tidak ada yang bisa dikatakan kecuali kemesraan mereka.

Mungkin anda bertanya-tanya; 'Kenapa protagonis kita masih belum pindah ke dunia yang lain? Yah... Itu karena dia terlalu menikmati kehidupannya dengan istri tercintanya, Harusaki. Bahkan terkadang dia sempat lupa kalau dia punya sistem.

Tapi hari ini berbeda, dia telah memutuskan untuk melanjutkan *cough* petualangannya di dunia hentai. Jadi setelah perencanaan yang serius, dia berpikir bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk memanggil Paimon dan segera berangkat ke dunia berikutnya.

Oiya, Loli atau sistemnya ia beri nama Paimon. Kenapa? Karena penampilannya yang sangat mirip Paimon, tubuh mungil, rambut perak, wajah lucu... Pokoknya Loli itu sangat mirip dengan Paimon dari Genshin Impact yang pernah ia mainkan, jadi Satou memberinya nama Paimon.

'Paimon, apakah anda di sana?' Satou memanggil dari dalam hatinya.

"Aku disini! Apakah anda telah memutuskan untuk memutar Roullette Wheel sekali lagi?" Suara manis milik Paimon segera terdengar dari dalam kepala Satou.

"Benar. Oiya, apakah aku akan berganti tubuh sekali lagi saat aku berpindah ke dunia yang baru?" Satou mengangguk, setelah itu dia bertanya dengan pertanyaan yang sangat penting.

"Baiklah~ Mengenai tubuh, tidak, tubuh anda yang sekarang telah menjadi tubuh tetap serta permanen. Jadi anda tidak bisa berganti tubuh lagi." Paimon menggelengkan kepalanya dengan lucu.

Di sisi lain, Satou merasa lega. Jika dia berganti tubuh setiap dia pergi ke dunia yang baru, hal itu tentu akan membuatnya sedikit tidak nyaman. Toh dia telah terbiasa dengan tubuhnya yang sekarang.

"Ok. Kalau begitu segera putar Roulette Wheelnya, aku ingin tahu dunia apa yang akan aku datangi berikutnya." Satou terlihat sangat penasaran.

"Okay!" Jawab Paimon singkat.

Sambil mengelus dagunya secara perlahan, Satou memandang Roulette Wheel yang berputar dengan kencang. Setelah Roulette Wheel itu berhenti berputar, sebuah pop up notifikasi muncul!

Nama Dunia: Tachibana-san-chi no Dansei Jijou Matome Ban

"Hmm... Tachibana-san-chi no Dansei Jijou Matome Ban?" Melihat nama itu, kedua alis Satou mulai mengerut.

avataravatar
Next chapter