6 6 - Harusaki (R18+) (Akhir Vol.1)

(Harusaki: Lihat di kolom paragraf komentar.)

"Satou kun."

Suara malu-malu serta penuh nafsu milik Harusaki terdengar pelan di telinga Satou.

Jantung Satou berdetak semakin kencang, saudara kecilnya juga terlihat mulai bangun dari mimpinya.

"Tapi orang tuamu?"

"Ah... Mereka pulang pagi nanti."

Telapak tangan halus milik Harusaki mulai menggosok saudara kecil Satou.

Sekali lagi Satou menelan ludahnya. Tapi dia ingin memastikan sesuatu, dan tentunya dia tidak ingin membuat Harusaki menyesal untuk melakukan hal ini; "Apakah kamu telah yakin? Aku tidak ingin kamu menyesal." Kata Satou dengan suara serius.

"Hmm."

Harusaki mengangguk dengan sungguh-sungguh.

Karena Harusaki telah berkata demikian. Tali yang sebelumnya menjerat hati Satou mulai longgar.

Telapak tangannya yang lebar segera meraih dua kapas besar nan empuk milik Harusaki.

Suara erangan manis yang menggoda keluar dari mulut Harusaki; "Satou kun..." Erangnya sambil menutup mata.

Tak ingin kalah. Harusaki segera meraih apa yang ia tahu sebagai kancing celana milik Satou dan ia segera membukanya.

Karena ruangan yang gelap, Harusaki meraba-raba masuk. Segera ia merasakan sebuah benda keras nan besar.

Harusaki berjongkok sambil berusaha mengeluarkan benda panas tersebut.

Matanya terbuka lebar, walaupun kamarnya sangat gelap saat ini. Tapi dia tahu bahwa benda yang ada di depannya sangatlah besar; 'Besar sekali...' Bisik Harusaki dengan ekspresi tak percaya.

Setelah itu dia memasukan penis Satou kedalam mulutnya yang lembab dengan sedikit kesusahan. Harusaki mulai mengayunkan kepalannya dengan perlahan, wajah cantiknya terlihat sangat merah.

"Uh... Harusaki."

Satou memegang kepala saki sambil mengerang pelan. Walaupun blowjob milik Harusaki terasa canggung dan tidak profesional, tapi Satou tetap menikmati hal tersebut. Karena Harusaki masih perawan, jadi hal ini sangatlah wajar, malah Satou sangat bersyukur karena ini.

"Harusaki, tolong lidahmu juga." Satou mengintruksikan sambil mengelus rambut halus milik Harusaki.

"Seperti ini?"

Harusaki segera melakukan perintah Satou. Celana dalam miliknya mulai terasa basah, nafsu Harusaki meroket!

"Uhh..."

Tangan Satou mencengkram erat kepala Harusaki, segera sperma putih yang ia miliki tumpah di dalam mulut harusaki.

Setelah beberapa detik, cengkraman Satou mulai melonggar dan Harusaki segera mengeluarkan penis Satou dari mulutnya.

Harusaki terlihat berusaha keras ingin menelan sperma tersebut. Satou yang melihat hal ini segera berkata; "Harusaki, kamu bisa meludahkan hal itu kau tahu. Tidak perlu memaksakan dirimu." Katanya dengan suara sedikit khawatir.

"Ummmm..."

Harusaki segera menggelengkan kepalanya beberapa kali. Setelah beberapa detik Harusaki membuka mulutnya sambil menjulurkan lidah.

Dia telah menelan sperma tersebut!

Nafsu Satou segera melambung tinggi sekali lagi. Dia menarik Harusaki dan segera membaringkannya di atas kasur.

Setelah itu dia menarik celana dalam Harusaki yang basah dan segera melemparkannya ke samping. Satou menjilat klitoris Harusaki sambil memasukan jari telunjuk miliknya ke dalam gua sempit nan basah milik Harusaki.

"Satou kun~"

Harusaki mengerang senang saat bibir bagian bawahnya di mainkan oleh Satou.

"Ah!..."

Cairan manis milik Harusaki menyembur keluar! Satou mengeluarkan jarinya yang telah terlumuri dengan cairan lengket.

Karena telah dirasa siap. Satou segera mengarahkan kepala penisnya tepat di pintu vagina milik Harusaki.

"Harusaki."

"Umm."

Harusaki mengangguk menyetujui.

Setelah itu, secara perlahan Satou memasukan penisnya kedalam gua sempit milik harusaki. Saat itu kepala penisnya menyentuh sebuah dinding tipis yang tak lain selaput darah milik Harusaki.

Satou memaksa penisnya masuk dan akhirnya selaput darah itu pecah. Hal ini membuat Harusaki mengerang kesakitan. Tangannya memeluk punggung Satou dengan sangat erat, keringat kecil pun muncul dari dahi Harusaki.

"Satou kun..."

Gumamnya sambil mencoba menahan rasa sakit.

Satou tidak terus menggedor vagina Harusaki, tapi dia bermain dengan kedua puting berwarnah merah muda milik Harusaki. Hal ini dia lakukan untuk meringankan rasa sakit yang di derita oleh pecahnya selaput darah milik Harusaki.

Setelah beberapa menit. Harusaki segera berkata; "Satou kun, kamu bisa melanjutkannya."

Satou mengangguk, secara perlahan dia mulai menarik dan mendorong penisnya di dalam vagina Harusaki. Harusaki mengerang berkali-kali, yang awalnya terasa sakit sekarang telah berangsur-angsur berubah menjadi gatal sampai akhirnya terasa sangat enak!

Sambil mengayunkan pinggangnya, Satou mencium Harusaki dengan penuh gairah. Lidah mereka saling terjalin, tangan Satou juga tak luput dari dua kapas besar milik Harusaki.

Suara benturan kesenangan pun terdengar dari kamar Harusaki selama beberapa jam.

avataravatar
Next chapter