webnovel

Berawal dari dunia Manga H

Fanfiksi hentai untuk mengisi waktu luang anda.

venusstarlights · Anime & Comics
Not enough ratings
22 Chs

13

"Haruskah kita menghubungi ayah?"

Yumeko, gadis cantik berkacamatanya berbisik dengan ekspresi keraguan.

"Kakak, apa yang harus kita lakukan?" Tanyanya sambil menatap ke arah saudara perempuannya.

"Jika kita menghubungi ayah, apakah dia akan menjawab?" Jawab saudara perempuan berambut hitam, Yuriko menunduk, wajahnya terbayangi oleh rambut hitam indah miliknya.

"K-Kamu benar..."

Yumeko sedikit mengangguk, kenangan tentang ayah yang jarang sekali muncul dalam kehidupan mereka mulai muncul.

"Pilihan terbaik untuk saat ini yaitu untuk tetap mengikuti mereka."

"Ah... Umm."

Yumeko terlihat bingung untuk beberapa saat, pada akhirnya dia hanya mengangguk setuju dengan ide saudara perempuannya.

"Baik, kalo begitu mari ikuti mereka. Jika kita terlalu lama diam di sini, kita mungkin akan kehilangan mereka."

Yuriku segera meraih tangan adiknya, mereka mulai mengikuti ibu serta pria tak dikenal itu secara diam-diam.

(Yumeko & Yuriko: Lihat di kolom komentar paragraf.)

---

"Satou kun, aku merasa lapar."

"Hmm... Tak terasa sudah beberapa jam sejak kita berkeliling. Kalau begitu mari mencari restoran terdekat." Putus Satou sembari mencolek hidung imut Kyoka.

"Umm. Aku dengar ada sebuah restoran di depan, mari menuju ke sana."

Jawab Kyoko dengan anggukan senang.

Di dalam restoran, Satou melambaikan tangannya ke arah seorang pelayan.

"Jadi apa yang ingin anda pesan?"

Tanya pelayan itu sembari memegang sebuah buku catatan kecil.

Kyoko menatap ke arah daftar menu, setelah memilih untuk beberapa saat, akhirnya dia memilih sebuah steak ayam dengan teh manis dingin.

"Dan anda, tuan?"

"Aku ingin pasta pedas serta kola dingin."

"Baik, tolong tunggu sebentar."

Setelah mencatat keinginan mereka, pelayan itu berjalan pergi menuju dapur.

Di sisi lain, Satou mulai mengobrol senang dengan Kyoka sembari menunggu makanan serta minuman yang mereka pesan.

---

*Klik*

Mengenakan seragam pelayan restoran, Getah masuk dari pintu belakang restoran tempat dia bekerja.

(Getah: Lihat di kolom komentar paragraf.)

Dia terlihat tersenyum sembari bersiul senang.

'Ah, kemarin sangat menyenangkan. Tak kusangka obat yang aku beli akan sangat mujarap, aku harus sering-sering melakukan hal ini.'

Getah mengingat pengalaman menyenangkan dengan sorang wanita yang ia bius serta perkosa kemarin.

'Video kemarin juga laku terjual. Layaknya menepuk dua burung dengan satu batu, sangat menyenangkan~'

Senyum Getah semakin melebar. Sembari menyapa teman kerjanya, Getah bertanya; "Hey, apakah ada pelanggan cantik kali ini?"

"Oh, ada."

Temannya menggangguk bosan. Tangannya menunjuk ke arah wanita cantik yang saat ini sedang duduk sendiri di dalam restoran.

'Wanita dewasa berambut coklat! Terlebih lagi sangat cantik!' Getah berteriak senang dalam hati, nafsunya mulai tumbuh.

"Apakah dia datang sendiri?" Tanya Getah sekali lagi.

Dia ingin memastikan bahwa wanita itu datang sendiri. Jika benar demikian, rencana yang akan dia lakukan akan berjalan semakin lancar.

"Yup." Jawabnya dengan senyum main-main, dia tahu bahwa wanita itu datang berpasangan dengan seorang pria yang baru saja menuju kamar mandi. Terlebih lagi pria itu terlihat sangat kuat, tapi dia tidak akan memberi tahu hal ini, dia terlalu malas.

'Gotcha.' Sorak Getah dalam hati; 'Mungkin hari ini adalah hari keberuntunganku.'

"Masakan untuk meja nomor 7." Seorang Chef berteriak.

"Apakah untuk wanita di sana?" Getah segera bertanya.

"Benar." Jawab Chef itu.

"Aku akan mengantarnya." Getah mengangguk senang. Setelah itu Getah mengantar pesanan itu tanpa lupa untuk mencampur bubuk khusus kedalam minuman secara diam-diam.

"Getah, antarkan yang ini juga... Loh, kemana dia pergi?" Chef tadi telah kembali dengan masakan yang lain, saat dia ingin menyuruh Getah untuk mengantar pasta serta kola dingin ke meja nomor 7, taunya pria itu sudah menghilang.

"Ah, dia telah mengantar masakan yang tadi. Setelah dia kembali, aku akan memberitahunya."

"Oh, ok. Terimakasih."

Chef itu kembali kedalam dapur sekali lagi.

---

"Masakan serta minuman anda, nona."

"Ah, terimakasih." Kyoka berterimakasih sembari mengangguk ke arah pelayan.

Setelah pelayan itu pergi, Kyoka meraih teh dingin yang telah dihidangkan; 'Segar sekali... Tapi kenapa rasanya sedikit aneh?'

'Huh?'

'Uh... Kenapa tiba-tiba tubuhku terasa panas?' Gumam Kyoka dengan nada bingung. Secara perlahan, wajahnya berubah menjadi semakin merah dan dia merasa bagian terpentingnya terasa sangat gatal!

Di sisi lain, Getah tersenyum licik sembari menjilat bibirnya.

Next bab bakal gw retakin ginjal si bangsat.

venusstarlightscreators' thoughts