14 14

Keluar dari toilet restoran, Satou berjalan santai sembari melihat ke arah meja nomor 7 tempat dimana Kyoka duduk.

"Kuharap aku tidak membuatmu menunggu lama."

Kata Satou sederhana, dia menarik kursi dan duduk.

Saat ini Satou masih tak sadar bahwa ada suatu hal aneh yang terjadi dengan Kyoka.

Dia mencoba mengobrol dengan Kyoka, tapi Kyoka nampak ngelantur serta bernafas dengan tersenggal-senggal, tubuhnya juga mulai berkeringat layaknya seorang yang selesai berlari marathon.

Hal itu tentu saja bukan karena lingkungan restoran yang panas dan gerah, toh di sini terasa sejuk. Tapi apa yang sebenarnya terjadi?

Alis Satou mulai mengerut, dia meraih bahu Kyoka dan segera menempelkan tangannya di kening wanita itu. 'Panas' Itulah yang dia rasakan saat ini, wajahnya juga telah berubah sangat merah.

"Kyoka, apakah kamu sakit?" Tanya Satou dengan nada khawatir.

"A-Aku tidak tahu, s-setelah meminum minuman itu, seluruh tubuhku menjadi panas serta terasa aneh." Jawab Kyoka dengan nada lelah serta desahan kecil, jari telunjuknya yang gemetar menunjuk ke teh dingin yang ada di atas meja makan.

"Minuman?"

'!!!'

Satou melebarkan matanya, dia meraih minuman itu dan segera mencium baunya...

Urat-urat muncul di pelipis Satou, dia menggeram marah; Ternyata minuman itu telah dicampur dengan semacam obat-obatan khusus, Afrodisiak? Mungkin.

Dari aromanya, nampaknya orang itu memasukan dosis tinggi keladam minuman Kyoka.

Gigi Satou mulai berderit, dia menggenggam gelas berisi teh itu dengan sangat erat sampai-sampai ia meremukkan gelas itu menjadi sebuah pecahan tajam.

"Kyoka, mari pulang." Kata Satou dengan suarah rendah.

"Satou... Kamu terlihat sangat tampan~"

Kyoka semakin ngelantur, dia memeluk lengat Satou dengan kata yang sangat menggoda.

Satou menutupi tubuh Kyoka dengan jaket miliknya, karena obat itu mulai bekerja, Satou tak punya pilihan lain selain segera membawa Kyoka ke apartemnnya.

Jika dia tinggal terlalu lama di tempat ini, takutnya Kyoka akan bertindak semakin berani. Jika mereka berdua sendirian, tentu Satou tak akan mempermasalahkannya, tapi di restoran? Dimana pria lain bisa melihat, 'Tidak terimakasih.'

Jadi Satou mengantar Kyoka kedalam mobil, setelah itu Satou segera tancap gas menuju apartemen miliknya.

Adapun pria yang mencoba bertindak bodoh dengan kekasihnya... Satou hanya bisa tersenyum dingin.

---

Malam hari, berjam-jam setelah Satou keluar dari restoran.

"Sialan!"

Menggeram marah, Getah berjalan sambil menendang kaleng kosong yang tergeletak di jalanan.

Dia marah karena wanita yang telah dia incar ternyata memiliki soerang pendamping dan pergi tak lama setelah ia mencampur obat khusus miliknya.

Terlebih lagi obat yang ia gunakan dalam rencana gagal itu ia beli dengan harga sangat mahal di pasar gelap. Hal ini justru membuatnya lebih marah!

Dia terus berjalan dengan langkah kesal, karena ia tak memperhatikan sekelilingnya, dia menabrak seseorang tanpa sengaja.

"Sialan, apa kau tak punya mata!? Minggir!"

Karena emosi yang sudah berada di ambang batas, Getah tak mampu mengontrol sikapnya dan ia segera mengutuk pria yang sebelumnya ia tabrak.

Tak perduli bahwa dirinyalah yang salah, Getah hanya ingin melampiaskan emosinya ke orang yang ada didepannya.

Tapi sangat disayangkan, orang yang ia coba ganggu merupakan orang yang salah.

Benar, orang itu tak lain adalah Satou yang telah menunggu Getah!

---

"Sialan, apa kau tak punya mata!? Minggir!"

Mendengar kata bajingan yang ada didepannya, Satou semakin marah.

Pria yang ada didepannya tak lain adalah antagonis dunia ini, orang yang telah menghancurkan hidup Kyoka dalam manga asli! Serta orang yang sebelumnya mencambur obat-obatan khusus kedalam minuman yang Kyoka pesan!

Jika Satou tak datang ke dunia ini, mungkin bajingan ini telah berhasil dengan rencananya.

Tanpa banyak basa-basi, Satou segera menendang selangkangan Getah dengan sekuat tenaga.

*Crack!*

Suara mengerikan terdengar.

"Ahhhhhh!!!!!!!!!!!!!"

Getah yang tak siap akan serangan tiba-tiba tersebut, segera berteriak sangat kencang dan segera terjatuh ke lantai beton!

Matanya terguyur oleh air mata karena rasa sakit yang sangat luar biasa. Pada akhirnya dia pingsan karena tak mampu menahan rasa sakit itu.

Dikatakan bahwa jika selangkangan pria ditendang, rasa sakit yang dihasilkan lebih parah dari ditusuk pisau serta ditembak oleh pistol tepat dibagian dada. Tapi kasus kali ini berbeda, tak hanya ditendang, kedua telur Getah DIHANCURKAN oleh tendangan Satou.

Dapat dibayangkan betapa menyakitkannya hal tersebut!

Satou hanya menatap sambil berdecak. Tangannya segera meraih kerah pria itu dan segera membawanya kesuatu tempat.

---

Tentang masa depan Getah.

"Hei! Kalian kedatangan seorang teman. Bersikaplah ramah!"

Seorang petugas polisi mengetuk pintu jeruji dengan keras, di belakangnya, Getah berdiri dengan borgol yang masih tepasang di tangannya.

Sudah beberapa bulan sejak ia dirawat dirumah sakit, telur serta penisnya telah hilang. Terlebih rasa sakit itu tak kunjung mereda, dan sekarang dia harus mendekam di dalam penjara selama dua puluh lima tahun!

'Fuck!' Getah mengukut dalam hatinya.

Setelah borgolnya dilepas, Getah segera masuk kedalam sel. Di dalam, ada lebih dari 13 orang, jika dirinya dihitung, maka angka itu bertambah menjadi 14.

Dia berjalan kepojok dan segera duduk. Tapi saat itu ada orang yang memanggilnya.

"Dimana sapaanmu nak?" Kata rekan satu sel yang bringas itu. Pria itu bertanya dengan wajah garang.

"Pergilah pak tua, aku tak ingin berbicara dengan-."

Sebelum Getah menyelesaikan ucapannya. Perutnya tiba-tiba terasa sangat sakit, wajah Getah langsung masam.

"Nak, belajarlah untuk bersikap sopan-santun." Kata pria bringas itu dengan tawa menghina setelah meninju perut Getah dengan bogem mentah.

"Oh... Aku dengar kamu adalah seorang pemerkosa."

"Hehe." Pria bringas itu tersenyum, dia melanjutkan; "Apakah kamu percaya pada karma?"

"A-Apa yang ingin kalian lakukan?"

Melihat para napi lain yang mendekat dengan senyum menyeramkan mereka, Getah segera merasakan firasat yang sangat buruk.

"Lucuti dia."

Napi lain mengangguk sambil tersenyum.

"Ah, hentikan!"

"Tidak!"

"Tolong jangan... Jangan!"

"Ahhhh!"

Seakan jatuh tertimpa tangga, tak cukup kehilangan masa depan serta dijobloskan kedalam penjara, sekarang Getah berakhir disodomi oleh 13 narapidana secara bergilir.

avataravatar
Next chapter