"A—aku mohon," ucap Delima kepada ayah kandungnya itu. "Ji—jikalau Ayah memang mengetahui sesuatu tentang Keisha, beritahukan padaku."
"Tidak, Sayang," ucap Seta dalam deraian air matanya. "Ayah tak hendak melihat engkau bersedih hati, Nak."
"Bunda," Delima kini merayu pula ibu tirinya itu. "Kumohon?"
"Sayang," Anya menahan suara tangisannya sendiri seraya mengusap pipi sang gadis yang telah basah itu.
"A—atau," kata Delima. "Bawalah aku bersama kalian untuk menemui Keisha. Bi—biarkan aku sendiri yang bertanya langsung kepada laki-laki itu. Biar aku sendiri yang langsung melihat kenyataannya."
"Tidak, Sayang," ucap Seta. "Kau pasti tidak akan sanggup, Nak. La—lagi pula, kemampunmu sebagai Putri Duyung tidak efektif di daratan ini bukan?"
Delima mencoba menekan perasaan yang berkecamuk di dalam dadanya. Dan sang gadis mencoba mengembangkan senyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com