webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Sifat Manusia

Delima mengajak Keisha duduk-duduk di beranda di samping kiri rumah, tentu saja dengan ditemani teh madu mahkota dewa di dalam teko keramik di atas nampan, di atas meja tersebut.

Kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu duduk di kursi bambu yang panjang, berdekatan, berdempetan. Delima berada di dalam pelukan Keisha.

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu, Delima?"

Delima mengangguk kecil, sang gadis terlihat begitu nyaman bersandar kepala ke dada sang pemuda seperti itu. Keisha bahkan harus mengangkat satu kakinya sedemikian rupa demi menopang tubuhnya sendiri agar tidak bergeser karena tekanan dari tubuh Delima.

"Apa kalian tidak pernah merasa bosan tinggal di rumah yang terpencil dari dunia luar seperti ini? Menjalani rutinitas yang sama setiap hari?"

"Sama sekali tidak. Aku masih bisa bermain-main di tepian danau itu."

"Benarkah?"

"Aku rasa memang seperti itu."

"Seperti itu?" ulang Keisha dan tersenyum menggelengkan kepala. "Kenapa terdengar tidak begitu meyakinkan bagiku?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com