webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasy
Not enough ratings
402 Chs

Hujan

Lalu, angin tiba-tiba berembus lebih kencang menggoyang ranting-ranting pepohonan, daun-daun kering terlepas dari tampuknya, berterbangan, pasrah dibawa oleh aliran angin itu sendiri. Kelopak-kelopak bunga yang tumbuh menghiasi pekarangan rumah itu pun demikian. Terlepas seperti dicabut paksa dari tangkainya.

Langit yang semenjak tadi pagi tidak memperlihatkan sisi terangnya terlihat semakin redup. Awan-awan kelabu dan hitam berarak perlahan, beriringan, memberi kesan suram pada permukaan tanah di bawahnya, pada danau itu, pada kondisi rumah klasik di tengah-tengah hutan itu.

"Sepertinya akan turun hujan," ujar Keisha. "Apa kau—"

Belum habis ucapan sang pemuda, hujan tiba-tiba turun dengan lebatnya. Delima terpekik kecil sebab Keisha bangkit dengan cepat.

"Kita ke dalam saja!" ujar sang gadis dengan sedikit berteriak sebab deru angin bercampur hujan cukup memekakkan gendang telinga.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com