webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Music & Bands
Not enough ratings
23 Chs

TWO

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid segera mengemasi barang-barang mereka, begitu pun denganku. Tiba-tiba, seseorang mencolek pundakku. Membuatku menghentikan kegiatan yang sedang kulakukan saat ini.

"Oh, Yuna-ya ada apa? Tanyaku pada seorang gadis yang kini berada di sampingku.

Dia Yuna, seorang gadis tinggi dengan rambut hitam panjang dan berponi. Temanku sekaligus rekan kerjaku nanti. Yaps, kita akan debut bersama dengan grup bernama GFRIEND.

"Apakah kau ingin mampir dulu ke minimarket nanti? Aku ingin membeli susu" ucapnya sambil menunjukkan wajah memelas.

"Baiklah, aku juga ingin membeli sesuatu" ujarku sambil terkekeh melihat wajahnya yang memelas dan kemudian melanjutkan merapihkan barang-barangku.

Gadis yang bernama Choi Yuna itu menarik kursi yang ada di sebelahku dan menungguku hingga selesai merapihkan semua barangku.

"Oiii, kalian tidak pergi latihan? Kalian akan membolos latihan hari ini yaa" teriak seseorang kepada kami.

Kami langsung menoleh ke arah suara itu.

"Tidak tuh, wleee. Jangan-jangan kau yang malah ingin membolos hari ini kan" ujar Yuna membalas ledekan laki-laki itu.

"Ahahahahaha benar sekali. Latihan hari ini akan sangat melelahkan. Rasanya aku ingin membolos saja" balas laki-laki itu sambil menghela nafas panjang.

"Seokmin-ah dimana Mingyu? Apa dia belum kemari?" Tanyaku pada laki-laki yang ternyata bernama Seokmin itu.

"Oh belum. Ini aku sedang menunggunya" jawabnya. Ia juga merupakan seorang trainee dari Pledis Entertainment. Yaps, dia dan mingyu berada di agensi yang sama.

Aku dan Mingyu berada di kelas yang berbeda. Aku sekelas dengan Yuna dan Seokmin. Kami bersekolah di SOPA (School of Performing Arts Seoul). Di sekolah ini banyak sekali murid yang sudah menjadi trainee di berbagai agensi maupun yang sudah menjadi seorang idol group.

"Kalau gitu kita duluan, ya. Semangat untuk latihan hari ini dan jangan terlalu memaksakan diri. Mari kita debut dan berjumpa di stage." ucap Yuna menyemangati Seokmin, aku dan tentu saja dirinya sendiri.

"Fighting" sorak Seokmin juga

"Bye bye Seokmin-ah~ Sampai ketemu besok" ucapku sambil melambaikan tangan dan kemudian meraih pergelangan tangan Yuna.

Ia membalas lambaian tanganku dan mengangguk "Eungg bye"

Tak jauh setelah kami keluar kelas, aku melihat sosok yang sangat familiar dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Kalian sudah mau pergi latihan?" Tanya Mingyu sambil menyapa Yuna yang ada di sebelahku.

Aku mengangguk pelan"Eungg, aku pergi duluan ya. Semangat untuk latihan hari ini. Jangan terlalu memaksakan diri. Istirahatlah sebentar jika lelah. Oh ya Seokmin menunggumu di dalam kelas"

Dia ikut mengangguk dan tersenyum "Kalian juga semangat untuk latihan hari ini. Hati-hati di jalan ya"

"Bye" ucapku dan Yuna berbarengan dan kami berjalan menjauh.

~

"Eunha-ya pelankan tempomu." seru seseorang padaku

"Ya, baiklah. Maafkan aku" ucapku sambil terus menari.

Kini aku sedang berada di ruang latihan bersama dengan para member yang lain dan juga seorang koreografer. Kami melatih koreografi untuk lagu debut kami. Sebenarnya aku sudah menghafal seluruh koreografinya namun aku tetap harus menajamkan gerakanku.

Kami melatih koreografi ini dalam 3 set latihan. Yang mana tiap set kami harus mengulanginya selama 7 kali tanpa putus dan dengan power yang sama. Ini untuk melatih kekuatan fisik kami, mempertajam gerakan, dan tentu saja agar terlihat kompak. Karena kami ingin dikenal sebagai grup yang memiliki sinkronisasi yang baik. Dan untuk bisa sampai ditahap itu kami harus terus berlatih.

Oh ya, Eunha adalah nama panggungku. Karena disini kami memiliki 2 orang yang memiliki nama Eunbi jadilah kami menggunakan nama panggung kami ketika berada di dalam agensi. Selain itu juga agar kami terbiasa dengan nama panggung kami.

"Okay, mari kita istirahat sebentar" teriak pelatih kami.

Aku segera mengatur nafasku. Ini sangat melelahkan. Namun sayangnya masih ada satu set lagi yang harus dilakukan.

"Eunha-ya, ini minum dulu" ucap seseorang sambil menyodorkan air mineral kepadaku.

"Oh, thank you Yerin Unnie" jawabku lalu mengambil air itu dan meminumnya.

Para member yang lain juga sedang beristirahat. Ada yang sedang minum air mineral, ada yang berdiri di depan AC untuk mengeringkan keringatnya, ada yang duduk sambil bersandar dan ada SinB yang sedang merebahkan badannya ke lantai.

Aku duduk disebelah SinB dan menawarkannya minum. Dia segera bangkit dan minum air yang kuberikan padanya. Yaps, SinB adalah gadis lain yang memiliki nama yang sama denganku. Hanya saja kami memiliki marga yang berbeda. Dia Hwang Eunbi sedangkan aku Jung Eunbi. Selain itu juga kami telah saling mengenal sejak kecil, karena kami ikut di kelas dance yang sama. Jadi dia sudah kuanggap seperti adikku sendiri.

"Ayo kita latihan satu set lagi. Setelah itu kita makan tteokbokki. Aku traktir." Seru pelatihku. Disusul dengan sorakan para member. Kami pun kembali bersiap untuk menyelesaikan satu set terakhir latihan dance hari ini dengan semangat apalagi besok adalah hari libur kami.

~

Author's POV

Suara musik yang keras berdentum-dentum di seluruh ruangan. Terlihat seorang laki-laki sedang melakukan beberapa gerakan dance dengan intens. 1 jam sudah dia melatih dancenya tanpa henti.

"Mingyu-yah beristirahatlah sebentar. Jika kau terus memaksakan dirimu, kau akan terluka" ujar seseorang sambil mematikan musik yang sangat berisik itu.

"Ini minumlah dulu" ujar seseorang itu lagi sambil memberikan mingyu sebotol air mineral.

Mingyu terlihat sangat kelelahan. Badannya penuh dengan keringat dan nafasnya sangat berat. Ia langsung saja meminum air mineral yang ditawarkan tadi.

"Makasih Jeonghan Hyung" ucap Mingyu sambil mengatur nafasnya dan kini mengelap seluruh keringat yang ada di wajahnya dengan handuk.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu, kau bisa terluka. Beristirahatlah sebentar, lihatlah itu pergelangan kakimu sudah merah" ucap Jeonghan.

Mingyu menggeleng "Tak apa, aku baik-baik saja hyung. Lagipula lusa adalah hari penilaian, jika aku gagal dalam penilaian besok, aku takut tidak akan bisa debut dengan kalian" sambil terus mengelap keringat yang berkucuran di wajah dan lehernya.

"Aish anak ini susah sekali dibilangi. Setidaknya kau beristirahat sebentar Mingyu-yah. Lihatlah itu kakimu, jika kau memaksanya sedikit lagi, aku yakin kau bisa terkilir. Dan kau tidak bisa mengikuti penilaian besok, sia-sia semua latihan yang kau lakukan hari ini" omel Jeonghan.

Mingyu menghela nafasnya "Baiklah hyung" menuruti perkataan hyungnya tadi.

"Gantilah bajumu dan lekaslah ke ruangan sebelah. Makan malam sebentar lagi tiba" ujar Jeonghan.

"Ya, hyung" jawab Mingyu sambil menganggukkan kepalanya.

Keringat yang terus berkucuran membuat baju mereka basah yang dikarenakan oleh latihan yang intens sehingga mengharuskan para trainee untuk membawa beberapa baju ganti. Tak jarang mereka melepas baju mereka saat melakukan latihan dance.

Mingyu segera mengganti bajunya dan bergabung dengan trainee lain di ruangan sebelah.