webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Music & Bands
Not enough ratings
23 Chs

SIX

Tak terasa kami telah menyelesaikan photoshoot hari ini.

"Thank you for your hard work, today. Please, take good care of us" ucap kami secara serentak kepada seluruh staf yang ada di ruangan ini. Terdengar tepukan tangan dari para staf. Kami terus berterima kasih sambil membungkuk ketika meninggalkan ruangan photoshoot. Dan segera berganti pakaian agar para staf bisa segera pulang juga.

Kami masuk ke dalam mobil van dan pulang ke dorm.

~

Hari ini aku pergi ke sekolah bersama dengan member lain. Kini kami berada di bus yang sedang berjalan menuju sekolah kami. Aku melihat ke arah jendela. Lalu lintas kota Seoul tidak terlalu ramai hari ini. Tiba-tiba aku melihat seseorang yang familiar berada di bus lain. Seseorang yang akhir-akhir ini jarang kutemui.

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Bus kami bersebelahan. Seketika mata kami bertemu. Awalnya ia terlihat kaget saat melihatku. Namun kini ia memperlihatkan senyumnya, senyum yang sering ia tunjukkan padaku.

Belum sempat aku membalas senyumnya, lampu lalu lintas sudah menunjukkan warna hijau. Dan busnya berjalan lebih dulu.

Ah, aku benar-benar merindukannya.

Tiba-tiba, aku mendapatkan sebuah pesan di ponselku. Aku segera membuka pesan itu.

~MINGYU

Kau mau makan siang bareng?

Aku segera mengetik balasannya

~EUNBI

Boleh, sampai bertemu di sekolah.

Aku memasukkan kembali ponselku ke dalam saku.

Ah, aku tidak sabar untuk bertemu dengannya nanti.

~

MINGYU'S POV

Akhirnya bel yang aku tunggu-tunggu berbunyi. Yaps, bel istirahat. Setelah guru meninggalkan kelas, aku segera berlari menuju kelas Eunbi. Setelah menaiki tangga beberapa kali aku tiba di lorong kelas Eunbi. Saat hendak memasuki kelas, aku berpapasan dengan Seokmin

"Ngapain disini? Gak pergi ke kafetaria?" tanyanya.

"Oooh, aku ingin mengajak Eunbi" ucapku sambil melihat ke seluruh penjuru kelas mencari Eunbi.

"Eunbi? Sepertinya dia sudah pergi ke kafetaria bersama dengan Yuna." jawabnya sambil ikut melihat ke dalam kelas.

Aku menghela nafas "Haaaa begitu" agak sedikit kecewa.

"Kalau begitu kau ikut saja bersamaku, kita ke kafetaria bareng" ajaknya.

"Baiklah" jawabku singkat.

Aku mengeluarkan ponselku. Mengetik sebuah pesan dengan cepat. Dan mengirimkannya kepada Eunbi.

~

EUNBI'S POV

~MINGYU

Kau dimana?

Sebuah pesan dari Mingyu itu mengingatkanku, kalau kita janjian untuk makan siang bersama hari ini.

Aku segera menyelesaikan urusanku di kamar mandi, kemudian mencuci tanganku di wastafel. Dan menunggu Yuna yang masih berada di dalam toilet.

~EUNBI

Aku di toilet. Kau tunggu saja di kafetaria.

Setelah Yuna keluar dari toilet, kami menuju kafetaria.

Sesampainya di kafetaria, kami mengambil makanan. Menu hari ini adalah daging, aku tidak mengambil nasi begitu banyak hanya sekitar setengah sentong saja. Setelah mengambil beberapa lauk. kami mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ah, ternyata Mingyu dan Seokmin telah mengosongkan 2 tempat duduk di sebelah mereka. Aku segera menghampiri mereka.

"Hai" sapaku, saat aku sudah berada di dekat mereka.

Aku menaruh piringku lalu duduk di sebelah Mingyu.

"Selamat untuk debut kalian" ucap Seokmin kepadaku dan Yuna

"Ah, thank you" jawab kami berbarengan.

"Kalian pasti akan segera debut" ucap Yuna.

Sambil menghabiskan makanan kami ngobrol banyak hal, mulai dari latihan hingga tentang lagu baru para idol senior yang baru saja rilis. Tiba-tiba saja Mingyu memberikan daging miliknya ke atas sendokku.

Aku menatapnya dengan bingung.

"Kau harus makan banyak, kau pasti lelah dengan persiapan debutmu" jawabnya sambil kini menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya sendiri.

"Thank You" ucapku sambil kini memakan makananku.

"Ah, aku ingin pergi ke Lotte World sekali saja sebelum debut. Kalian tak ingin pergi ke Lotte World atau Everland gitu? Aku ingin bersenang-senang sehari saja sebagai seorang gadis biasa" curhat Yuna.

Seokmin menghela nafasnya "Ah, kau benar aku juga ingin sekali saja bermain-main dan tidak memikirkan tentang latihan"

"Bagaimana kalau besok kita ke Lotte World? Aku dan Eunbi libur besok" ujar Yuna.

Kami diberi libur besok. Sepertinya ini akan menjadi libur terakhir kami tahun ini. Tinggal satu setengah bulan lagi hingga tanggal debut kami. Aku yakin kami akan disibukkan dengan latihan dance yang lebih intens lagi, syuting MV dan beberapa persiapan lainnya. Membuat kami bahkan tidak bisa pulang ke rumah.

"Oh, kalian besok libur? Kami juga besok libur. Tumben sekali, biasanya jadwal libur kita tidak pernah sama" jawab Seokmin terheran.

"Berarti besok Lotte World? Oke?" ucap Seokmin lagi. Excited.

"OKE" jawab Yuna tak kalah excited.

"Kalian berdua?" tanya Yuna sambil menatapku dan Mingyu bergantian.

"Eumm, boleh" jawabku sambil menganggukan kepala

"Oke" Mingyu juga menyetujui ide tersebut.

"Oke kalo begitu, nanti aku akan share lokasi dimana kita harus berkumpul" kata Seokmin

"Assaaa akhirnya aku bisa pergi ke Lotte World" kata Yuna.

Kami menghabiskan makanan yang tersisa. Setelah itu mengembalikan piring-piring kami ke tempatnya.

Yuna dan Seokmin memilih kembali ke kelas. Sedangkan aku memilih menuju lapangan, mencari udara segar. Mingyu mengikutiku.

"Gimana photoshootmu kemarin?" tanyanya. Kini kami sedang duduk di pinggiran lapangan sambil melihat murid lain yang sedang bermain basket atau hanya sekedar berlarian.

"Aku sangat gugup, aku perlu melatih ekspresiku agar tidak terlalu kaku tapi itu sangat menyenangkan. Aku menikmatinya" jawabku sambil memperhatikan murid lain yang ada di lapangan.

"Bagaimana kakimu? Apa masih sering memar?" tanyaku

"Sudah lebih baik" jawabnya.

"Euuum begitu"

Kriiiingggg

Suara bel masuk. Saatnya kembali

Aku berdiri sambil memijat pelan pundakku"Ah, aku lelah sekali. Aku tidak sabar untuk liburan besok"

Aku mereganggkan tanganku ke atas. Tiba-tiba aku merasakan tangan Mingyu berada di pergelangan tanganku dan menarik tanganku lebih tinggi.

"Yak, apa yang kau lakukan?" tanyaku yang kini berjinjit

"Aku membantumu agar lebih tinggi" jawabnya sambil terkekeh

"Aish, awas saja kau. Yak, cepat lepaskan aku" ucapku sambil berusaha melepaskan tanganku.

Aku kehilangan keseimbanganku. Aku terjatuh ke dada bidang Mingyu yang berada tepat di belakangku.

Mata kami bertemu. Tiba-tiba saja aku merasakan jantungku berdetak dengan tidak normal seperti malam itu saat aku mengompres kaki Mingyu yang memar. Tapi kali ini bukan karena berlari.

Aku segera tersadar dan menjauh dari Mingyu.

"Oh, maaf" katanya.

"Yak, pelajaran akan segera dimulai. Cepat kembali ke kelasmu" ujarku sambil menetralkan jantungku yang masih saja berdetak dengan tidak normal.

"Sampai ketemu nanti" ujarku lagi sambil berlari menuju kelas.

Ah, bahaya aku harus segera menyingkirkan perasaan ini.

Kulirik Mingyu juga berlari di belakangku. Saat sudah sampai di depan kelas, aku mengintip sebentar sebelum masuk ke kelas.

Untunglah gurunya belom sampe ke kelasku. Aku segera masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkuku. Aku mengeluarkan tumblrku dan menghabiskan air yang ada di dalamnya. Tepat saat aku menyelesaikan minumku, guru memasuki kelas dan pelajaran pun dimulai.