webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Music & Bands
Not enough ratings
23 Chs

EIGHT

MINGYU'S POV

Aku menatap layar ponselku, mengetikkan sebuah kalimat lalu menghapusnya lagi. Aku mencoba mengetik beberapa kata namun berakhir aku hapus kembali. Sampai akhirnya sebuah kata tiba-tiba saja terkirim

~MINGYU

GOODNIGHT <3

Saat menyadari emotikon yang ku gunakan aku buru-buru membatalkan pesan itu. Untunglah Eunbi belum melihatnya. Aku menggantinya dengan pesan singkat berisi,

~MINGYU

SEE YOU TOMORROW

~

EUNBI'S POV

Aku merapikan outfitsku. Karena hari ini cuacanya cukup bagus dan aku ingin menaiki banyak wahana, aku mengenakan kaos putih dipadukan dengan cardigan berwarna beige yang cukup hangat dan jeans + sepatu putih yang akan kupakai nanti di bawah.

Ponselku bordering. Sepertinya Mingyu sudah ada di depan rumahku. Aku mengecek penampilanku sekali lagi. Setelah puas berkaca di depan cermin, aku mengambil sling bag warna coklat lalu memasukkan dompet dan juga ponselku.

Aku segera keluar rumah dan menemui Mingyu yang sudah menungguku di depan. Aku memperhatikannya sebentar, ia terlihat menggunakan kaos gitam yang ia padukan dengan jaket berwarna hitam dan ripped jeans yang juga berwarna hitam dan ditambah sepatu converse. Rambut hitamnya juga tertata dengan rapi.

Entah mengapa aku merasa dia sangat tampan hari ini. Aih, apa yang aku pikirkan.

"Mingyu-ya, lets go" ucapku berjalan mendahuluinya. Ia mengejarku dan berusaha menyamakan langkahnya denganku. Kami berjalan menuju halte bus.

Sebenarnya aku sangat malas berjalan berdampingan dengannya. Karena aku akan terlihat sangat mungil jika disampingnya. Padahal aku cukup tinggi jika dibandingkan dengan teman-teman perempuanku yang lain.

Tanpa terasa kami sudah berada di halte bus. Sambil menunggu bus kami datang, aku mengecek ponselku yang terus bergetar dari tadi. Seokmin mengirimkan denah lokasi untuk berkumpul.

~SEOKMIN

Aku menunggu di dalam café.

Kalian cepatlah datang.

~YUNA

Aku sebentar lagi sampai

~EUNBI

Aku dan Mingyu masih menunggu bus.

10 menit lagi sampai.

Setelah mengirimkan chat itu, bus kami tiba. Aku dan Mingyu duduk di kursi paling belakang. Entah mengapa setiap kami menaiki bus, kami selalu memilih kursi paling belakang.

~

Kini kami berempat sedang menaiki MRT menuju ke Jamsil Station. Aku menyeruput latte yang kubeli tadi di café.

Disebelahku ada Yuna yang sedang asik dengan ponselnya. Sedangkan Seokmin dan Mingyu berdiri di dekat pintu karena MRT hari ini cukup ramai.

Kali ini aku akan menjadi pengamat fashion dadakan. Aku memperhatikan outfit yang Yuna gunakan lebih dahulu. Ia menggunakan kaos putih bertuliskan Burberry dipadukan dengan cardigan yang mirip denganku dan celana berwarna abu-abu ditambah sneakers berwarna putih. Rambutnya yang hitam ia ikat dengan rapi membuatnya terlihat manis dan sebuah totebag berada di lengannya.

Sedangkan Seokmin memakai hoodie berwarna biru dipadukan dengan blue jeans dan sneakers berwarna putih. Ditambah sling bag dan juga kaca mata.

Tak terasa kami sudah sampai di Jamsil Station. Karena stasiun ini langsung terhubung dengan Lotte World, kami segera membeli tiket masuk dan membayarnya.

Kami menaiki escalator, menuju ke Lotte World Adventure. Aku dan Yuna membeli bando telinga hewan. Aku membeli bando kelinci dan Yuna memilih bando telinga anjing. Sedangkan kedua laki-laki itu tidak mau menggunakannya. Lalu aku dan Yuna mengambil beberapa foto di depan Camelot Carousel. Salah satu wahana ikonik di Lotte World.

Kami menuju ke Magic Island, area outdoor di Lotte World. Kami akan mulai bermain di area outdoor dulu setelah itu baru bermain di area indoor.

Pemandangan sebuah istana seperti yang ada di film Disney dan juga teriakan-teriakan orang yang sedang menaiki berbagai macam wahana menyambut kami.

Karena Mingyu membawa kameranya, jadi kami berfoto dulu di depan istana sebelum menaiki wahana.

Wahana pertama yang kami coba adalah roller coaster. Wahana yang bernama Atlantis ini merupakan wahana paling popular di Lotte World. Dari informasi yang kubaca, kecepatan roller coaster ini hingga 72 km/jam. Dengan ketinggian 20 meter. Aku tidak sabar ingin menaikinya.

Setelah cukup lama mengantri, kini giliran kami menaiki wahana ini, aku dan Mingyu duduk bersebelahan. Sebenarnya Mingyu cukup takut dengan ketinggian, tapi dia memberanikan diri menaiki wahana ini.

"Kau takut? Ini tidak menakutkan, kau tenang saja. Ini tidak akan membunuhmu." ucapku padanya. Ia terlihat memeriksa sabuk pengamannya lagi dan berpegangan dengan sangat erat.

"Tidak" jawabnya singkat.

"Kalau begitu kau harus mengangkat tanganmu saat wahana ini mulai" usilku

"Kau gila ya" ujarnya sambil mempererat pegangannya. Aku hanya terkekeh melihatnya

"Pegang tanganku jika nanti kau merasa takut" ucapku dan hanya dijawabnya dengan anggukan kepala.

Wahana ini dimulai, aku menikmatinya. Aku melirik Mingyu, dia terlihat menikmatinya juga. Ketika kami berada di puncak roller coaster ini dan sebentar lagi akan menukik dengan kecepatan tinggi, tangan Mingyu memegang tanganku. Ia menggenggam tanganku erat.

Kami telah selesai menaiki wahana ini. Mingyu terlihat kehilangan jiwanya.

"Wooow gila, aku sepertinya kehilangan jiwaku" ucap Seokmin setelah kami menuruni wahana tadi.

"Wahana tadi benar-benar gila" ujar Yuna.

"Aku ingin menaikinya sekali lagi" ujarku kini

"Eunbi, kau benar-benar gila. Aku sepertinya cukup sekali saja. Aku tidak akan pernah menaiki wahana itu lagi." ucap Seokmin. Aku hanya terkekeh melihar reaksi mereka.

"Apa wahana selanjutnya?" tanyaku

"Bagaimana kalau Gyro Drop?" usul Yuna

"Lets Go" ucapku menyetujui usul Yuna.

"Aku tidak ikut, kalian saja" sela Mingyu ketika kami akan mengantri untuk masuk ke wahana selanjutnya.

Sepertinya jiwanya masih tertinggal di wahana tadi. "Aku juga tidak akan menaiki wahana itu" ucap Seokmin.

"Why? Ah, kalian tidak seru" kata Yuna.

"Sebenarnya aku juga sedikit takut dengan ketinggian." Seokmin sedikit merinding ketika melihat wahana yang akan kita naiki selanjutnya.

"Ayolah, yang ini tidak semenyeramkan seperti tadi kok" bujukku. Meyakinkan mereka bahwa wahana kali ini tidak terlalu menyeramkan.

"Tidak, tidak. Kami disini saja. Aku akan merekam kalian nanti saat menaiki wahana itu" ucap Mingyu tetap menolak untuk menaiki Gyro Drop.

"Baiklah, kalu begitu, kalian disini dan videokan kami saat berada di atas" menyerah, dan menitipkan tasku dan Yuna kepada dua laki-laki ini.

Aku dan Yuna menaiki wahana ini. Wahana yang membuat kita seperti terjun bebas dari ketinggian 70 meter dengan kecepatan 100 meter per jam.

Aku dapat melihat seluruh Lotte World dari atas sini. Lalu tanpa aba-aba wahana ini terjun bebas dengan kecepatan tinggi.

Setelah turun dari wahana Gyro Drop, aku dan Yuna menghampiri kedua laki-laki yang kini sedang menikmati minuman yang ada di tangan mereka.

"Woooow kalian keren" ucap Seokmin sambil mengacungkan kedua ibu jarinya kepada kami.

"Tentu saja" ucap Yuna sambil mengibaskan rambutnya dengan gayanya yang keren.

Lalu kami menaiki beberapa wahana lain yang berada di bagian outdoor Lotte World.