webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 206: Membawa Kanit Iva

"Tadi malam Bian datang ke sini. Terlihat mencari sesuatu. Tapi sebelum saya sempat bertanya, dia sudah kembali meninggalkan ruangan ini dengan terburu-buru."

 

Asep menerangkan dengan ekspresi penuh tanya. Dia sungguh tak paham dengan tingkah rekannya itu. Begitu juga Kanit Iva. Tautan di keningnya kembali terbentuk.

 

Seingatnya, dia dan Bian memang pulang bersama tadi malam. Hanya saja, setelah mendapat telepon dia langsung pamit dan memisahkan diri dari rombongan. Pergi dengan bergegas.

 

Pada awalnya, Kanit Iva memang tidak terlalu peduli akan hal itu. Dia memaklumi jika Bian terlihat terburu-buru. Akan tetapi, setelah apa yang Asep tuturkan barusan. Dia menjadi ikut bertanya-tanya.

 

Kenapa tingkah Bian begitu aneh akhir-akhir ini? Cenderung seperti tingkah Kanit Gerdian pada penyelidikan enam belas tahun silam. Apa dia melakukan sesuatu ysng ilegal? Kanit Iva terus bertanya dalam pikirannya. Dia memang cukup peka akan hal seperti ini.