webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 122: Menunggu Di Tempat Parkir

Bian tadinya dibuat sibuk dengan pemikiran aneh yang mendadak muncul dalam pikirannya. Seketika langsung teralihkan tatkala Kanit Iva menyuruhnya untuk lebih fokus lagi. Di depan sana, dia mendapati beberapa mobil keluar gari pintu gerbang kediaman Keluarga Liu.

Sekiranya ada tiga mobil yang meninggalkan area itu. Pada awalnya, kedua penyidik itu sempat dibuat kebingungan. Mereka tidak tahu, siapa yang berada di mobil paling depan. Apa itu Mattheo Jefferson Liu? Atau sang istri, yang diketahui bernama Sarah Liu? Entah yang mana.

Meski begitu, keduanya lantas mengikuti ke mana tiga kendaraan itu akan pergi. Sementara anggota lain, Kanit Iva tetap menyuruh mereka untuk menunggu dan mengintai dari area itu. Berjaga jika saja si pembunuh datang secara langsung. Menyamar, kemudian mengeksekusi orang yang tersisa di rumah itu.

Secara perlahan, Bian mengikuti tiga kendaraan itu dari belakang. Penyidik itu sengaja memberi jarak. Tidak terlalu dekat, tidak juga terlalu jauh.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com