19 17. Terpukau

Satu jam telah berlalu. Kinan belum juga keluar dari kamar, sedangkan Rayhan yang berada di dalam kamar yang satu telah selesai. Rayhan melangkahkan kakinya keluar dari kamar untuk menemui gadisnya yang sedang bersiap dibantu dengan Tina dan Lina. Tina merupakan pelayan yang bekerja membersihkan apartemen yang sekarang ditinggali Rayhan sedangkan Lina merupakan pemilik salah satu salon yang terkenal dan salon langganan mommy Berlin.

Tiba di depan pintu kamar yang dihuni oleh Kinan, Rayhan segera memutar kenop pintu untuk melihat keadaan gadisnya. Rayhan sudah tidak sabar menahan rindunya. Walaupun mereka berpisah hanya satu jam.

Rayhan menutup pintu kamar dengan pelan. Rayhan tak melihat Kinan ada di mana. Ia hanya melihat Lina.

"Lina, dimana tunanganku?"tanya Rayhan dengan nada cemas.

Lina yang sedang membereskan alat make-up nya, segera membalikkan tubuhnya ke arah Rayhan."Maaf tuan, Nona Kinan ada di dalam walk in clothes untuk memakai gaunnya tuan."jawab Lina dengan sopan sambil menundukkan pandangannya.

Rayhan hanya mengangguk dan segera duduk di sofa yang ada dalam kamar itu. Sembari menunggu, Rayhan membaca email yang masuk di ponselnya. Email menyangkut kerjasama antara kliennya.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Rayhan masih terpaku pada ponselnya. Rayhan masih tak menyadari jika Kinan sudah selesai. Kinan sudah berada di hadapannya dengan kursi roda yang di belakangnya ada Tina yang setia membantunya.

Kinan berdehem untuk menghilangkan sedikit kegugupannya,"Ehem... Rey..."panggil Kinan dengan suara pelan dan gugup.

Rayhan hanya berdehem menjawab panggilan Kinan,"Hmm...". Tetapi tak lama kemudian setelah berdehem, Rayhan mengarahkan pandangannya tepat pada Kinan. Rayhan terpaku memandang Kinan yang begitu cantik malam ini. Gaun yang berwarna navy selutut dengan lengan hingga siku sangat cocok di tubuh Kinan yang ramping, makeup yang natural pun menambah kecantikan Kinan. Rayhan begitu terpesona. Tak sadar, Rayhan bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah Kinan. Berjongkok di hadapan Kinan untuk menyelaraskan tingginya pada Kinan,"Kalian boleh pergi!"perintah Rayhan dengan pandangan tetap pada Kinan.

Tina dan Lina segera beranjak meninggalkan kedua insan yang sedang berbunga itu. Kinan yang ditatap begitu dalam oleh Rayhan hanya bisa salah tingkah.

"Rey... Kenapa kamu natap aku terus? Aku nggak cocok yah dandan kayak gini?"tanya Kinan dengan tampang bingung.

Rayhan melepaskan pandangannya dan segera meraih kedua tangan Kinan untuk dikecupnya cukup lama,"Nggak sayang, kamu sangat cocok. Aku sangat cantik malam ini."jawab Rayhan setelah mengecup kedua tangan Kinan.

"Benarkah? Kamu nggak bohong kan?"tanya Kinan lagi mencari keseriusan dari jawaban Rayhan tadi.

Rayhan tersenyum lembut dan mengecup kening Kinan dengan penuh cinta,"Iya sayang. Kamu sangat cantik malam ini. Rasanya aku pengen ngurung kamu ajah di dalam kamar ini."jawab Rayhan sambil terkekeh.

Pipi Kinan merah merona tanda ia malu dengan ucapan Rayhan yang blak-blakan,"Iiih apaan sih? Mendingan kita berangkat sekarang. Nanti kita terlambat."kata Kinan mengalihkan pembicaraannya dan pandangannya dari Rayhan.

Rayhan tersenyum dan segera mencuri ciuman di pipi Kinan. Kinan terbelalak dengan tindakan Rayhan yang tiba-tiba. Kinan masih tak mampu berkata-kata ketika ia digendong ala bridal style oleh Rayhan menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Romi di bawah.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Tepat pukul 7, Rayhan dan Kinan tiba di kediaman Johnson. Romi segera membuka pintu mobil untuk Rayhan dan sopir segera mengambil kursi roda Kinan untuk dibawa masuk ke dalam rumah Rayhan.

Rayhan menggendong Kinan kembali untuk masuk ke kediaman orang tuanya. Kinan berusaha membujuk Rayhan untuk diturunkan dan menggunakan kursi rodanya. Tapi Rayhan yang keras kepala tak mengindahkan permintaan Kinan.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Di dalam rumah, Rayhan baru ingin menurunkan Kinan ke kursi rodanya. Mendorong dengan hati-hati sambil mencari orang tuanya.

"Mommy... Daddy... Rayhan udah pulang..."teriak Rayhan.

Salah satu pelayan paruh baya menghampiri Rayhan dan Kinan,"Maaf den, tuan dan nyonya sudah menunggu Aden dan nona di taman samping rumah."kata bi' Sum.

"Oke, bi' Sum. Makasih atas infonya. Ohiya bi', kenalin calon istri aku namanya Kinan."kata Rayhan sambil memperkenalkan Kinan dengan wajah bahagia.

"Nggeh, den. Non Kinan bisa manggil bi' Sum sama seperti Aden Rayhan. Yang betah yah sama Aden Rayhan yang manja ini non."kata Bi' sum memperkenalkan dirinya dan sedikit mengejek Rayhan.

Mendengar ucapan Bi' Sum, Kinan hanya bisa tersenyum dan Rayhan menampakkan wajah cemberutnya.

"Yaudah kalau gitu, Rayhan dan calon istri Rayhan ke taman dulu yah bi'. Bye.."pamit Rayhan.

Pasangan itu menuju ke taman tempat kedua orang tua Rayhan sedang menunggunya.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

avataravatar
Next chapter