18 16. Ungkapan Perasaan

Kinan menggeliat dalam tidurnya, membuat Rayhan terganggu pula tidurnya. Perlahan pula Rayhan terbangun dari tidurnya untuk mengusap punggung Kinan agar kembali terlelap dalam tidurnya. Dia begitu bahagia ketika matanya terbuka, Kinan berada dalam pelukannya. Wangi vanila khas Kinan menusuk Rayhan, membuat dirinya tenang.

Rayhan melonggarkan pelukannya sejenak untuk merogoh ponselnya di saku jas yang masih terlekat di tubuhnya. Sekedar mengecek pesan yang masuk.

Dahinya berkerut membaca sebuah pesan yang masuk.

💌From: Mommy❤️

'Sebelum makan malam kamu harus ada di rumah untuk memperkenalkan gadis yang tidur bersamamu di apartemen sore ini. Mommy gak pengen dengar alasan mati dari kamu. TITIK!!!'

Rayhan menghela nafas secara kasar sebelum mengetik balasan pesan dari mommy Berlin.

💌To: Mommy❤️

'Siap laksanakan komandan.'

Pesan terkirim.

Kinan kembali menggeliat dan perlahan menampakkan mata coklat yang begitu meneduhkan ketika ditatap. Rayhan memperhatikan Kinan yang begitu menggemaskan ketika bangun tidur, menurut Rayhan.

"Jam berapa?"tanya Kinan dengan suara serak khas bangun tidur yang masih bergelung nyaman dalam pelukan Rayhan.

"Rayhan menengok ke arah jam dinding yang berada di samping kanannya,"Jam 5 sayang."jawab Rayhan sambil mengelur rambut panjang Kinan.

"Hmmm... Aku masih ngantuk. Lanjut tidur lagi yah?"kata Kinan yang menggosokkan wajahnya di dada bidang Rayhan untuk mencari posisi nyamannya. Setelah mendapatkannya, matanya kembali terpejam.

Rayhan hanya tersenyum dan masih mengelus rambut gadisnya itu,"Sayang... Entar lagi yah dilanjutin tidurnya kalau udah balik dari rumah aku."kata Rayhan begitu lembut.

"Besok ajah yah ke rumah kamu."kata Kinan dengan mata terpejam.

"Mommy dan juga daddy pengen ketemu sama kamu. Jadi kita harus ke rumah sekarang, karna kalau nggak nanti mommy ngamuk lagi. Aku pasti habis di tangan mommy, kamu nggak tega kann ngeliat aku menderita di tangan mommy?"

Kinan mengangkat wajahnya untuk menatap Rayhan dengan senyuman yang terpampang di wajahnya,"Mommy kamu galak?"tanya Kinan dengan tampang polosnya.

"Mommy nggak galak sama kamu, tapi dia galaknya sama aku. Soalnya calon mantunya belum sempat aku kenalin ke dia."jawab Rayhan sambil menarik hidung Kinan dengan gemas.

Kinan memegang tangan Rayhan yang berada di hidungnya,"Iiiihhh Rey... Sakittt tauu, lepasiinnn."kesal Kinan.

Melihat wajah kesal Kinan yang sangat lucu itu membuat Rayhan tertawa terbahak-bahak dan melepaskan tangannya dari hidung mancung Kinan. Kinan mengelus hidungnya dan membalikkan posisi baringnya menjadi membelakangi Rayhan.

"Aku mogok ngomong sama kamu..."kata Kinan begitu kesal tanpa menatap wajah lawan bicaranya.

Mendengar perkataan Kinan, Rayhan semakin tertawa terbahak-bahak.

Sudah puas tertawa bahagia, Rayhan menghentikannya dan kembali menghadapkan posisinya pada Kinan. Mengelus lengan Kinan dengan begitu lembut. Namun, Kinan menepis tangan Rayhan dengan cukup kasar. Rayhan terus membujuk Kinan agar hatinya kembali luluh.

"Sayang, maafin aku. Aku nggak bermaksud untuk ngejek kamu."bujuk Rayhan yang sudah duduk di atas ranjang tepat di belakang Kinan.

"Kalau nggak bermaksud untuk ngejek aku, kenapa kamu ketawa terbahak-bahak kayak tadi?"tanya Kinan dengan wajah cemberutnya yang tidak bisa dilihat oleh Rayhan.

"Itu karna..."ucapan Rayhan terpotong dan mencoba membalikkan tubuh Kinan ke arahnya. Dan berhasil. Kinan tak melawan lagi. Rayhan meraih wajah Kinan dengan kedua tangannya dan membungkukkan tubuhnya untuk mencium kening Kinan. Kinan spontan menutup matanya ketika bibir Rayhan sudah mencium Kening Kinan cukup lama. Meresapi segala kenyamanan dan kehangatan hubungan mereka berdua.

Rayhan melepaskan ciumannya dan menatap lekat Kinan tepat di matanya sambil mengusap pipi Kinan yang mulai agak merona,"Aku ketawa kayak tadi itu nggak bermaksud untuk ngeledekin kamu. Itu tandanya aku bahagia berada di dekat kamu. Aku bahagia bisa melihat senyum indahmu, bisa memeluk kamu, dan masih bisa berada di sisiku. Ada yang harus kamu tau mengenai diriku."kata Rayhan menjelaskan dengan begitu lembut.

Mata Kinan mulai berkaca-kaca mendengar penjelasan Rayhan. Kinan terharu,"Apa itu?"tanya Kinan dengan begitu lirih namun masih bisa didengar Rayhan.

Rayhan tersenyum,"Aku mencintaimu saat ini dan nanti, Kinan Larasati."jawab Rayhan dengan begitu mantap.

Air mata Kinan jatuh sudah. Bukan karena bersedih melainkan terharu mendengar ucapan Rayhan. Rayhan menghapus air mata Kinan dengan masih saling tatap. Lama diam, tiba-tiba Kinan berusaha bangun dari tidurnya. Rayhan begitu sigap untuk membantunya.

Dengan posisi duduk dan saling berhadapan, Kinan mengusap wajah Rayhan yang mulai ditumbuhi rambut. Cukup kasar rasanya. Kinan mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Rayhan,"Aku juga mencintaimu..."kata Kinan ketika sudah menjauhkan wajahnya.

Mendengar pernyataan cinta Kinan membuat hati Rayhan berdesir dan lebih menghangat. Perlahan demi perlahan wajah Rayhan mendekat ke wajah Kinan. Kinan refleks menutup matanya ketika wajah Rayhan sudah begitu dekat. Saat bibir mereka hampir bertemu, suara dering ponsel membuyarkan semuanya. Rayhan segera mengambil ponselnya yang berdering di atas nakas.

📞Mommy❤️ is calling...

Sebelum menjawab panggilan itu, Rayhan menghela nafas sejenak.

"Halo, mom..."sapa Rayhan.

"....."

"Iyaa, mom tunggu ajah di rumah. Rayhan dan calon istri Rayhan akan datang mengunjungi ibu suri."kata Rayhan sambil melirik ke arah Kinan.

"....."

Rayhan tertawa,"Iya kalau gitu Rayhan dan Kinan siap-siap dulu, mom. Bye, Miss you mom. Ummuacch.."

Rayhan memutuskan panggilannya dan kembali menatap Kinan,"Kita siap-siap sekarang, mommy udah nggak sabar untuk melihat calon menantunya yang paling cantik ini."kata Rayhan sambil mengusap kedua pipi Kinan. Kinan hanya mengangguk dengan wajah yang agak memerah.

"Kalau gitu kamu nanti dibantu sama Lina dan Tina. Karna kalau aku yang bantuin kamu, nanti malah bukannya siap-siap ke rumah mommy tapi..."ucapan Rayhan terhenti dan mendekatkan wajahnya ke telinga Kinan untuk membisikkan sesuatu,"tapi bikinin cucu untuk mommy." Mendengar hal itu mata Kinan membulat dengan wajah yang merona. Rayhan segera meninggalkan Kinan setelah mengucapkan itu.

"DASAR MESSSUUUUMMM...."Teriak Kinan sambil melempari bantal ke arah Rayhan yang sudah berada di depan pintu."

🍃🍃🍃

avataravatar
Next chapter