webnovel

Beautiful Doctor VS The Cyber Police

Alice Valencia seorang dokter muda yang berusia 29th, bekerja pada salah satu RS Swasta. Dokter yang periang dan murah senyum ini sudah bekerja selama 7th di Unit Gawat Darurat RS tersebut. Dalam sebuah kesempatan dirinya akhirnya menangani sebuah kasus yang diduga adalah sebuah kasus bunuh diri, namun dokter Alice tetap meyakini bahwa kasus tersebut adalah kasus pembunuhan. Dari sinilah dia mulai mengenal Azka Camerlo, kepala divisi Cyber Police, polisi muda tampan yang dikaruniai senyum yang mempesona. Alice juga berkenalan dengan kelima anak buah Azka. Ronaldo, Ricky, Jhordy, Achmed, dan George.. Dari sinilah kehidupan Alice mulai berubah. Alice mulai mendapat teror dan akhirnya di pecat dari RS Tempat dia bekerja karena menyalahi kode etik. Keluarga gadis yang meninggal itu menuntut Alice dengan tuntutan pencemaran nama baik. Disaat yang sama Sahabat Alice, Viona Rahaya akhirnya mengungkap ketidaknyamanan nya selama ini hidup bersama dengan Alice. Viona lalu memilih keluar dari apartemen yang sudah hampir 6th mereka tinggali bersama. Alice menjadi frustasi, saat dirinya mulai bimbang dengan kehidupannya. Azka datang membawa cinta. Namun disaat yang bersamaan salah satu dari kelima tim Cyber tersebut sudah lebih dulu menyatakan perasaannya pada dokter Alice. Cinta segitiga mulai hadir dalam kisah ini. Konflik mulai muncul saat akhirnya semua kisah masa lalu dokter Alice mulai terkuak. Kisah ini dikemas dengan cinta, persahabatan, dan konflik yang begitu tragis. Penasaran...?? Mari berjuang menulis dan membaca bersama...

Vee_Ernawaty · Fantasy
Not enough ratings
81 Chs

Permintaan Angel

Alice bangun pagi-pagi sekali hari ini, dia membantu bibi Raya untuk membersihkan rumah dan merapikan tanaman-tanaman di halaman belakang rumah mereka. Setelah itu Alice membantu mamanya menyiapkan sarapan pagi, setelah menata makanan di atas meja makan, Alice lalu bergegas ke kamar Angel untuk membangunkannya.

"Good morning my dear" sapa Alice ketika telah berada ditepi ranjang Angel, Alice terkejut ketika ia tak melihat Angel di tempat tidurnya. "Mamaa" teriak Alice panik, ia mencari Angel di balik selimut dan disekitar kamar yang cukup besar itu, kemudian ia mencarinya di kamar mandi yang berada di kamar itu, namun ia tak menemukan gadis kecil itu.

"Ada apa Alice?" tanya mamanya setelah berada didepan pintu kamar itu.

"Mama, Angel dimana?? Aku sudah mencarinya tapi Angel tidak ada?!" tanya Alice masih dengan panik.

"Ow... Mama kira kamu kenapa" jawab mamanya santai, "Angel pergi jalan pagi sama papa kamu, kayaknya sama Ronald juga tuh. Tadi mereka pergi waktu kamu bantuin Bibi Raya dan Paman Exel urus tanaman di halaman belakang" lanjut mamanya kemudian.

"Huuhh... mama, aku kira Angel hilang kemana." Alice menghembuskan napas kasar, lalu duduk dengan malas disisi tempat tidur Angel.

"Maaf, mama lupa bilang. Kamu siap-siap mandi sana, habis itu kita sarapan. Bentar lagi pasti mereka sudah pulang." ujar mamanya lalu meninggalkan Alice sendiri di kamar itu.

...

"Kakak Alice, Angel pulang...." Teriak gadis kecil itu dengan girangnya ketika memasuki rumah mereka.

"Angel.. lain kali kalau kamu mau pergi bilang kakak Alice dulu ya, tadi pagi kakak nyariin kamu di kamar, kakak kira kamu hilang." Kata Alice saat Angel kini berada dalam pelukannya.

"Heheee.... Angel kan perginya sama papa dan kakak Ronald, jadi mana mungkin Angel hilang!" Kilah gadis kecil itu.

"Ayo... Sekarang cuci tangan dulu, setelah itu kita sarapan bersama" kata Alice selanjutnya sambil membawa Angel ke wastafel untuk mencuci tangannya.

"Ayo Pa, Nak Ronald kita sarapan bersama" ajak mama Alice.

"Jangan lupa cuci tangan dulu, ya!" Teriak Alice seperti sebuah perintah.

"Siap ibu Dokter" kata papa Alice seperti sebuah ledekan, Ronald hanya bisa tersenyum simpul mendengar perkataan Alice.

Mereka lalu berkumpul di meja makan, mama Alice telah menyiapkan sarapan pagi dengan menu nasi goreng, ayam goreng dan salad sayur, juga ada roti bakar selai strawberry dengan susu dan jus jeruk. Papa Alice duduk di bangku tengah, layaknya kepala keluarga. Sebelah kanannya duduk mama Alice dan Angel bersebelahan, sedangkan Ronald dan Alice duduk bersebelahan di bangku sebelah kiri.

Alice memberikan setengah porsi nasi goreng, sepotong roti bakar dan segelas susu untuk Ronald. "Harus dihabisin ya, Harus!!" Kata Alice seperti sebuah perintah setelah menghidangkannya didepan Ronald.

"Sayang, kamu...." Belum sempat Ronald menyelesaikan perkataannya, papa Alice langsung memotongnya "Kamu jadi berangkat hari ini Ronald?"

"Iya Om, saya berangkat hari ini. Nanti cek in nya jam 2 siang."

"Ow.. Om kira mau besok aja, biar sekalian berangkat dengan Alice."

"Saya besok sudah dinas pagi lagi, Om. Jadi harus pulang hari ini juga." Jelas Ronald.

"Kalau begitu, kamu makan yang banyak ya!" Mama Alice menimpali.

"Kakak Ronald sudah mau pulang hari ini?" Tiba-tiba Angel yang sedari tadi begitu asik dengan ayam goreng yang ada di hadapannya, kini mulai memulai pembicaraan.

"Iya, kakak Ronald pulang hari ini ya Angel" sahut Ronald.

"Terus kapan lagi baru kakak Ronald kesini jenguk Angel?" Tanyanya dengan manja, masih dengan fokus pada ayam goreng yang ada ditangannya.

"Nanti kalau kakak Ronald tidak sibuk, kakak Ronald akan kesini ajakin Angel main lagi di pasar malam ya"

"Kalau tidak sibuk? Sama saja dengan jawaban kak Alice, kalau tidak sibuk baru kesini lagi. Tapi nyatanya selalu saja sibuk." Omel Angel sambil memonyongkan bibirnya.

"Angel..." Panggil papa Alice "Nggak boleh gitu sama yang lebih tua ya.."

"Maaf, Papa" kata Angel kemudian, sambil memperlihatkan senyum manisnya, lalu berbalik ke arah Ronald "Maafkan Angel, kak Ronald" kata gadis kecil itu sambil membungkukkan tubuhnya memohon maaf.

"Heheee.... Tidak apa sayang" jawab Ronald kemudian.

"Ayoo, sekarang kita makan dulu, setelah itu baru deh lanjutkan lagi percakapannya." Kata Alice kemudian.

Mereka pun melanjutkan sarapan pagi mereka tanpa ada percakapan lagi.

...

"Kakak Ronald, Angel boleh minta sesuatu?" tanya gadis kecil itu ketika mereka telah berada di ruang tengah. Angel duduk ditengah sofa sambil diapit oleh Ronald dan Alice.

"Angel mau minta apa?"

"Nanti saat ulang tahun Angel, kak Ronald dan kak Alice datang lagi kesini ya!!" pinta gadis itu dengan senyum tulus dan matanya yang berbinar.

"Ulang tahun Angel kan masih lama sayang." kata Alice kemudian pada gadis itu sambil mengusap lembut pundak kepala sang gadis kecil.

"Iya, tapi Angel ingin minta itu sekarang. Kakak Ronald dan kakak Alice harus berjanji, saat ulang tahun Angel tahun depan kita akan merayakannya bersama." pinta gadis itu sekali lagi dengan penuh permohonan sambil menatap bergantian kearah Ronald dan Alice.

"Iya, kakak Ronald akan ada disini saat ulang tahun Angel. Okey!!" ujar Ronald kemudian sambil mencubit lembut kedua pipi sang gadis kecil.

"Janji?" tanya gadis kecil itu sambil memberikan jari kelingking tangan kanannya untuk mengikat janji.

Ronald pun akhirnya, memberikan jari kelingkingnya untuk menempel pada jari kelingking Angel "Janji!" ujar pria itu.

Angel lalu menatap ke arah Alice lalu menatapnya penuh arti. "Okey, Baiklah!!" ujar wanita itu sambil memberikan jari kelingkingnya pula "Kakak Alice janji akan datang kesini untuk merayakan ulang tahun Angel bersama"

Kini ketiga jari kelingking itu bersatu dalam sebuah ikatan janji. "Angel ikat janji kita bertiga ya!" ujar gadis kecil itu.

Saat akhirnya mereka masing-masing akan menarik jari mereka masing-masing, Angel lalu menahan jari-jari yang masih bersatu itu dengan telapak tangan kirinya. "Tunggu!" kata Angel.

"Ada apa lagi sayang?" tanya Alice.

Kini mata Angel kecil menatap ke arah Ronald. "Angel ada satu permintaan lagi untuk Kakak Ronald" katanya "Kakak Ronald, Angel mohon tolong jaga kakak Aliceku dengan baik!" kali ini tidak seperti memohon, ia mengatakan kata mohon, tapi setiap kata yang terucap dari bibirnya terdengar layaknya sebuah perintah.

"Siap komandan kecil, Saya akan menjaga Alice Valencia kakak dari Rahalia Angela dengan baik, layaknya menjaga diri saya sendiri!!" ujar lelaki itu dengan tegas masih dengan jari kelingking mereka bertiga menyatu di dalam tangan Angel.

"Hahaaaaa....." sontak Alice tertawa renyah melihat aksi kedua orang yang sangat dicintainya itu.

"Kakak Alice kenapa tertawa seperti itu?" tanya Angel.

"Maaf sayang, kalian berdua lucu sekali hari ini." kata Alice sambil berusaha menahan tawa girangnya "Okey, apa jari tangan ini sudah bisa dilepas sekarang?" tanya Alice pada sang adik.

"Hmppp... Angel ikat janji kita bertiga ya, semoga kita akan selalu bahagia seperti ini. Amin!" ujar gadis kecil itu lalu ia melepaskan jari-jari kakak-kakaknya itu.

Alice sungguh terharu mendengar perkataan yang diucapkan Angel itu, terdengar seperti Doa kecil yang dia panjatkan agar kebahagiaan selalu menjadi bagian kehidupan mereka. Hal itupun didengar oleh mama dan papa Alice yang sejak tadi mengintip kebahagian dari mereka bertiga, ada rasa haru hingga tak terasa air hangat itupun mulai menetes di pipi kedua orangtua Alice itu.

"Sepertinya sekarang saat yang tepat untuk Alice hidup bahagia!!" ujar mama Alice...

...

.

.

Catatan Penulis:

Happy Reading ya guys...

Aku nulisnya sambil kerja,, kemarin siang dah nulis tapi ada sedikit masalah, tulisan Aku hilang...

Syedihhh bangettt... 😭😭

Baru sempat nulis lagi, maaf ya hanya segini..

Tolong semangatinn penulis dong... Terserah dengan apa aja... Bagi yang belum pernah komentar, aku sangat mengharapkan komentar kalian, please!! Hehehe...

Kalian yang terbaik 🤗🥰