123 “Masih belum lama, tapi aku sudah melihat banyak hal,”

Remaja mungil itu membanting tubuhnya kearah ranjang. Kedua matanya terpejam erat dengan satu lengan yang menutup wajah. Kakinya menggantung di pinggir ranjang, seolah tak kuat lagi untuk menggerakkan tubuh sekedar menyamankan.

"Aku masih hidup, kan?" lirih remaja mungil itu dengan lemas. "Aku masih bisa bernapas. Lengan ku masih bisa menyentuh benda di sekitar," tambahnya. Remaja itu menarik napas panjang dan setelahnya meraba sisi ranjang dengan lengan satunya. Hufh… Lega!

Ya, itu adalah Devan. Sejak saat kakinya melangkah turun dari jok motor matik yang di kendarai Toni itu, Devan jadi sedikit was-was dengan jiwanya sendiri. Apa masih menempel di raganya?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter