webnovel

Marah atau senang

Ariani masuk kedalam ruangannya dan sudah melihat Adrian duduk di kursi nya dengan santai. Dia tak memperhatikan lagi disekelilingnya nya dan tak menyadari ada Sasha di ruangan sebelah nya. Yang dia pikir kan adalah menuntut penjelasan Adrian. Begitu masuk dia langsung meletakkan tasnya di atas meja dan mendatangi Adrian. "Adrian" ucap nya sedikit berteriak kini dia berada di samping kursi kebesaran C.E.O hotel Victoria Global. "ohh, iyaa maaf ibu C.E.O aku duduk di kursi anda" ucap Adrian menggoda Ariani. "Adrian aku lagi marah ini" sahut Ariani tak sabaran melihat sikap Adrian "Hmm, iya iya maaf, marah kenapa masih pagi ini sayang" ucap Adrian sok serius dan memutar kursinya menghadap Ariani.

"kamu bilang apa ke papa?" tanya Ariani, Adrian pun tersenyum tipis dia tahu yang dimaksud Ariani pasti papa Ariani sudah mencecar Ariani habis habisan makanya Ariani seperti ini "bilang apa" jawab Adrian tak merasa bersalah. "kamu bilang kan sama papa kalau kita udah pacaran dari SMA dan ngebuat seolah olah aku yang bersalah dalam Hubungan kita, iyaa kann" ucap Ariani mengeluarkan semua kekesalan nya. "ehemmm, aku nggak bohong kan, kita emang sudah 9 tahun terus emang kamu yang terus nutup jalan kan, pertama di perpus kamu nolak aku, terus di Surabaya, terus di Singapura , dan terakhir kamu hilang begitu aja, jadi aku nggak bohong kan" jawaban Adrian benar benar membuat Ariani mati kutu. "iiii, iyaaa tapi kan kamu, tapii kan kamu juga salah" sahut Ariani tak mau disalahkan sepenuhnya. "pokoknya kamu harus tanggung jawab," ucap Ariani akhirnya.

Adrian pun yang tak bisa lagi menahan kegemasannya ke Ariani langsung menarik wanita itu dan duduk di pangkuan nya. Adrian pun memeluknya agar tak bisa kemana-mana. "aku siap kok tanggung jawab," bisik Adrian jahil ke telinga Ariani. "bukan itu maksud aku" sahut Ariani cepat. "papa bilang aku harus siap dilamar kamu pas ulang tahun aku" ucap Ariani manja. "emang ulang tahun kamu kapan?" ucap Adrian yang terus menggoda Ariani. "sudah lah, lupakan seperti nya papa terlalu terbuai sama omongan kamu" ucap nya kesal "20 November, dan itu artinya tinggal 3 Minggu kan" ucap Adrian dan membuat Jantung Ariani ingin melompat rasanya. "kenapa sihh suka banget bikin aku marah dulu" ucap Ariani manja. "kamu ngegemesin kalau marah" sahut Adrian. Adrian dan Kirana ingin berciuman namun.

Ketukan dari pintu ruangan sebelah menyadarkan mereka. "Sasha ada disebelah dari tadi" ucap Kirana melihat ke arah Adrian, "iyaaa" jawab Adrian santai. "kok kamu nggak kasih tau aku,, sekarang lepasin nggak enak dilihat Sasha" ucap Kirana sadar. "dia udah lihat dari tadi juga" sahut Adrian tak bersalah "kamuu ini,,,, lepas" ucap Ariani dengan nada mengintimidasi "iya ibu C.E.O,,, kalau marah gini kaya macan" ucap Adrian Ariani pun memicingkan matanya tak menyangka bahwa Adrian memilih sikap kekanak kanakan seperti ini. Dia pun memilih mengabaikan Adrian dan meraih telpon didepannya. "Sasha kamu bisa keruangan saya sekarang" ucap nya. "jangan. galak galak Bu" ucap Adrian masih menggoda Ariani. Sasha pun masuk kedalam ruangan Ariani.

Sasha melihat kearah Ariani dan Adrian dia seolah masih tak percaya apa yang dilihatnya, 'pantas saja ibu Ariani menolak semua cowok cowok di sini ternyata kekasih nya Tuan Adrian, pria tertampan yang profesi nya bukan artis, dan pria paling mapan dengan status single, beruntung banget sih' itu lah pikiran Sasha sedari tadi melihat Adrian dan Ariani. "eheeemmmm, apa jadwal saya hari ini" tanya Ariani kikuk, sejujurnya dia malu seolah ketangkap basah. Sasha pun menyebutkan semua jadwal Ariani. "saya hanya akan menghadiri penandatanganan kontrak kerja dengan pihak kontraktor untuk pengerjaan Taman Hotel , dan yang lain lain nya Rapat, meeting diluar dan makan siang bersama klien, akan di tangani langsung oleh Tuan Adrian." ucap Ariani. "kok aku sihh, itu kan tugas kamu sayang" ucap Adrian dan membuat Sasha terkekeh kecil 'sayang' bisanya dia mengucapkan itu didepan Sasha' Adrian benar benar paling bisa memancing kekesalan Ariani. "Sasha, kami akan menghadiri semua jadwal itu bersama-sama , kau boleh keluar sekarang, dan jangan kembali sampai kami memanggil mu" ucap Adrian kembali berwibawa. Sasha pun menuruti ucapan Adrian dan segera keluar dari ruangan itu.