Setelah kejadian hari Sabtu kemarin Adrian dan Ariani sudah terbuka dengan perasaan mereka , dan Ariani pun tak henti hentinya tersenyum. Seperti pagi ini dia semangat sekali untuk berangkat ke kantor tentu saja karena ada Adrian. Melihat ekspresi Ariani yang berbeda, orang tua Ariani tentu mengetahui penyebab nya. Apalagi papa nya. "jadi kapan kalian akan menikah?" ucap papa nya to the point dan membuat Ariani tersedak sarapan nya "uhuk', uhuk" ,, "papa apaan sihh, pertanyaan nya pagi2 juga" protes Ariani. "Kamu,," ucap papa nya menahan omongan nya untuk minum karena telah menyelesaikan sarapan nya. "kamu dan dia sudah pacaran selama 9 tahun, ternyata dari dari SMA , dan kamu tidak mengatakan apa pun kepada kami" lanjut papa nya dan membuat Ariani tambah kaget ,, "paaa,,,,," ucap Ariani ingin meluruskan namun keburu dipotong oleh papa nya "papa sangat mengenal mu Ariani, kamu keras kepala, kamu gengsian, dan papa bersyukur nak Rian ternyata sangat memahami mu, bahkan 9 tahun menunggu mu hingga siap, padahal dari dulu dia ingin melamar mu, tapi sekarang dia sudah sadar umur, dan menunggu kesiapan mu membuat nya tak bisa lagi, namun memaksa mu itu adalah kelemahan nya, makanya dia kemarin memutus kan untuk ke rumah dan berbicara langsung ke papa" , Ariani semakin tak mengerti apa yang di ucap kan papa nya matanya melotot, dia melihat ke arah mama nya meminta pertolongan "paaa, dengar dulu" , ucap nya,, "nggak ada, papa sudah putus kan saat ulang tahun mu bulan depan dia akan datang melamar mu, papa mengijinkan nya,," Ariani tak percaya dengan ucapan papa nya, bagaimana bisa , dia dan Adrian saja bisa di katakan baru pacaran 2 hari lalu, gimna bisa jadi 9 tahun belum lagi Ariani sadar dari pikiran nya, papa nya kembali berbicara , "dia pria yang gentle, berani datang ke papa, meminta maaf selama 9 tahun memacari mu, dia sudah 2 kali kesini tapi papa selalu tak di rumah, dan setiap ingin kesini kalian selalu bertengkar, dan selama ini dia Surabaya dan kalian longdistane , dia sudah jelas kan semuanya,, jadi tidak alasan untuk menunda pernikahan kalian lagi" tutup Papa nya , dan tanpa mendengar kan ucapan Ariani, Papa nya pun langsung berangkat bekerja.
"maaaa,, papa kenapa sihh?" ucap Kirana akhirnya ke mama nya "yaaa mana mama tau, kan yang ngobrol sama Rian papa bukan mama" jawab mama nya santai, "mama nih yaa, mama kan tau aku sama Rian nggak pacaran selama itu, baru juga kemarin Ariani terima dia" jujur Ariani namun sebenarnya keceplosan. "jadi kamu sudah membuka hati kamu buat dia nih" tanya mama nya dan hanya di balas anggukan oleh Ariani. "akhirnya perjuangan nya terbalaskan" ucap mama Ariani seolah membela Rian. "tapi dia sudah bohong maa bilang kami pacaran selama itu" sahut Ariani tak terima ucapan mama nya, "mama nggak lihat hal negatif dari omongan nya, yang mama lihat dia hanya menjaga dan mengantisipasi kalau kalau kamu nolak dia lagi" sahut mama nya. "bodo ahhhh, Ariani berangkat dehh" sahutnya malas berdebat dengan mama nya yang terus saja membela Adrian. "ehhh, jangan kamu omeli Rian, kasian" teriak mama nya menggoda Ariani.