webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 36: Departure

Oleh: Manggala Kaukseya

"Mayat… hidup?" Ghanimah tampak begitu syok, ia seakan baru melihat hantu. Ya… secara teknis mereka hampir sama konsepnya dengan hantu sih.

"Wah kamu tahu akan mereka? Akhirnya aku bisa bangga sebagai guru les mu."

"Ih Mang! Aku tuh dah tau dari lama!"

"Lalu Nyonya Austra, mengapa banyak mayat hidup di sini?" Jika ini sesuai apa yang kupikirkan, berarti skala misi kali ini memang benar-benar besar.

"Kita tak bisa mengorbankan orang hidup untuk mendatangi wilayah baru bukan?"

"Uhh… Nyonya? Kami… orang hidup."

"Tenang, kalian kuat, kalian tak akan gugur hari ini."

Hah? Ya iya sih orang-orang timku kuat, tapi kan masih banyak Magistra di Dunia ini, mengapa tak mengirim mereka untuk invasi semacam ini!?

"Baiklah kalau begitu, mumpung langit masih gelap kalian segeralah pergi ke pulau baru ini, Drakenkrijger kalian bisa berenang kan?"

"Dakruo?"

"Bisa, tuan."

"Oke kurasa kami tak—"