webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 37: Invasion

Oleh: Manggala Kaukseya

"Dah yuk semuanya masuk lagi."

"Bentar Mang… masih mual banget aku."

"Teh, kamu bisa ngobatin mual gak?"

"Tiasa…" Teh Sena aja keliatan pucet kayak gitu. Wajah dan tubuhnya yang benar-benar menyerupai anak kecil membuatku jauh lebih kasian dan prihatin melihatnya.

"Di dalam aja atuh… kalo mau… ngobat."

Hm? Kenapa harus di dalam? Bukannya kondisi pasien lebih bagus kalo saat menghirup udara segar? Ah tapi teh Sena kan jauh lebih paham ilmu medis ketimbang diriku, lebih baik ikuti saja apa maunya.

"Yaudah, semuanya mari masuk, kita juga harus segera melanjutkan perjalanan kita."

Setiap anggota berjalan masuk dengan lesu ke dalam kamar Dakruo, wajah mereka benar-benar pucat, bahkan para Mayat Hidup terlihat lebih segar dari mereka. Tapi setiap anggota tim ini percaya akan kemampuan pengobatan teh Sena, jadi mereka tak sedikitpun merasa malas untuk kembali ke ruang sempit sesak itu. Kami juga tak lupa untuk menutup pintunya.

"Eucalyptus!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com