webnovel

Apa!? kamu mencintaiKu GURU.

"Hey! kau yang disana. Sedang apa?" "Menunggu mu Guru, Aku cinta kamu Guru."

author_gaje_ya_kan · Teen
Not enough ratings
10 Chs

Bagian 7

"kalau begitu aku pulang duluan aja ya." Ujarku kepada mereka berdua, namun Aldi tak ingin membiarkan aku pulang sendirian, ia berkata untuk sedikit menunggu ku disini.

"Aku tak ingin menjadi obat nyamuk, Aku juga berpikir sebaiknya kalian curahkan perasaan kalian, dan saling berbicara terbuka." Aku melambaikan tangan kepada mereka, Apakah malam ini akan ada begitu banyak bintang, Digerbang sekolah Dia menungguku dengan pose menyender di Dinding gerbang, memainkan ponsel miliknya, Ku sapa dirinya, Ia simpan ponselnya di saku baju, lalu melambai kearahku, hari sudah terlalu sore, para siswa semuanya sudah pulang, satpam mulai mengunci pintu-pintu kelas, ruangan guru dan ruangan lainnya.

"Jalur kita berbeda, apakah tak masalah?" ujar ku, lalu menyentuh telapak tangan halusnya, menggenggam tangannya.

ia senderkan kepalanya dibahu ku, kami berjalan beriringan, berbicara sembari tertawa, aku menceritakan kejadian dimana hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan buat ku.

sampailah kami dipemberhentian Bus, saat ia menaiki bus itu, aku berujar untuk menunggunya esok pagi disini, kukatakan kita akan berangkat sekolah bersama-sama, ia tersenyum kepada ku, dan mengatakan akan dengan tak sabar menantikan pagi itu.

untuk saat ini malam berlalu begitu cepat, mimpi tanpa tau pasti apa arti dari sebuah mimpi itu, pelindung roh melindungiku dari kejahatan, membuatku sedikit lebih kuat dan bisa melawan halang rintang dalam perjalanan ku membalaskan dendam atas kematian orang tuaku. sunggu mimpi pertualangan yang sangat menakjubkan.

suara kokokan ayam menusuk telinga, orang dikamar sebelah sudah berisik dengan aktivitas paginya, Pemilik kost sudah menyapu halaman, dengan mata yang berat aku menujuh kamar mandi, rupanya ada orang yang sedang mandi, yakni mas tio. dia adalah pekerja kantoran, ia juga adalah anak rantau'an, ia termasuk baru disini sekitar lima bulan yang lalu ia datang kesini.

"Silahkan Dik, huh... dingin." ucapnya terpekik oleh udara yang dingin selepas mandi dipagi hari.

"sudah lama?" tanya Dia, kekasih ku. aku berupaya memanggil dirinya dengan nama, namun ini sungguh berat, Akhirnya aku hanya memanggil dirinya dengan panggilan bu guru, awalnya ini biasa-biasa saja, namun lambat laun panggilan itu membuat ia sedikit kesal, ia bertanya kenapa aku tak pernah memanggil dengan namanya, ku jawab karena itu sangat memalukan untuk dilakukan, wajah kesal itu seketika berubah dan ia tertawa terbahak-bahak menepuk punggungku dengan keras.

"Ayolah sayang... panggil dengan nama ku, coba panggil Erzia. Er, Zi, A."

dengan agak terbatah-batah aku coba mengucapkan namanya, namun saat aku mulai berucap "Er" seketika itu aku pun menghentikan perkataan ku itu, yang tentu membuat dia tertawa dan terus mengoda ku.

"Aizal, coba dong..." ujarnya, dengan nada manja dan lalu mengandeng tanganku dan kepalanya ia senderkan di dadaku, kemudian ia sedikit mendongak keatas, menatap wajahku, tanpa aku sadari sebelumnya ia tiba-tiba menciumku.

"Ini ciuman pertama buat ku, Ai, zal sayang te, he..." ucapnya mengerlingkan sebelah matanya kepadaku, sungguh ini sangat manis, tingkah lakunya sungguh manis. mumpung ini masih sangat pagi dan orang sangat jarang berlalu lalang dijalan ini, aku senderkan tubuhnya didinding, ku ciumi bibir lembut itu, aku tak bisa berhenti, aku ingin terus mencium bibir lembutnya, dan juga mungkin cinta ini sudah bersemi sebelum musim semi dibelahan bumi utara.