webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urban
Not enough ratings
530 Chs

Tatapanmu Mengartikan Hal Lain

"Mandi, setelah itu makan malam." Sebastian mengangguk setelah itu dia beranjak ke dalam kamar untuk membersihkan diri sementara Anna menyiapkan makan malam untuknya, dia dan Brayn sudah makan.

"Sayang, ada apa?" tanya Anna saat putranya mengikutinya ke dapur.

"Tidak ada, hanya ingin mengikutimu." Anna tersenyum.

"Mommy tau kau ingin di gendong seperti adik-adikmu."

"No, aku tau tubuhku sangat berat, dan mommy belum bisa menggendongku, karena baru selesai melahirkan."

"Anak pintar." Anna mengacak asal rambut Brayn. Anak itu tidak akan marah jika yang melakukannya adalah ibunya, karena dia selalu ingin menjadi bayi untuk wanita yang sangat di cintainya itu.

Roshie menatap lamat tuan mudanya, "kau membutuhkan sesuatu sayang?"

Brayn menggeleng, "aku butuh mommyku, dan aku akan menunggunya selesai menyiapkan makan malam untuk papa."

Roshie mengangguk, "kalau begitu aku tidak akan bertanya lagi. Sekarang, aku ingin melihat si kembar." Roshie segera pergi menuju kamar si kembar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com