170 Sepupuku Terlalu Sempurna, Itu Kekurangannya

"Pagi sayang," sapa Louisa.

"Eh, pagi bi. Maaf Alya kesiangan." Alya terkejut saat pergi ke dapur sudah ada Louisa padahal ia merasa sudah bangun lebih awal dari penghuni yang lain.

"Bibi yang kepagian," jawab Louisa dengan senyum mengembang.

"Anak nakal itu menyusahkannmu ya?" Goda Louisa. Semenjak ada Alya, wanita paruh baya itu selalu tersenyum di pagi hari. Ia tidak sendirian lagi sebagai nyonya rumah.

"Dia memang selalu menyusahkan." Timpal Alya sambil membantu Louisa.

"Bibi seperti ibu, ada pelayan tapi senang melakukan semuanya sendiri."

"Bibi di bantu juga oleh mereka, bibi tidak sanggup menjadi nyonya yang manja. Pamanmu bisa jatuh cinta sama pelayan jika terus-menerus memakan masakan mereka." Keduanya tertawa lepas.

"Pagi kek, paman, Nia dan kamu, Boy." Darren menyapa semua orang yang ada di meja makan dan bertos ria dengan keponakannya.

"Paman yang antar aku pagi ini?"

"Ya," jawab Darren.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter