webnovel

Anak asuhku Anakku

mei_yama · Teen
Not enough ratings
53 Chs

3

" misi gagal tuan, tidak cocok. kandidatnya terlalu centil. Saya takut nanti nona kecil di asuh orang yang salah" ucap mbok inem memberi keterangan lengkap pada majikanya.

"Hah, begitu ya mbok? ya sudah, besok kita cari lagi saja" ucap Juno sambil menenggak air putih yang baru saja di tiangnya.

Terdengar suara tangis bayi, Juno segera berlari menuju kamar dan menggendong gadis mungilnya. Dengan celana pendek dan kaos tidur kesayangannya.

*Namira sayang, kamu lihat putri kita sangat manja. Dia sama manisnya sepertimu, dia juga cengeng seperti kamu. Dia mewarisi semua yang kamu punya.*

*Tuhan, jaga dan sayangi istriku disisiMu.*

🦋🦋🦋

Hari hari berlalu tanpa ada kemajuan dengan pengasuh yang sesuai harapan. Juno mulai malas bekerja dan sering mengabaikan rapat. Hingga hari ini Juno tidak bekerja karena mbok inem sakit.

Anak mbok inem datang membesuk beserta cucu dan menantunya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsallam."

"Eh, kamu Al. Sini masuk" Bimo membukakan pintu untuk Ali anak mbok inem.

"Makasih mas, mbok mana mas?" tanya Ali kepada Bimo.

"itu, di teras belakang sama nona kecil dan tuan Juno Al. Kamu langsung ke sana aja Yo" ucap Bimo sambil menunjuk ke arah teras belakang.

"Assalamualaikum mbok, pie kabare to mbok? " ucap Ali memeluk mbok inem yang sedang duduk melihat tuan Juno menggendong nona Embun.

"Apik le, si mbok baik baik aja kok. cuma meriang sedikit" jawab mbok inem sambil menepuk bahu Ali.

" Sini, yok jangan berisik. nona kecil nanti bangun" mbok inem menarik tangan Ali untuk sedikit menjauh.

"Ga apa apa mbok udah sini aja. Embun juga belum bobok kok. Ali apa kabar?" tanya Juno pada Ali.

"Baik tuan, em saya turut berduka atas kepergian nyonya ya tuan" ucap Ali dengan raut sedih.

"hah iya Ali, makasih atas perhatiannya" jawab Juno sambil duduk dan memberi susu pada Embun.

"ini anak kamu? udah gede ya" tanya Juno pada rosmia yang menggendong anaknya.

"iya tuan sudah tambah lagi kesibukan kami dengan semua gerak aktifnya" jawab rosmia antusias dan sedikit dengan raut gembira.

"sebentar lagi Embun juga bakalan seaktif itu dan kita belum ada pengasuh. Bagaimana ini mbok?" keluh Juno pada mbok inem.

Membicarakan pengasuh membuat Rosmia teringat dengan Lily gadis cantik yang sangat suka bayi yang hampir setiap hari memijit dan menggendong Dito bayi laki laki anak Ali dan Rosmia.

"Pengasuh ya? kalau dari kampung apa tuan mau?" tiba tiba Rosmia bertanya pada Juno.

"Enggak Masalah dari mananya Ros, yang penting dia etitudnya baik dan bisa bikin Embun nyaman" jawab Juno serius sambil menatap Rosmia.

"Kamu itu lho dek ngawur, sok tau sama yang begituan. Tuan itu carinya pasti yang bagus dan ada sertifikasinya" ucap Ali mematahkan semangat Rosmia.

" Simbok, enggak ada sertifikasi nyatanya kerja lama sama tuan" jawab rosmia sedikit kesal.

"iya, kamu benar" celetuk Juno.

"Siapa emangnya Ros?" tanya mbok inem penasaran dengan ucapan menantunya itu.

"Lily itu lho mbok. cucunya Mbok iti. Eling kan mbok?" ucap Rosmia sambil menggendong Dito.

"Apa dia bisa ngurus bayi?" tanya simbok mencoba meyakinkan diri.

"Bisa to mbok, malah sekarang sering mijit dan bayi dia. Setiap bayi yang di pijit lily, enggak ada yang nangis mbok. Pasti diem dan tidur, padahal kan biasanya kan bayi akan menangis" jawab Rosmia.

Tanpa pikir panjang dan tiba tiba Juno langsung meng iyakan ucapan saran Rosmia.

"Hari ini bisa di jemput kan?" celetuk juno.

"Apa, sekarang?" tanya Ali heran.

"iya sekarang, kamu bisa telfon dia suruh biang ke orang tuanya dulu" ucap Juno antusias.

"Dia anak yatim piatu tuan." jawab Ali sambil menatap ke arah juno.

"Anak? apa dia masih muda?" Juno penasaran dengan sosok Lily.

"Dia adik kelas saya dulu tuan. kami bertetangga dan sangat dekat." ucap Ali.

"Sangking bingungnya aku, sampai lupa dengan Lily kalau dia itu sangat suka dengan bayi, tuan. Mbok juga ga tau kalau Lily sekarang jadi tukang pijit bayi" ucap mbok inem.

"Ali, kamu sama Bimo pergi jemput Lily sekarang. masalah lain, kita bahas nanti kalau dia sudah disini" ucap Juno sambil memasang senyum keyakinan akan berhasil menemukan pengasuh yang pas.

🐚🐚🐚

"Lily, kamu di suruh mijit anak bayi. anak majikan si mbok. Sekarang" ucap Ali pada Lily yang tengah menyapu halaman.

"Kok buru buru banget, ga nanti aja. Aku selesaikan nyapu dulu ya." ucap Lily polos dengan wajah bingungnya.

"Udah, aku aja yang nyapu. kamu siap siap sekalian bilang sama mbok iti." perintah Ali seperti majikan Lily.

"Gayane, wes mirip bos aja Al" celetuk Lily sambil berjalan masuk kedalam rumah.

"Cepetan!"

🦋🦋🦋

" Rumah apa hotel ini Al, gede banget." ucap Lily dengan polosnya.

"Al, aku jangan di tinggal nanti kalau tersesat pie?" ucap Lily sambil berjalan berjinjit dan memegang sendal japitnya.

"Ndeso!" cletuk Ali meledek Lily.

"Mbak, sendalnya di taruh aja. Ga usah di tenteng gitu nanti malah kotor bajunya" ucap Bimo yang menahan tawa melihat ulah lugu Lily.

"Enggak lah mas, nanti malah ilang sendalku. Aku takut lupa jatuhnya dimana kalau sendalku ku taruh. Abis omahe gede banget" jawab polos Lily sambil berlari kecil mengejar Ali.

*Abis rumahnya gede banget. Gitu maksud si mbaknya. Belum tau dia yang di belakang udah mirip kelurahan ada beberapa rumah di dalam satu pagar* Bimo membatin sambil mulai mencuci mobilnya.

"ini tuan mbak lilynya" ucap Ali sambil menunjuk Lily dengan ibu jarinya.

Juno melihat Lily dan mulai penasaran mengajukan beberapa pertanyaan.

"Nama?"

"Lily Liana pak"

"umur?"

"22th pak"

"status?"

"belum menikah pak"

"tamatan?"

"SMA pak"

"pengalaman kerja?"

" berpengalaman dalam segala hal pak, mencuci, masak, setrika, membantu persalinan, memijit bayi dan ibu hamil" jawab Lily lugu.

"maaf pak. Kan saya cuma mau mijit anak bapak, kenapa pertanyaannya banyak sekali?" tanya Lily penasaran.

Wajah tegang terpampang jelas semua yang ada di teras yang sejuk berhiaskan bunga itu semua menunggu hasil dari audisi.

Juno mulai mengetuk ngetuk keningnya dengan jari telunjuknya.

"Ya sudah, sekarang coba kamu gendong saja anak saya. Kalau dia nyaman dan anteng, mulai saat ini juga kamu kerja sama saya" ucap Juno sambil menempatkan bokongnya di bantal lantai.

"Tapi kan saya cuma di suruh mijit pak. ini kerja maksudnya kerja apa? tanya Lily semakin penasaran dan bingung.

"Ali!! kenapa kamu enggak sekalian jelaskan ini kepada dia?" tanya Juno mulai menggaruk Faruk tengkuknya yang tak gatal.

" Kalau saya jelaskan kemungkinannya dia mau saya bawa kesini sangat kecil tuan" jawab Ali menambah penasaran Juno.

"Saya mencari pengasuh untuk anak saya, jadi kamu termasuk orang beruntung yang mendapat kesempatan ini. selamat Lily" ucap Juno.

"Kakek dan nenek saya bagaimana? tanya Lily yang menghawatirkan sejoli tua itu.