webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs

Part 134 - Bagaimana Ketulusan Bekerja?

"Biasanya perempuan seperti itu punya tingkat kepedulian yang tinggi. Nanti kamu akan paham sendiri."

"Oh ya, istrimu dulu aktivitasnya apa?"

"Ouh... dia awalnya ngajar, Mbah dulunya. Cuman... dia memutuskan berhenti."

"Kenapa memangnya?"

"Dia merasa waktunya terlalu banyak di luar. Tak bebas untuk mengexplore hal lainnya, Mbah. Dan... saya juga kasihan. Mala gak boleh terlalu capek. Entah fisik atau pikirannya."

"Kenapa? Ada sakit?"

"Iya, Mbah. Jadi saya hanya bisa terus mensupportnya agar tetap merasa semangat."

"Bagus, Nak. Tapi sekarang dia gimana? Setelah keluar dari ngajar penginnya apa?"

"Ouh... Mala sekarang fokua menulis, Mbah. Pas kuliah dulu kebetulan dia suka nulis. Meskipun ambil jurusan pendidikan, tapi cukup banyak pengalamannya justru di dunia tulisan, Mbah."

"Jadi, sekarang fokus menulis?"

"Iya, Mbah. Alhamdulillah... saya juga jadi lega. Melihatnya kembali produktif."

"Syukurlah. Semoga tetap bisa jadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah ya, Nak."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com