6 bab 6 : memories??

pagi yang indah menyapa semua makhluk di bumi tak terkecuali dengan lisa, gadis cantik anak dari sepasang pengusaha kaya raya kediaman verguez.

oh sungguh ia tak dapat lagi menafsirkan kebahagiaanya karena, lagi dan lagi rencana yang ia jalani berhasil dengan mulus.

"oh my god kuliah"teriak lisa spontan, lantas turun dari atas kasur, menuju kamar mandinya dengan tergesa gesa.

"lisaaaa... turun sayang sarapan nanti kamu telat loh kulianya"teriak clara dari bawah membuat jamson menutup rapat ke dua telinganya

nampak kini lisa berjalan dengan tergopoh gopoh seakan ada yang harus di lindungi di dalam kantong saku nya.

"kamu ini kebiasaan loh lisa"sapaan pertama itu muncul tepat ketika lisa mendudukan bokong mulusnya di atas tempat duduk meja makan kini memperhatikan wajah mamanya.

"emang lisa kenapa ma?"balas lisa santai membuat clara menghelas nafas, sedangkan jamson tak mau ambil pusing hanya diam duduk membaca koran dan menyeruput kopi.

"setiap pagi, mama pehatikan kamu kalau turun dari tangga seakan membawa emas batangan di dalam kantong mu"tunjuk clara pada saku lisa membuat si empunya kini hanya mampu mencibir.

"mama ini gimana sih, kayak enggak tau perempuan aja"gerutuk lisa tak sadar bahwa ucapan nya dapat terdengar oleh clara, yang saat ini memasang kedua bola matanya dalam mode on.

"apa yang mama engak tahu dari perempuan, kamu ini ya lisa, yang duluan lahir siapa? yang duluan minta susu siapa? yang duluan makan garam siapa? duluan mama apa kamu?"semprot clara pagi pagi membuat jamson kini memberi wajah memelas ke pada anaknya berharap dapat mengerti akan kode nya itu, tapi sayang sepertinya lisa tak berniat menghentikan aksi jahilnya, bumbu di pagi hari yang indah.

"mama perempuan? suaranya itu loh gentel banget, "balas lisa spontan saja membuat clara bingung ni anak muji apa menghina ya?

"yang duluan lahir ya mama lah, enggak mungkin lisa dong kan secara proses pembuatan alaminya ini ya, kakek sama nenek so pasti, cetak mama dulu baru mama cetak lisa, ya enggak"lanjutnya sembarin menaik turunkan alisnya mencoba menggoda clara saat ini mengencangkan genggaman centong nasi di tangan nya,lisa yang melihat itu pun menelan ludahnya secara kasar ia faham,

'dari pada entar gue kelaperan terus pingsan, entar ajah deh ngelanjutin jawaban nya'batin lisa berbicara kemudian memasang senyum bersahabat dustanya seakan meyakin kan sang mama, bahwa kini ia sudah mengibarkan bendara damai.

"ngomong apa tadi kamu barusan"suara dingin clara menyapa tapi langsung di sela oleh lisa.

"ma, ya ampun mama baik banget si sama lisa? enggak usah repot repot ma lisa bisa ngambil nasi goreng untuk lisa sendiri"dengan keringat bercucur lisa ber akting seolah tak terjadi apapun dan kini ia mencoba tersenyum menyantap nasi goreng di piringnya dengan tenang.

selang beberapa menit kemudian, lisa yang sudah menegak habis susu cokelat nya pun menadah kan tangan di hadapan ke dua orang tua nya.

"mau apa kamu? kan tadi udah di kasih uang sakunya"jamson mengerenyitkan dahi binggung.

"bukan pa, lisa mau minjem mobil yang satu nya lagi"terang lisa kemudian di jawab gelengan keras clara

"ya ela mama pelit banget sama anak sendiri"

"kan mobil kamu sendiri ada, pakai punya mu sendiri, kecuali kalau mobil mu rusak baru pake yang lain"jelas clara kepada lisa, sementara jamson hanya mengangguk menyetujui ucapan istrinya, walaupun mereka kaya, tetapi berfoya foya itu tidak baik.

"masalah nya itu ya ma, mobil lisa sedang di ben__"ucapan lisa pun terhenti sketika

'aduh gawat mampus gue, jangan sampe mama tahu mobil lisa di bengkel bisa-bisa ke tahuan semuanya'lisa pun langsung bungkam sam mengosokan kedua tangan nya mencoba menghangatkan suhu tubuhnya yang dingin.

"mobil kamu di mana? di ben, apa bengkel ! ya kok? bisa kan semalem kamu makan malem sama anak nya tante mely temen mama. aduh lisa kamu apain si zayn yang ganteng? apa dia juga jadi korban kali ini kamu tabrak dia pake mobil ya?" beretet pertanyaan clara saat ini bak panah tombak menerobos memenuhi ini ruangan tersebut, tak lupa pula intonasi yang cukup tinggi.

"ih mama kok tega banget si, emang mama fikir lisa ini pembunuh apa? nabrak anak orang pakek mobil? lagian, maksud lisa itu, mobil lisa saat ini sedang di bentuk ya di bentuk"cerocos lisa tak kalah cepat dan langsung berdiri dari tempat duduk nya, bisa bisa ketahuan semua ke lakuan nya tadi malam.

"mau ke mana kamu?" panggil clara pada lisa

"kuliah lah ma, masak lisa mau ngamen."

"eh berenti, kamu belum selesai jawab pertanyaan mama lisa, diam di situ atau box itu"ancaman clara kali ini sukses menghentikan langkah lisa saat ini kembali menegang, lagi lagi.

namun beberapa saat kemudian bibirnya pun membentuk seringaian, benar dia belum menjawab pertanyaan mamanya secara lengkap tadi dengan senyum lebar ia pun berbalik menatap clara yang kini ikut menyambut nya dengan senyuman.

"mama penasaran banget dengan lanjutan nya?"lisa mencoba mencolek bahu mamanya, sementara jamson mencium bau arimah tak bersahabat dari reaksi anak nya ini.

"nih lisa kasih jawaban nya ma, orang nyang pertama sekali minta susu sama mama itu kan papa baru lisa, terus"lisa yang melihat dada mamanya naik turunpun mengambil ancang ancang mundur kilat.

"terus yang duluan makan garem itu mama, pantesan rasa asi nya mama asin"dengan semangat 95% lisa berlari sekuat tenaga meninggalkan kedua orang tuanya kini cengo sampai akhirnya ia sadar..

"lisaaaaaaaa awas saja kamu ya"teriak clara mengemah se satreo mansion, smentara jamson tertawa terbahak bahak ia sunggu tak menyangka anak nya lisa kini sudah tumbuh dewasa.

"sudah ma, lagian semua yang di ucapin lisa itu ada benernya juga kok"jamson menenangkan sang istrinya dengan tahan tawa.

"apanya yang bener, kamu juga otak mesum, seharusnya kamu belain mama tadi bukan nya malah diem aja, sudah ah mulai sekarang papa engak usah nyusu sama mama lagi"putus c clara membuat jamson tetjelit seketika.

"jangan dong ma" perdebatan terus menerus terjadi.

****************

sementara kini di halte lisa masih duduk dan terus tertawa akan ucapan nya sendiri tadi, tak ada yang salah sedikitpun akan kalimat yang ia lontarkan, orang yang pertama itu kan papa, baru lisa, senyum nya pun terhenti seketika.

Lisya

satu nama yang kini berhasil terlintas di fikiran lisa bahkan kini matanya mulai meneteskan buliran air.

"gue enggak akan pernah melupakan nya sampai kapan pun enggak bakalan"tekat lisa berusaha menghapus air matanya

tanpa di sadari oleh lisa di antara barisan mobil yang bertengger di barisan mobil kain nya menunggu bergantinya warnah hijau ke merah, seseorang memperhatikan nya dari dalam kaca mobil.

"perempuan baby face kemarin,kenapa ia menangis"tanya seseorang itu kepada dirinya sendiri.

kenapa ia merasa tak asing akan wajah perempuan tersebut, bahkan merasa dekat sangat dekat, ia pun mencoba menginggat sangat keras sampai akhirnya denyutan kepalanya pun perih seketika.

"agrrr"ia pun menekan kuat kepalan nya mencoba mengurangi denyutan sakit tersebut,

TIN.....TIN.....

bunyi klakson kendaraan pun terdengar memekakan telinga nya membuat kesadaran pun kembali ia rengut, kepalanya pun mencoba mencari sosok itu lagi, tapi nihil sosok itu sudah menghilang semakin menjauh

"ingatan itu, belum saatnya kembali"... lirihnya diam...

dan kembali menjalan kan mobil nya.

avataravatar
Next chapter