webnovel

Sleep Tight, Honey

Fantasy
Completed · 58.3K Views
  • 392 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Mimpi yang aneh mendatangi Honey di sebuah malam yang dingin. Membuatnya bertemu dengan sesosok mahluk misterius dengan wajah rupawan yang mengaku sebagai seorang vampir. Dia pikir bunga tidur itu akan berlalu begitu dirinya membuka mata. Namun siapa sangka, mahluk itu malah mengikutinya ke alam nyata. Menawarkan pertemanan yang tak biasa di antara mereka. Namun itu baru permulaan. Karena setelah si vampir yang bernama Night itu hadir, banyak hal tak terduga dan tak masuk akal yang mulai terjadi di kehidupan Honey. Membuatnya harus berjuang mati-matian untuk sebuah misi rahasia yang dibawa oleh Night. Misi rahasia seperti apa? Temukan jawabannya di dalam cerita.

Tags
3 tags
Chapter 1Apakah Aku Sedang Bermimpi?

"Ini di mana? Kenapa aku bisa berakhir di sini?"

Entah berapa kali Honey menanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Pasalnya dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi.

Beberapa menit yang lalu gadis itu menemukan dirinya terbangun di sebuah tempat yang asing. Tiba-tiba saja dia sudah berada di atas sebuah tempat tidur dengan balutan gaun yang indah, memakai beberapa perhiasan, serta mengenakan sepasang sepatu cantik di kedua kakinya. Begitu mengintip ke luar melalui jendela, Honey menyadari kalau dirinya tengah berada di sebuah kastil tua yang tak dikenal.

Astaga, ini pasti hanyalah mimpi.

Tapi kenapa terasa begitu nyata?

Karena begitu Honey menyentuh beberapa benda di sekitar sana, kulitnya peka terhadap setiap tekturnya. Rasa sakit pun terasa saat dia mencubit kedua pipinya. Sukses membuatnya semakin kebingungan dengan keadaan ini.

"A-Apa yang terjadi padaku?" tanyanya penuh kebingungan.

Akhirnya walau merasa sangat takut dan was-was, Honey memberanikan diri untuk melangkah ke luar kamar. Dibukanya pintu yang untungnya tak terkunci. Lantas perlahan mengintip apa yang ada di luar sana.

Hanya ada lorong yang terbentang dengan begitu panjang. Menghubungkan beberapa pintu yang menempel di dinding-dinding. Tak terlihat ada manusia selain dirinya. Tak ada mahluk lain juga. Bahkan tak ada suara apapun yang terdengar di sekitar sana.

Honey mengalami dilema setelahnya. Di satu sisi dia benar-benar takut dengan apa yang mungkin akan ditemuinya di luar sana, namun di saat bersamaan dia merasa tak aman berada di sini. Honey berharap di luar sana dia akan menemukan jalan keluar. Sehingga secepatnya dia bisa melarikan diri dari apapun yang kini tengah membelenggunya.

"Pikir. Berpikirlah, Honey. Lakukan sesuatu."

Hingga setelah merenungkan beberapa saat, tekadnya membulat. Pada akhirnya Honey memutuskan untuk melangkah keluar. Menyeret kakinya menyusuri lorong yang panjang tadi.

"Tapi kenapa lorong ini seperti tak ada ujungnya saja? Aku terus menyusurinya tanpa henti."

Dipandangnya lagi yang lorong membentang sejauh matanya memandang. Dia tetap tak melihat ujungnya walau tadi sudah cukup lama Honey menempuhnya. Seakan lorong ini memang tidak memiliki akhir. Atau kalaupun ada dia malah akan dibawa melintasi dimensi lain, menuju alam yang berbeda.

Hingga….

Entah setelah berapa lama berjalan, akhirnya ujung lorong ini mulai terlihat. Kini Honey dapat melihat sebuah pintu besar berwarna hitam kecokelatan beberapa meter di depannya. Pintu itu berdiri menjulang setinggi sekitar tiga meter.

"Apa ini jalan keluarnya? Tapi bagaimana kalau malah mengantarkanku pada bahaya?"

Perempuan itu terlihat dilema. Selama beberapa saat tak melakukan apapun, hanya mematung di depan pintu untuk menimbang.

"Tch, pada akhirnya aku tidak akan mendapatkan apapun dengan hanya berdiam diri. Aku harus berani mengambil risiko. Sehingga mungkin dengan begitu, aku bisa keluar dari sini."

Hingga akhirnya setelah mengumpulkan sedikit keberanian, Honey memutuskan untuk bertindak. Perlahan diulurkannya salah satu jemarinya. Dengan berhati-hati menyentuh permukaan pintu.

Namun....

"Aargh!!!"

Honey berteriak ketika secara mengejutkan pintu itu tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Tak hanya itu, ratusan kelelawar langsung terbang bergerombolan keluar.

"Argh, jantungku sampai sakit karena terkejut. Detakannya terasa kencang." Gadis itu meringis sambil memegangi dadanya. "Ini bahkan bukan goa. Kenapa ada begitu banyak kelelawar."

Tapi sekali lagi Honey mengingatkan dirinya sendiri kalau dari awal tidak ada yang normal dengan semua ini. Baik itu tempat, kehadirannya yang tiba-tiba, hingga bahkan kenyataan kalau dirinya seperti sadar di tengah kebingungan ini.

Honey mencoba menepis semua pemikiran itu. Memutuskan untuk melanjutkan niatnya tadi memasuki ruangan. Walau di detik kemudian dia seperti menyesal. Begitu lagi-lagi menangkap hal yang tak biasa.

Di dalam ruangan yang dibukanya tadi, ada sebuah peti besar yang terletak di tengah-tengah. Bentuknya seperti peti jenazah. Terletak apik di antara karangan-karangan bunga putih di sekitarnya.

'Apa lagi ini? Apa yang ada di dalamnya? J-Jangan-jangan… apa mayat?"

Nyali Honey kembali menciut. Hampir saja dia memutuskan untuk kembali keluar dari ruangan itu. Namun ketika dia berbalik, pintu tadi langsung tertutup begitu saja. Dengan sendirinya.

"Jangan lari dari takdirmu!"

Honey tersentak begitu mendengar seruan seorang laki-laki. Membuatnya langsung celingukan ke sekitar untuk menemukan sumber suara. Namun tak ada siapapun di sekitar sana selain dirinya.

"S-Siapa yang bicara?"

Naluri di dalam dirinya membuat gadis itu mengalihkan pandangannya kembali pada peti tadi. Curiga kalau dari sanalah asal suara misterius tadi terdengar.

"Kemarilah. Terima takdirmu."

"A-Apa maksudnya?" Honey memberanikan diri melawannya bicara. "T-Takdir apa?"

Bukannya mendapatkan jawaban, tiba-tiba tubuhnya didorong oleh angin yang datang entah dari mana. Ia pun seperti diseret dengan paksa mendekati peti putih tadi.

Honey kembali terhenyak. Tanpa sadar menutup mulut. Memandang tak percaya begitu menyadari apa yang ada di dalamnya.

Ada seseorang yang terbaring di sana. Tepatnya seorang pemuda yang sepertinya sebaya dengan dirinya. Berbaring dengan begitu tenang seakan tak memiliki nyawa.

'K-Kenapa ada manusia di sini? Apa dia hanya tengah tertidur… atau justru telah meninggal?'

Rasa penasaran membuat Honey melangkah maju tanpa sadar. Jemarinya menyentuh permukaan kaca yang menutupi peti.

Namun baru saja tangannya menempel, tak lama kemudian peti itu tiba-tiba bergetar hebat. Membuat gadis itu mundur tanpa sadar. Sebelum akhirnya terduduk di lantai karena kakinya tiba-tiba terasa lemah. Begitu juga dengan dadanya yang kembali ngeri akibat jantung yang berdetak kencang.

"Setiap takdir seseorang adalah rahasia dimana hanya waktu yang berhak menjawabnya."

Baru saja suara itu terdengar, tiba-tiba penutup peti dari kaca tadi melayang ke sudut ruangan. Sukses membuat Honey memekik di tempat, seraya mencoba berjalan menjauh dengan mengandalkan kaki, tangan, serta pantatnya yang masih menempel di lantai. Malah sebenarnya dia ingin segara lari ke luar. Namun punggungnya ditahan lagi oleh pintu yang tertutup tadi.

'Apa yang terjadi? Apa aku bakalan mati?' tanyanya panik melihat benda itu terus bergetar dan melayang-layang.

Hingga tak lama kemudian, akhirnya getaran peti itu terhenti. Begitu juga dengan hembusan angin yang awalnya sempat menggila. Menyisakan kesunyian setelahnya, tentu saja bersama dengan teror yang Honey rasakan.

Untuk sesaat tak ada hal yang terjadi. Honey masih terduduk di lantai, sambil memantau peti yang akhirnya kembali tenang. Namun dia masih tak berani untuk berdiri dan memeriksa pemuda tadi ke dalam. Entah kenapa firasatnya berkata kalau hal mengejutkan akan kembali datang.

Benar saja!

"Astaga!"

Honey terkesiap. Tanpa sadar menutup mulutnya, ketika giliran tubuh tadi yang melayang ke udara. Awalnya terombang-ambing selama beberapa detik, sebelum kemudian mendarat dengan mulus ke lantai. Dalam keadaan dua kaki yang berdiri tegak.

Di saat itu kedua matanya terbuka.

"Akhirnya aku terbangun," ucap pemuda misterius itu dengan suaranya yang sedikit serak.

Pandangannya lantas beralih pada Honey yang masih terduduk di lantai dengan ekspresi syok.

Mahluk itu lantas menyunggingkan senyuman tipis kepadanya, "Jadi kau yang membangunkanku?"

***

You May Also Like

Istriku Adalah Pengusir Hantu

Song Yan menjalani hidup yang menyedihkan. Ia lahir dengan keberuntungan besar tetapi 'keberuntungan' nya 'direnggut' oleh saudara tirinya. Adalah takdirnya untuk menikah dengan Fu Yusheng, CEO dan pemilik Fu corporations. Namun, saudara tirinya yang cemburu, mengganggu takdirnya dan merebut 'keberuntungan' baiknya, sejak itu Song Yan menghadapi masalah tak terhitung, dia mengalami kecelakaan, kehilangan naskahnya dan akhirnya meninggal setelah mengalami kecelakaan di jalan. Namun, ia tidak mau menyerah, tidak mau karena ia mencintai Fu Yusheng dan anaknya yang ditinggalkannya di keluarga Fu. Jiwanya yang seharusnya berpencar dan dibawa ke Neraka di hadapan Raja Yama, berubah menjadi hantu yang kejam. Hanya setelah menjadi hantu, ia menyadari jenis penipuan sempurna yang telah direncanakan saudara tirinya untuknya. Beruntung sebelum jiwanya semakin gelap dan menjadi roh jahat, ia bertemu dengan seorang master Surgawi yang menjanjikan kesempatan baru selama ia bersamanya dan belajar tentang supranatural. Maka, Song Yan menjadi murid master Surgawi dan terus melayani master Surgawi dan keluarganya sebagai Hantu. Setelah lima ratus tahun mengabdi, ia dibebaskan oleh masternya dan mendapatkan kesempatan untuk bereinkarnasi. Ia bereinkarnasi pada hari ia mengalami kecelakaan mobil. Dalam kehidupan ini, ia dianugerahi kekuatan supranatural untuk melihat kebenaran surgawi. Ia bersumpah untuk membalas dendam atas dirinya dan anaknya yang mengalami kematian yang tidak menguntungkan karena saudara tirinya. Namun, mengapa suaminya yang apatis yang tidak pernah peduli terhadapnya, datang mengejarnya?

fairytail72 · Fantasy
Not enough ratings
349 Chs

Hasrat Wanita Bayaran

Namanya adalah Choon-Hee, Perempuan cantik yang tubuhnya Molek dengan bokong besar yang seksi. Memiliki arti nama, perempuan yang lahir di musim semi. Wajah Choon-Hee memang teduh seperti musim semi, namun daya pikatnya mampu membuat banyak laki-laki rela menghabiskan banyak uang, hanya untuk menyewa Choon-hee Satu malam.. Ya.. Choon-Hee adalah wanita bayaran di sebuah Bar mewah di kota JD. Salah satu Bar yang pemiliknya merupakan pengusaha Sukses yang tampan dan rupawan, Sudah lama Choon ingin bisa bertemu dengan pemilik Bar ini. Bar yang diberi nama 'Horsesky' memang patut di acungi jempol. Siapapun yang pulang dari Bar ini, mereka akan terbang kembali dan menghabiskan uangnya lagi dan lagi.. Siapa yang tidak mengenal Pria tampan Bernama Edwards Salvador? Pria itu menjadi incaran banyak wanita di seluruh dunia. Walaupun Edwards telah memiliki Seorang istri, namun tersiar kabar bahwa istri Edwards adalah penyuka sesama jenis. Tentu itu adalah kabar baik bagi seluruh wanita, yang ingin sekali bisa bersanding dengan Edwards dan merasakan mandi uang setiap hari.. Memangnya apa yang wanita inginkan dari laki laki tampan dan kaya? tentu saja uang.. uang.. dan Uang.. Begitupula Choon-Hee, menanti setiap saat kedatangan Bos besar itu dan berusaha untuk menarik perhatiannya. Akankah Tubuh Choon-Hee bisa menarik perhatian Edwards Salvador? Kita akan lanjutkan kisahnya di bab-bab berikutnya!!!! Jangan lupa berikan komentar positif dan beli koin gratis untuk membuka Bab terkunci, satu koin gratis dari kalian. akan membuat Author semakin bersemangat menulis! Happy Reading!!! [My Instagram: Silvaaresta]

silvaaresta · Fantasy
4.9
357 Chs

Lalita My Love

Lardo menarik Lalita dan melumat bibir Lalita, jangan pernah mencobanya, karena bibir ini milikku, kau mengerti. "Lalita mengangguk". "Apa.......!!!", pekik Lalita sadar dengan apa yang ia lakukan. "Lardo hanya menatap datar keterkejutan Lalita. "Bagaimana anda bisa bisa masuk ke dalam toilet wanita sir?, Lalita menoleh ke kiri dan ke kanan, bagaimana kalau ada yang melihat anda disini?, Ini perusahaanku Lalita, aku bebas berada dimanapun aku suka, Lardo mengelus bibir Lalita, aku menginginkannya lagi, Lardo menarik dagu Lalita, menyatukan bibir mereka, Lardo menghisap bibir Lalita membuat Lalita mengerang pelan. Ini benar-benar nikmat, Lardo memperdalam ciumannya Lalita merasakan jantungnya berdegub sangat kencang, kakinya lemas seakan tidak bertulang, Lardo masih melumat bibir Lalita dengan rakus, satu tangan Lardo menahan pingang Lalita, entah sejak kapan Lalita mengalungkan keduan tangannya di sekeliling leher Lardo. Ikuti gerakan yang aku lakukan di dalam mulutmu Lalita, bisik Lardo di telingah Lalita ini akan sangat nikmat sayang, Lardo mengecup rahang Lalita sebelum kembali melumat bibir Lalita dengan lebih lembut dan lambat, Lardo ingin Lalita ikut menikmati tautan bibir mereka. Uuhhhh.....Lalita mengerang lembut, Lalita ikut mencicipi bibir Lardo, bibir Lalita dengan lembut mengikuti gerakan bibir Lardo di mulutnya, lidah Lardo membelit lidah Lalita, begitupun dengan Lalita "Kau belajar dengan cepat rupanya, Lardo meraup bibir Lalita kembali mendominasi ciuman mereka, kita harus berhenti sekarang Lalita sebelum aku melakukan sesuatu lebih padamu. Lardo tersenyum melihat Lalita yang menutup matanya, mereka menarik napas dalam-dalam. Aku harus pergi sekarang, Lardo melepaskan kedua tangan Lalita, kemudian mengecup lembut bibir bengkak Lalita. Lalita masih mengatur napasnya, menatap tidak percaya pada pintu yang tertutup. Aku......pikirnya

Berliana_Manalu · Fantasy
Not enough ratings
70 Chs
Table of Contents
Volume 1