Beberapa menit setelah berperang dengan batinnya sendiri, Honey akhirnya selesai meneguk minuman. Mengabaikan kantung kemihnya yang protes dengan banyaknya air minum yang dia konsumsi belakangan ini.
Sementara Night akhirnya bersedia memberikan ruang privacy baginya. Alih-alih terus bertanya, mahluk itu memutuskan untuk menikmati pemandangan yang tersedia di depan mereka. Memandang keindahan dari tempat yang jauh dari polusi dan hiruk-hiruk perkotaan itu.
'Baik. Sekarang aku siap.'
Night langsung menoleh penasaran padanya. "Siap? Siap untuk apa?"
Honey menghela napas pelan.
"Tapi sebelum itu aku mau bertanya dulu padamu," kata Honey. Melirik sang vampir tak lama setelahnya. "Apa yang tadi ingin kau bicarakan pada Jessica? Kenapa kau berniat untuk membawanya seperti itu?"
Giliran Night yang terdiam untuk berpikir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com