Bab 86
Bryan tertawa melihat kelucuannya yang dibuatnya sendiri, bagaimana bisa sore ini dia menjadi pelawak dadakan sampai bisa percaya kepada orang gila, hingga sampai membuatnya tersesat pada tempat bau di pembuangan sampah.
Tragis juga membuatnya geli sendiri. Entah mimpi apa semalam hingga dia hari ini benar-benar apes. Masalahnya adalah sekarang dia tidak bisa membawa mobil itu dalam kondisi kotor.
Ingin marah, tapi pada siapa. Salah sendiri mau main kerumah orang tidak bilang dulu sama orangnya. Dan berakibat sangat fatal untuk dirinya sendiri.
"Bryan! Brian! apakah kau masih di situ?" Tanya Hilda suaranya di seberang telpon dia belum memutuskan panggilan dari Bryan.
"Ya Hilda? aku kasih disini. Jadi kompleks kamu itu daerah mana sih Hilda? Aku tidak bisa jalan kerumah kontrakanmu, karena mobilku dalam kondisi kotor," Bryan mengerutkan keningnya.
"Kok bisa kotor?" Hilda berasa bingung, mungkinkah mobil Bryan terkena percikan genangan air dari lubang-lubang jalan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com