Plus komentar dan tanda bintangnya di klik. Tinggalkan jejak pembaca kalian ya plissss
****
BRAK!
Seorang lelaki berkulit putih yang duduk disamping kanan Avan menggebrak meja sambil berdiri. Semua mata yang melihat mereka lagi-lagi terkejut. Lelaki itu menolehkan kepalanya menatap tajam Avan.
BUG!
"HAHHH!" Teriakan para perempuan dan lelaki menggema diseluruh kantin. Bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak pemilik kantin pun terkejut. Bukan hanya mereka, teman-teman dari lelaki berkulit putih itu sama terkejutnya saat ia menghajar wajah Avan hingga terjatuh menimpa temannya yang ada disebelah kiri. Avan yang dihajar seperti itu merasa terkejut dan syok. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya ia di hajar oleh orang lain.
"LOE KIRA LOE SIAPA NGOMONG SEENAKNYA SAMA KITA HAH?" teriak lelaki berkulit putih itu sambil menarik kerah pakaian Avan dengan bentakannya yang hampir terdengar diseluruh kantin. Jarak antara wajah Avan dengan wajah lelaki itu hanya berkisar beberapa centi saja. Avan dapat melihat betapa tajamnya tatapan yang diberikan lelaki itu. Ada rasa takut dihati Avan untuk membalas tatapannya. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"LOE TULI? LOE DENGER GUE GAK SIH?" bentak lelaki itu menirukan nada bicara Avan saat Avan membentaki anak kelas 3 SD tadi. Avan sedikit tersentak dengan teriakannya.
"Ck, ma-mau kalian apa sih?" tanya Avan. Lelaki berkulit putih itu menjauhkan tubuhnya dari Avan.
"Loe gak usah ngebully, malakin orang, dan menyakiti orang lain. Kalau kita denger loe ngelakuin hal-hal itu lagi, gak segan-segan gue atau pun kita bakalan ngehukum loe. Ngerti?" ancam lelaki yang ada dihadapan Avan.
"Emang apa bedanya gue sama kalian? Bahkan kalian ngerusak nama baik sekolah dengan tawuran diluar sana. Dan kalian mengambil alih sekolahan biar semuanya hormat sama kalian. Lebih parah mana antara gue dan kalian hah?" tanya Avan kesal. Sepertinya ia ingin balas dendam dengan mereka yang telah menghajar dirinya. Ia tak terima jika diperlakukan seperti itu.
"Mentang-mentang kalian kelas 6 jadi kalian seenaknya sama gue. Gue gak takut sama loe semua brengsek."
"And one again, kalian juga ngelanggar peraturan sekolah. Jadi jangan sok bijak sama gue." katanya lagi dan pergi begitu saja. Ia meloncati bangku yang ia duduki. Ya, sisi kiri dan kanannya diisi oleh dua teman laki-laki dari mereka. Maka dari itu ia melarikan diri ke arah belakangnya dan meloncat. Mereka bahkan semua warga sekolah hanya bisa memandangi kepergian lelaki kelas 5 SD itu.
"BRENGSEK!" teriak lelaki berkulit putih itu sambil menggebrak meja dengan kesal. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya mereka dilawan dan ditantang oleh seseorang. Apalagi seseorang itu adalah adik kelas mereka sendiri. Perlakuan yang sangat kurang ajar.
"Bubar, bubar." semua orang yang menonton pun membubarkan diri mereka. Bahkan bel berbunyi bersamaan. Keenam anak kelas 6 itu pun kembali ke kelas dengan perasaan yang berkecamuk.
****
PROFIL OF THE GRAZON 8 ( TG8 )
THE GRAZON 8 adalah nama Genk terkenal di SD MUTIARA INTERNASIONAL. TG8 didirikan sejak 2 tahun yang lalu, dimana mereka masih kelas 4 SD. Dan mereka memberanikan diri untuk meningkatkan nama TG8 disekolahan mereka.
The Grazon 8 ini adalah anak-anak yang mempunyai nyali tinggi dan selalu membuat masalah diluar sekolahan. Mereka sangat ditakuti oleh adik-adik sekolah dasar. Tetapi mereka sangat baik dan saling tolong menolong. Jika seseorang berbuat masalah disekitar sekolah, maka merekalah yang akan bertindak untuk memperbaiki keadaan sekolah. Bahkan para guru saja sangat setuju dengan apa yang mereka lakukan. Intinya mereka mencoba untuk meningkatkan nama baik sekolah, ya walaupun diluar sekolah mereka bermasalah tapi tak ada pengaruhnya. Kenapa? Karena yang mereka lakukan diluar sekolah tidak ada hubungannya dengan sekolah, mereka bahkan saat ikut tawuran tidak pernah memakai seragam sekolah.
Dan satu lagi, mereka selalu membawa senjata tajam seperti pistol tanpa sepengetahuan murid-murid lain dan guru-guru disana.
Jeffrey adalah ketua dari TG8. Lelaki berkulit putih ini selalu emosional dalam beberapa hal. Jeffrey termasuk lelaki yang sangat kuat daripada anggota yang lain. Cara ia menghajar orang pun sangat brutal. Jika ada yang main-main dengannya, maka siap-siap saja orang itu akan terkena pukulan dahsyat yang akan ia berikan sebagai hukumannya.
Stev adalah anggota yang bersifat dewasa dibanding yang lain. Lelaki bertubuh tinggi itu selalu ramah kepada siapa saja. Ia sering menjadi pembela dikala teman-temannya berkelahi. Tapi terkadang ia sama emosionalnya dengan Jeffrey. Tergantung bagaimana mood lelaki ini.
G.B adalah anggota lelaki yang paling disukai seantero sekolah. Gayanya yang cool dan rambutnya yang sedikit gondrong membuat para gadis SD, SMP maupun SMA terkagum-kagum padanya. Bahkan wajahnya pun terbilang tampan. G.B termasuk anak yang cukup serius dan sedikit suka bercanda.
Naira adalah anggota wanita yang paling cuek kepada siapapun. Kepada temannya saja ia cuek. Tak sedikit pun jika orang yang berbicara kepadanya harus menahan kesabaran. Tapi sebenarnya Naira tidak benar-benar cuek, terkadang ia akan banyak bicara jika membahas suatu hal yang menurutnya menarik.
Zee adalah anggota wanita yang paling berani. Jika ada yang menantang gadis ini pasti maju duluan. Ia tak pernah takut kepada apapun. Dan jangan salah, Zee adalah gadis yang cukup kuat dalam bertarung.
Alva adalah gadis cerewet. Tapi walaupun ia cerewet, ia adalah tipe gadis yang cukup pemberani dan sedikit dewasa.
****
Pagi ini SD Mutiara Internasional dipenuhi oleh murid-murid SD, SMP dan SMA yang tengah mengerumuni beberapa orang dikoridor sekolah. Bahkan guru pun ikut menonton apa yang akan terjadi. Ya, Avan lagi-lagi bertemu dengan The Grazon 8 yang kemarin sempat memarahinya itu.
"Kalian mau apa lagi? Gue udah muak berurusan sama kalian." kata Avan sebelum mereka mengatakan sesuatu.
"Loe mau gabung sama kita?" tanya Stev membuat semua yang menonton mereka sangat terkejut, tak terkecuali anggota dari TG8 itu sendiri. Hal ini tidak diketahui oleh mereka. Stev mengambil keputusannya sendiri tanpa persetujuan dari anggota TG8 lainnya. Tentu saja anak kelas 5 SD itu terkejut bukan main. Ia mengira mereka akan mundur untuk menangani Avan, tapi mereka malah merekrutnya menjadi salah satu bagian dari Geng terkenal itu.
Bersambung ...