Selesai mandi, aku pun pergi ke kamar Dirga untuk meminta penjelasannya. Bisa-bisanya dia menyangkiti Carissaku, itu tidak ada aku dibiarkan begitu saja, karena Carissa sendiri butuh keadilan. Pertama, aku ketuk pintu kamar Kakakku. Dan pintu pun terbuka, aku langsung melayangkan tinju di wajahnya dengan keras. "Ada apa sih?" tanya Kakakku ketus.
"Ada apa bagaimana hah? Kenapa kamu bisa bikin Carissa nangis?" tanyaku dengan penuh amarah.
"Ya mana aku tahu," jawabnya seperti itu. Bukan jawaban itu yang ingin aku dapatkan. "Katakan dengan jujur, jangan sampai aku memukulmu lagi."
"Apa sih? Ini masalahku dengan dia, bukan dengan kamu, sana pergi ke kamarmu dan jangan ganggu malamku yang tenang!"
"Malammu yang tenang? Apa kamu yakin bisa tidur nyenyak setelah menyakiti hati seseorang?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者