Tidak ada manusia yang tidak marah bila dia ditidak-adilkan sampai sebegitunya.
-Jung Arin.
***
Sesampainya Arin di kedai es krim, dia hendak berjalan langsung ke kasir tetapi langkahnya terhenti begitu melihat seseorang yang sedang duduk melambai padanya.
"Juno?" Alis Arin berkerut. Dia segera berjalan ke bangku di mana Juno berada.
"Duduklah! Theo bilang kamu ingin menemuiku, ada apa?"
Arin duduk. "Hah? Menemuimu? Theo bilang begitu?"
"Iya. Dia mengirimiku pesan."
Arin berpikir keras. Dia tidak pernah mengatakan pada Theo ingin menemui Juno. Jika iya pun, Theo sudah pasti tidak akan mengizinkannya.
"Sejujurnya aku tidak mengatakannya tapi ya sudahlah. Mungkin dia keliru."
"Oh, begitu ya." Juno sedikit bingung. Tapi dia juga tidak terlalu memusingkan hal itu. Dia cukup senang bisa bertemu dengan Arin. "Jadi kenapa kamu ke sini?"
"Oh, Hanna sedang mengidam es krim. Jadi aku membelinya."
Ah, Juno mengerti. Ini semua pasti rencana wanita itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者