Marvin menghampiri Freya yang sudah menunggu lama di restoran Papa 'nya. Mereka ingin membahas lagi tentang masalah Guntur yang Freya sendiri belum menemukan kejelasannya.
"Freya, maaf aku telat. Guru di kelas aku soalnya mendadak buat nambahin waktu jelasin pelajaran." Terang Marvin dengan napas yang belum stabil, cowok itu berlari dari sekolah menuju restoran. Motornya mendadak mogok lagi saat keadaan yang sudah mendesak 'pun.
Freya memahi mengangguk sekali. Cewek itu tidak terlalu mementingkan alasan Marvin, yang penting dia tidak melupakan akan bertemu di sana.
"Gimana, Freya?" tanya Marvin akhirnya, dia semakin penasaran juga.
Nampaknya Freya bingung untuk meluruskan semuanya. Dia kenapa tiba – tiba menjadi bodoh seperti itu? Guntur dan Winda enggan untuk bercerita yang sebenarnya terjadi. Cowok itu justru menangis saat Winda mengusir mereka berdua. Freya sudah gagal lagi.
"Winda dalangnya. Dia satu kelas sama gue."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者