webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 青春言情
分數不夠
167 Chs

Shalu

Vee sudah mendapatkan izin dari Brian untuk kembali masuk kuliah, sesampainya di kampus ia langsung menemui teman-teman nya yang berada di kelas

" pagi guys... "

" Vee....... "

Cleo, Bintang, Angel, dan Hanna langsung memeluknya

" ya ampun Vee... akhirnya Lo masuk juga " ucap Cleo

" iya, udah hampir satu bulan ini Lo nggak hadir " sambung Hanna

" semenjak kejadian itu, kita jadi susah buat ngehubungin Lo.... kk Brian menutup semua akses komunikasi Lo " sambung Bintang

" sorry ya..... " balas Vee

" Lo udah sehatkan " tanya Angel

" seperti yang kalian liat, gue udah baik-baik aja " jawab Vee

" oh ya, berhubung Lo udah masuk, gimana kalo pulang dari kampus kita jalan dulu..... kan udah lama banget kita nggak jalan bareng " ajak Hanna

" gue setuju, gimana Vee Lo mau kan " tanya Angel dengan antusias

" ok... " jawabnya singkat.

#dikantor

Brian juga sudah sampai di kantor dan kini berada di lobby bersama Nathan.

" selamat pagi pak.... " sapa Shalu dan Rani yang baru saja datang

" pagi... " balas Brian dengan dingin, lalu berjalan memasuk lift bersama Nathan.

" ya ampun Ran..... semakin hari, pak Brian semakin ganteng aja..... " puji Shalu " dulu orang tuanya ngidam apa ya sampe anaknya seganteng itu " sambung nya lagi.

" oh iya..... gimana Lo sama pak Brian " tanya Rani sambil menikmati roti ditangan nya

" gimana apanya " tanya Shalu kembali

" ya usaha Lo buat deketin pak Brian lah.... " jawab Rani

" belom ada sama sekali, Lo liat aja pak Brian cuek setengah mampus kayak gitu.... terus orangnya dingin plus kaku kayak kanebo kering " jawab Shalu dengan lemas

" ya ampun Shalu..... gimana Lo bisa Deket sama pak bos, kalo Lo nya aja nggak ada usahanya sama sekali "

" terus gue harus gimana dong, masak gue harus nyatain perasaan gue sama dia "

" gue cuma mau ingetin sama Lo, jangan pernah berfikir kalo dia bakalan deketin Lo duluan... Lo harus gerak cepet " ucap Rani lagi, lalu menuju ruangannya meninggalkan Shalu yang masih berfikir.

Shalu dan Rani tidak mengetahui bahwa ada seseorang yg mendengar pembicaraan mereka.

Brian sudah berada di ruangannya, dan kembali fokus pada layar laptop dihadapannya

" selamat pagi pak bos " sapa Restu dengan membawa berkas-berkas ditangannya

" pagi.... " jawab Brian dengan singkat namun pandangan nya masih tertuju pada layar laptop

" ini berkas-berkas yang harus Lo tanda tangani " ucap Restu dengan memberikan dokumen itu

" oh ya perusahaan dari Abadi Group sudah membuat jadwal meeting dan itu di luar kota, mungkin sekitar 3 hari kita akan berada disana karena mereka juga ingin menunjukkan lokasi yang baru " ucap Restu

Brian menghentikan jari-jari rampingnya mengetik dan beralih menandatangani berkas-berkas yang dibawa oleh Restu

" Lo kasih ini ke Shalu, minta dia untuk mempelajari itu semua dan katakan bahwa dia akan ikut kita meeting di luar kota besok " pinta Brian setelah menandatangani.

" kenapa bukan Nathan yang ikut kita besok " tanya Restu tanpa ragu

" Nathan sudah gue kasih tugas yang lain " jawab Brian lalu kembali fokus pada laptop nya.

Terlihat raut wajah Restu yang keberatan atas ucapan Brian, namun ia tetap mematuhi nya karena Brian adalah atasannya dan ia langsung menuju keruangan Shalu, tanpa mengetuk pintu terdahulu

" ini berkas-berkas yang harus kamu pelajari, besok kamu ikut pak Brian dan saya meeting di luar kota " ucap Restu tanpa basa-basi dan dengan raut wajah tidak senang nya melihat Shalu

" Ba- Baik pak... " jawab Shalu dengan gugup

" gila..... gue ngerasa bakalan ditelan hidup-hidup liat raut muka nya pak Restu " gumam shalu

Restu langsung keluar tanpa berkata apapun lagi.

Saat istirahat jam makan siang, Shalu dan Rani sudah berada di kantin kantor

" gue besok ikut pak bos meeting di luar kota " ucap Shalu

" serius Lo... " tanya Rani kaget

" iya, tadi pak Restu yang bilang ke gue "

" ini kesempatan Lo buat bisa deket dan ambil hati pak bos " ucap Rani dengan antusias, Shalu diam untuk berfikir

" udah..... kelamaan mikir Lo, berapa hari kalian di luar kota " tanya Rani

" dari jadwal yang gue liat sih, sekitar tiga harian " jawab Shalu sambil mengaduk minumannya

" pas banget... sebentar lagi pak Brian ulang tahun, gue bakalan bantuin Lo buat ngasih surprise untuk pak Brian " ucap Rani

" serius Lo... ? "

" iya gue serius "

" ya ampun Ran... makasih banget ya Lo udah mau bantuan gue " ucap Shalu sembari memeluk Rani.

Seseorang kembali mendengar percakapan.

#Mall

Vee dan teman-temannya sudah berada di salah satu mall terbesar di ibukota

teman-temannya sangat antusias saat memilih beberapa dress di salah satu butik yang berada di mall namun berbeda dengan Vee, tak ada satupun dress yg ia pilih.

" Vee..... Lo nggak beli ? " tanya Hanna

" nggak.... masih banyak dress yang gue beli tapi belom ke pakek " jawab Vee santai.

Setelah selesai puas berbelanja pakaian, merekapun kembali berkeliling mall

" guys.... gue laper makan dulu yuk " ajak Cleo

" iya gue juga.... kita cari caffe yang enak di sini " ajak Angel

" gue ngikut aja " sambung Vee.

Sekarang mereka sudah berada di salah satu caffe yang berada di dalam mall

" Vee Lo kenapa sakit ? " tanya Bintang

" iya, muka Lo pucet gitu " sambung Angel

" gue nggak apa-apa kok " jawabnya santai

" mungkin Vee nya kecapekan, ngiringin Hanna yang belanja nya banyak benget " sindir Bintang dengan tersenyum

" ini tu surga dunia tau nggak.... gue udah lama banget nggak belanja kayak gini " balas Hanna dengan ceria.

Vee merasa pusing, dan tak enak di perut nya

' huuwwwekkkkk '

Vee menutup mulutnya yang hendak muntah, ia merasakan mual, lalu langsung berlari menuju toilet

" Vee kenapa ya " ucap Hanna

" masuk angin kali " sambung angel

Cleo menghampiri Vee di toilet

" Vee..... Lo sakit ? "

" gue nggak tau, tiba-tiba aja gue ngerasa mual " jawab nya

' huuwwwekkkkk '

" kita kerumah sakit aja ya, biar gue ngehubungin kk Brian " ucap Cleo

" nggak usah, gue nggak apa-apa "

" nggak apa-apa gimana, Lo muntah-muntah kayak gitu "

" udah nggak usah, Lo jangan ngehubungin kk Brian gue nggak mau dia khawatir " ucap Vee lagi.

Vee dan Cleo pun kembali kemeja mereka untuk makan

" gimana Vee... udah mendingan ? " tanya Hanna

" iya.... mungkin asam lambung gue aja yang naik " jawab Vee

" kelamaan nunggu Lo ni Hann " ucap Bintang

" kok gue..... " tunjuk Hanna pada dirinya.

Kini Vee sudah sampai di rumahnya, merebahkan dirinya di atas sofa

" udah pulang non "

" iya bik... "

" mau bibik masakin apa non "

" nggak usah bik, nanti aja tadi aku habis makan di luar sama Cleo dan yang lain " ucap Vee " oh ya bik, boleh minta buatin jus jeruk aja nggak bik "

" iya non, sebentar ya bibik buatin dulu "

Vee kembali merasakan rasa mual diperutnya

' huuuwekkkkkk '

Vee kembali merasa ingin muntah

" non Vee kenapa? " tanya bibik

" nggak tau bik, tiba-tiba aja perut aku mual dan kepala aku pusing " jawab Vee sambil memegang perut nya

' huuuwekkkkkk '

" kedokter aja non, takut nanti ada apa-apa "

" nggak usah bik, aku nggak apa-apa "

" non Vee yakin ? "

" iya aku yakin bik "

" yaudah kalo gitu, ini jus jeruk nya non "

Bibik memberikan secangkir jus jeruk.

" aku kekamar dulu ya bik, makasih udah buatin "

Vee langsung menuju kamar nya di lantai dua

Tepat pukul 21.00 malam Brian pulang kerumah, ketika membuka pintu kamar ia mendapati Vee sedang tidur ia mendekati Vee lalu mencium lembut pipi Vee.

Merasakan ada sesuatu yang menyentuh nya, perlahan Vee membuka matanya

" kk Brian udah pulang " tanyanya sambil beranjak untuk duduk

" baru aja sampe " jawab Brian " muka kamu pucet banget, kamu sakit ? " tanyanya

" nggak kok, mungkin kecapekan aja " jawab Vee dengan santai

" kamu yakin, apa kita perlu ke dokter "

" nggak usah kk aku nggak apa-apa "

" oh ya, aku mau izin sama kamu "

" izin apa "

" aku ada meeting di luar kota sekitar tiga harian, dan besok pagi aku udah harus berangkat "

" kok tiba-tiba banget... " tanya Vee heran

" aku juga baru dapat Laporan tadi siang dari Restu, kamu nggak apa-apa kan aku tinggal " Vee hanya diam menahan kesal

" nggak apa-apa, toh aku juga udah biasakan ditinggal " ucap Vee kemudian kembali merebahkan kan tubuh nya lalu memejamkan matanya, ia tidak ingin berdebat malam ini dengan Brian karena kondisi nya yang sedang lemah.

Brian hanya menggelah nafas panjang.

Brian terbangun dari tidurnya, namun tak melihat Vee berada di samping nya, Brian pun beranjak dari kasurnya mencari Vee.

" sayang... kamu di dalem ya " Brian mengetuk pintu kamar mandi namun tak ada jawaban, saat ia melihat ke sofa pakaian yang sudah tersusun rapi di dalam koper. Brianpun keluar kamar, dari lantai atas ia melihat Vee sedang membuat sarapan bersama bibik.

Setelah siap dengan pakaian kantornya, Brian langsung menemui Vee

" wah.... ganteng nya suamiku " goda Vee, Brian hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya

" yuk sarapan, kamu mau berangkat keluar kotakan " ucap Vee , Brian merasa bersalah harus meninggalkan istri nya

" kamu nggak apa-apa kan ? " tanya Brian sembari mendekati Vee

" iya aku nggak apa-apa, ayo buruan sarapan nanti telat loh " ucap Vee dengan santai.

Merekapun sarapan bersama, setelah sarapan Vee mengantar Brian menuju mobilnya

" aku nggak akan lama cuma tiga hari " ucap Brian sambil memeluk Vee

" jaga diri ya, selalu ingat sama aku " balas Vee dengan manja

" I promise you honey " ucap Brian sambil mengecup bibir Vee sekilas.