Luo Yibei tidak tahu Fang Chixia bangun jam berapa hari ini. Namun, melihat ruang tamu yang sudah sangat banyak berubah, ia mengira bahwa Fang Chixia sepertinya tadi bangun beberapa jam lebih awal darinya. Ia berjalan mendekat dan melihat betapa tenangnya wajah Fang Chixia yang sedang tertidur, kemudian ia semakin mendekatkan dirinya. Ia bisa melihat bulu mata Fang Chixia yang indah dan lentik serta napasnya yang sangat teratur.
Luo Yibei berpikir bahwa meskipun perilaku Fang Chixia tidak menyenangkan, ia masih sangat indah untuk dipandang di saat seperti ini. Fang Chixia seperti anak kecil yang tertidur lelap sambil memegang bantal besar. Wajahnya begitu mungil, bahkan pipinya tidak sampai sebesar telapak tangan Luo Yibei, tapi ia terlihat begitu memesona. Kulitnya sehalus dan seputih susu. Bibirnya yang berwarna merah jambu dan sedikit terbuka seolah memiliki kekuatan magis yang menarik Luo Yibei semakin mendekat untuk menciumnya. Namun, saat Luo Yibei hendak mencium Fang Chixia, wanita muda itu tiba-tiba membuka matanya.
"Jangan! Jangan ke sini!" seru Fang Chixia ketakutan. Ia bahkan belum melihat Luo Yibei, tapi ia sudah sangat ketakutan hingga jatuh terguling dari kursi gantung. Ia buru-buru beringsut ke sudut ruangan dengan panik, lalu mengambil vas di dekatnya dan hendak melemparkannya ke arah Luo Yibei.
Fang Chixia bergerak dengan begitu cepat sehingga membuat Luo Yibei sangat terkejut. Ia tidak menyangka bahwa wanita yang menghabiskan malam bersamanya bisa melakukan hal seperti ini, bahkan saat masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Ia pun menatap dingin ke arah Fang Chixia dan berteriak, "Fang Chixia!!!"
Begitu mendengar teriakan Luo Yibei, barulah Fang Chixia tersadar. Ia melihat Luo Yibei, lalu melihat vas yang sedang dipegangnya dan langsung melemparkan vas itu ke belakang. "Kamu...?" Fang Chixia melangkah maju dengan sedikit takut.
"Kalau bukan aku, kamu pikir siapa lagi?" tanya Luo Yibei. Ia sudah merasa menderita karena kekerasan dalam rumah tangga, padahal ini baru hari ketiga pernikahannya. Sedangkan, Fang Chixia hanya menatapnya dengan wajah yang jelas terlihat sedikit canggung. "Bukankah tidak perlu dijelaskan?" tanya Luo Yibei lagi dengan dingin.
"Aku sempat bingung karena lupa aku sedang di mana. Hehehehe..." jawab Fang Chixia sambil tersenyum. Namun, senyumannya kali ini sedikit kaku.
Luo Yibei terus menatap Fang Chixia sambil mengingat-ingat kejadian saat mereka bertemu. Lalu, ia berusaha menebak-nebak tentang beberapa hal. Ia pun berpikir, Kenapa Fang Chixia bisa ketakutan seperti ini setelah bertahun-tahun tinggal bersama keluarga Fang?
"Aku benar-benar tidak sengaja. Apakah kamu baik-baik saja? Izinkan aku melihatnya," kata Fang Chixia. Ia pelan-pelan mendekati Luo Yibei dan saat ia memegang kepala Luo Yibei, tidak ada luka di kepala pria itu. Tetapi, bagian dahi di dekat rambut Luo Yibei sedikit memerah.
Gerakan Fang Chixia yang begitu lembut membuat kemarahan Luo Yibei menjadi lenyap seketika. Ia membawa Luo Yibei duduk ke kursi gantung yang baru saja ia duduki dan bertanya, "Kenapa kamu kembali lagi?"
Saat Fang Chixia hendak mengompres dahi Luo Yibei menggunakan es, pria itu menarik tangannya dan berkata, "Duduklah..."
Fang Chixia biasanya akur dengan Luo Yibei saat di malam hari, tapi ia merasa tidak nyaman karena rasanya hari ini mereka terlalu dekat. Ia menatap Luo Yibei sejenak, lalu melangkahkan kakinya untuk mendekat dengan ragu.