webnovel

Ia Menundukkan Kepalanya dari Lantai Atas

Editor: Wave Literature

"Pergi!" Fang Chixia menghardik Luo Yibei dengan keras, lalu ia segera pergi menuju dapur.

———

Fang Chixia melihat ke bawah dari lantai atas. Ia sekarang cukup yakin bahwa ia pasti bisa sendiri jika tidak ada Luo Yibei. Setelah Luo Yibei menikah denganku, dia belum pulang ke rumahnya selama beberapa hari. Hari ini adalah ulang tahun kakeknya. Waktu itu, Mama menelepon dan menyuruhnya pulang di kesempatan itu, batin Fang Chixia.

Setelah selesai sarapan, Fang Chixia pergi ke lantai atas untuk berganti pakaian. Lalu, ia kembali ke ruang tamu untuk membereskan semua kekacauan yang ia tinggalkan di sana sebelumnya. Kebetulan, Luo Yibei sedang menuruni tangga sehingga ia menghampiri Fang Chixia dan berkata, "Aku akan keluar nanti."

"Oh..." Fang Chixia hanya menjawab Luo Yibei dengan gumaman sambil memunggungi pria itu. Ia bahkan tidak menoleh ke arah pria itu sama sekali karena ia sedang membereskan cat yang ada di ruang tamu.

Luo Yibei tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan keningnya saat melihat Fang Chixia seperti ini. Ia merasa diabaikan, bahkan lebih diabaikan daripada sebelumnya. "Aku tidak akan kembali malam ini," kata Luo Yibei lagi sambil terus menatap Fang Chixia.

"Baiklah..." jawab Fang Chixia. Ia masih tidak menoleh ke arah Luo Yibei dan terus fokus membereskan barang-barang.

Tiba-tiba dada Luo Yibei merasa sesak karena diabaikan seperti ini. Ia pun berjalan beberapa langkah dan mendekati Fang Chixia, lalu memegang pergelangan tangan wanita muda itu dengan tangannya yang besar.

"Ada apa?" tanya Fang Chixia sambil menatap Luo Yibei dengan sedikit bingung.

Luo Yibei menegakkan tubuh Fang Chixia, lalu memutar wanita muda itu hingga menghadap ke arahnya. "Bantu aku merapikan bajuku," perintahnya

"Sudah rapi," jawab Fang Chixia. Ia merasa tatapan Luo Yibei kali ini terlihat lebih aneh.

"Jika aku menyuruhmu untuk merapikannya, maka kamu harus merapikannya!" kata Luo Yibei dengan tidak sabaran.

Fang Chixia tidak marah ketika Luo Yibei berkata seperti itu karena ia tahu apa yang sebenarnya ada di dalam hati Luo Yibei. Ia hanya ingin Luo Yibei cepat-cepat pergi karena hari ini adalah hari yang penting untuk keluarganya. Ia pun membantu melepaskan pakaian Luo Yibei, kemudian kembali mengancingkannya satu persatu. Fang Chixia merasa bahwa adegan ini sedikit konyol sehingga ia tidak tahan untuk sejenak melihat Luo Yibei sebelum lanjut mengancingkan baju Luo Yibei lagi.

"Sudah," kata Fang Chixia.

Luo Yibei melihat Fang Chixia sejenak, kemudian berbalik badan dan berjalan pergi. Ulang tahun Kakek hari ini dirayakan di malam hari sehingga sekarang ia tidak terburu-buru saat menyetir mobil. Namun, selama mengemudi, wajah Fang Chixia terus muncul dalam benaknya. Jika aku pergi, apa yang akan dia lakukan sendirian di dalam vila? batinnya.

Luo Yibei sebenarnya tidak tahu apa yang salah dengannya hari ini. Ketika mobil sudah melaju sampai setengah perjalanan, ia malah memutar balik haluan mobilnya dan melaju kembali ke vila. Sesampainya di vila, ia tidak melihat sosok Fang Chixia di lantai bawah. Ia pun melirik ke lantai atas, kemudian berjalan menaiki tangga.

Saat Luo Yibei tiba di kamar, ia melihat Fang Chixia sedang tertidur di kursi gantung yang ada di balkon. Tubuh mungil itu meringkuk seperti bulan sabit. Kepalanya bersandar di sisi kursi dan wajahnya bersinar teduh seperti cahaya pagi. Ia saat ini terlihat seperti lingkaran cahaya.