Itu adalah salah satu kenangan yang tidak ingin aku beritahu kepada putriku saat ini. Dia belum siap. Tidak, sebenarnya aku lah yang tidak ingin membuka kenangan itu. Karna itu adalah luka yang akan selalu membekas.
Mengapa aku mengenang kembali cerita ini? Itu terjadi begitu saja setiap putriku bertanya tentang ibunya. Teringat jelas kenangan itu, aku ingin melupakan kesalahan orang itu dan hidup bahagia bersama putriku dengan kenangan indah yang ditinggalkannya.
Setelah bertemu dengan Lia aku hampir saja melupakannya, kata kata itu yang pernah membuatku tersadar dan memotivasiku untuk bisa berhasil seperti teman teman kala itu. Namun, Lia mengucapkan kalimat itu kepadaku mirip seperti orang itu saat aku hampir saja menyerah dalam pekerjaanku, "Apakah kamu tidak akan ada perubahan sama sekali seperti sekarang ini? Apakah kamu tidak ingin seperti teman teman kamu yang berhasil menyelesaikan masalahnya?" saat ia masih hidup.
Kucoba untuk selalu mengingat kalimat itu ajar membuatku tidak putus asa. Suatu hari saat aku pergi ke minimarket untuk membeli persediaan makanan dekat rumah kakekku aku bertemu dengannya lagi. Orang yang dahulu pernah membuatku sadar.
"Labib Lama tidak jumpa, sudah berapa tahun? Anak siapa yang sedang kau gandeng? Sudah berapa tahun umur putrimu?" kata wanita itu.
Bisa dibilang ia adalah teman masa kecilku. Namanya Wati, dulu ia pernah menjadi orang terdekatku. Tapi kulihat ia juga sudah memiliki anak.
"Iya ini anakku, kemarin umurnya baru saja jadi tiga tahun. Lalu, kau juga menggendong seorang bayi? Apakah kau juga ingin membeli bahan persediaan makanan dirumahmu? Ayahnya tidak menjagakannya untukmu?" tanyaku menyindir suaminya.
"Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan dia. Aku akan segera menyelesaikan urusan disini dan pulang" ucapnya terlihat kesal.
"Oh maaf, aku tidak tahu apa yang membuatmu kesal. Yasudah kita selesaikan saja urusan kita masing masing disini.
Setelah selesai berbicara, kami segera membeli hal hal yang diperlukan dan kembali kerumah.
Esok harinya saat aku pulang bekerja terlihat dari kejauhan rumahku ada seorang wanita yang berdiri didepan rumahku lalu aku memastikan siapa wanita itu.
"Ada keperluan apa kamu didepan rumahku?"
Kemudian, setelah ia menengok tidak kusangka ternyata wanita itu lah yang datang. Membuatku penasaran mengapa ia datang.