Pagi hadir dengan sapaan burung yang bersenandung merdu. Sinar hangat sang mentari pun sudah menembus gorden yang menutup jendela kamar Illona. Sayangnya, meski hari sudah berganti, kedua remaja itu masih tertidur dengan lelap. Mereka masih sama-sama terpejam dan tidak ada satu pun di antara keduanya yang bergerak.
Saat waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, saat itulah Illona baru membuka matanya. Ia sedikit terkejut dengan sosok tampan yang ada di hadapannya begitu kedua matanya terbuka. Namun, karena ia langsung teringat kejadian semalam, gadis itu pun mulai tersenyum dan menyentuh lembut pipi Hugo.
Tidak ada pergerakan sama sekali. Hugo tidur layaknya seseorang yang dibius. Selain ia kelelahan, dirinya juga tidur terlalu larut hingga matanya seperti dilem menggunakan lem super kuat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者