Evans keluar dengan begitu kesal dari kamarnya. Memang sejak kepergian Andrea, ia sulit mengontrol emosinya.
Apapun bisa membuatnya menjadi sensitif dan marah. Hal itu juga yang menjadikan suasana DC menjadi semakin mencekam. Evans bisa saja tiba tiba menghukum anggota yang berbuat salah tanpa pertimbangan dari petinggi DC yang lain.
"Anda ingin sarapan di rumah?" tanya Kenand.
"Tidak," sahut Evans sambil berlalu turun ke tempat parkir.
Kenand menghela napas dan mengikuti langkah sang tuan. Sambil ia berjalan dan melaporkan apa saja yang ia dapatkan.
"Rendy Wijaya mengajukan kerja sama kepada perusahaan kita. Christoper Company," ujar Kenand saat Evans hendak membuka pintu mobil.
Evans berbalik, lalu memicingkan matanya.
"Ditolak!" sahut Evans.
"Meskipun dia sekarang hanyalah pengusaha kecil. Tapi omsetnya per tahun sangat lancar, Tuan. Dan beberapa waktu lalu, ada beberapa pejabat yang mengirim makanan untuk Wijaya di tahanan," ucap Kenand.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者