webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · 武侠
分數不夠
76 Chs

Part 62

The way I see it, if you want the rainbow, you gotta put up with the rain. Eventually you'll end up where you need to be, with who you're meant to be with, and doing what you should be doing. Rise above the storm and you will find the sunshine. The greater your strom, the brighter your rainbow. ~ Charlie

Setelah mereka sampai di tempat kaum Vlad. Mereka sama sekali belum turun dari mobil. Sebelum turun Edward langsung mendapatkan pemberitahuan pesan dari seseorang di ponselnya. Ketika Ia membukanya wajah Edward berubah ketika mendapatkan pesan panjang dari Leo.

Sebastian yang melihatnya langsung penasaran dengan apa isi pesan yang membuat wajah Edward berubah.

"Apa ada masalah?"

"Kau akan segera mendengarnya ketika kau sudah sampai di kediaman keluarga Vlad."

"Vlad?"

"Kaum Vlad terdiri atas 5 saudara bangsawan vampir yang berbahaya. Mereka menempati korban pembunuhan manusia terbanyak kedua di Blood Kingdom. Mereka tak lain terdiri dari Vlad sendiri sebagai ketua, yang tak lain adalah kakak tertua yanh paling kejam dari kelima bersaudara. Lalu kedua ada Elliot yang paling bijaksana. Lalu ketiga ada Phillip yang lebih pintar dan lebih murah hati daripada mereka. Kemudian ada Charlotte, satu satunya saudari perempuan yang mereka miliki. Dan yang terakhir ada Kai, adik yang paling muda dan yang paling nakal diantara mereka semua."

"Baiklah itu menjelaskan." Ucap Sebastian sambil keluar dari mobil.

Edward pun menyusul Sebastian untuk masuk ke dalam kastil Vlad.

Ketika mereka berhasil masuk, mereka langsung melihat Kai yang sedang duduk dan berfikir. Kemudian Ia langsung terkejut dengan kedatangan Edward dan Sebastian.

"Kai, saudara dari kaum Vlad yang paling muda. Anak yang paling keras kepala, pembuat masalah, dan tak bisa diatur diantara kelima saudara Vlad." Sapa Edward

"Apa yang kau mau? Kau mau menginterogasiku lagi dan menanyakan berapa manusia yang kubunuh? Atau kau mau menanyakanku dimana aku sembunyikan tubuh tubuh korbanku? Atau kau kemari untuk menghukumku atas masalah yang aku perbuat?" Ledek Kai

"Tentu tidak. Aku tak datang kemari jauh jauh hanya untuk itu." Ucap Sebastian

"Lalu apa tujuan seorang pemburu datang kemari sambil membawa putera Maximus? Apakah dia sudah tahu?" Tanya Phillip dan Charlotte yang tiba tiba muncul di samping Kai

"Iya, dia sudah tahu. Apakah ada Vlad disini? Dia kakak tertua kalian. Aku benar benar butuh berbicara dengannya." Tanya Edward

"Dia sedang pergi. Jika ada keperluan bilang saja pada kami." Ucap Elliot yang tiba tiba muncul di belakang Sebastian.

"Kau pasti sudah dengar tentang bebragai kebenaran yang ada, bukan? Termasuk perang besar di dunia kita, bukan?" Tanya Edward

"Tentu aku sudah dengar. Tapi apakah kau sudah menemukan petunjuk tentang Collins yang kembali?" Tanya Elliot

"Aku hanya menemukan alasan rambutnya berubah menjadi putih dan salah satu matanya menjadi biru karena dia mengambil kekuatan terlalu banyak dari area terlarang yang bernama Deconcytus itu. Kurasa dia juga kehabisan kekuatan karena telah melawan naga api terkuat Ajatar, Fent sang penjaga gerbang Deconcytus, Ladon sang naga berkepala 100, dan Hydra naga laut berkepala 9. Ia juga menguras kekuatannya untuk membinasakan Diablo dan Draco. Saat ini kurasa dia mengumpulkan kekuatannya lagi. Tapi Leo bilang ada suatu tempat di Deconcytus yang tak bisa didatangi oleh siapapun kecuali seorang kaisar. Kurasa saat ini dia masih ingin mengumpulkan kekuatannya kembali."

"Jadi, sang raja iblis mati begitupula dengan cucu Maximus?" Tanya Phillip

"Tidak. Mereka masih dalam proses untuk dibangkitkan kembali."

"Kalian melanggar hukum The Blood Kingdom?"

"Bukan hanya satu tapi beberapa. Dan tentu saja semua ini ide Leo."

"Singa bijak yang tak bisa ditebak apa yang Ia pikirkan itu?" Tanya Kai

"Iya."

"Tapi akan ada konsekuensi yang besar untuk melanggar hukum itu." Ucap Phillip

"Kata Leo kalian akan berterimakasih nanti atas apa yang diperbuat." Ucap Edward

"Cih, berterimakasih? Yang benar saja bung! Kalian bisa diasingkan dari Wonderland!" Ucap Kai tak percaya

"Baiklah aku akan memberitahukan beberapa fakta tentang beberapa yang kalian tak ketahui. Apa kalian pernah mendengar nama Abaddon?"

"Tentu, sang kaisar pertama yang awalnya menguasai Wonderland sebelum Ia akhirnya pergi dan meninggalkan kerajaannya dibagi 5." Kata Elliot

"Itu bukan mitos tapi itu nyata. Dan nama asli dari Wonderland adalah Cycrotonictus. Wonderland hanya nama tempat dari julukan ayah Collins, bukan? Awalnya sebelum Abaddon pergi menghilang sang 3 raja iblis dan Leo adalah 4 sosok yang dipercaya olehnya. Kemudian sebelum Abaddon pergi. Ia menghapuskan semua ingatan dari semua orang dari Cycrotonictus dan menggantinya dengan ingatan palsu. Dan hanya 4 sosok itu yang ingatannya tak dihapus karena Ia memeliki tujuan lain, yaitu merintahkan 4 sosok itu untuk melakukan sandiwara selama mereka berada di Cycrotonictus sampai mereka menemukan pengganti kaisar. Abaddon melakukan itu untuk menjaga tahta dan kebenaran yang ada." Kata Edward

"Pffftt, apa kau bercanda? Jika kau tak bercanda bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Kai meremehkan

"Aku baru tahu setelah Leo mengirimkan pesan yang panjang padaku tadi." Ucap Edward

"Jika Leo memberitahukannya padamu dan kau memberitahukannya pada kami. Apakah artinya mereka sudah menemukan kaisar pengganti Abaddon?" Tanya Charlotte

"Aku baru saja menanyakan hal yang sama pada Leo, tapi Leo hanya membacanya dan tak membalas pesanku. Dia malah membalas pesanku dengan... Apa bedanya diberitahukan sekarang dan diberitahukan saat mereka menemukan kaisarnya? Lagipula perang Cycrotonictus sudah dekat. Kalian pasti akan melihat sang kaisar baru ikut berperang dengan kalian dalam perang Cycrotonictus dengan pasukan Collins." Keluh Edward

"Itu berarti dia menemukan pengganti kaisar Abaddon." Ucap Charlotte

"Kenapa dia tak memberitahukan siapa kaisarnya?" Tanya Kai

Phillip langsung menjitak jidat Kai.

"Apa kau tak menyimak daritadi? Abaddon menghapus semua ingatan hampir seluruh orang di Cycrotonictus dan memanipulasinya untuk menjaga kebenaran dan tahta. Mereka yang melakukan sandiwara pun, tidak mudah dan mereka sudah banyak kehilangan karena kesalah pahaman. Itu berarti jika suatu masalah terjadi dan membahayakan kaisar masa depan dan tahtanya, maka Cycrotonictus akan terkena dampaknya. Karena itu rahasia lebih baik disimpan, bodoh. " Kata Phillip

"Phillip 100% benar. Alasan lain aku kesini adalah Leo memintaku untuk memberitahukannya pada kalian supaya kalian bisa menyebarkan berita kebenaran ini kepada seluruh orang yang ada di Cycrotonictus." Kata Edward

"Baiklah aku saja yang akan pergi mengabari seluruh orang di Cycrotonictus!" Ucap Kai sambil mengeluarkan kompasnya dan memutar mutar jarumnya. Namun kompas miliknya langsung diambil oleh Phillip.

"Hei! Kompasku!"

"Menurutku lebih baik Elliot dan Charlotte saja yang pergi daripada kamu, si bocah nakal." Ucap Phillip

"Kau tak percaya padaku?"

"Tidak, dengan semua sifatmu yang suka main main itu. Lebih baik aku menyimpan kompasmu sementara agar kau tak melakukan hal bodoh." Kata Phillip.

"Yang benar saja! Persetan denganmu, bung!" Ucap Kai sambil pergi

Phillip hanya menghela nafas dengan sikap tidak sopan adiknya itu.

"Kalau begitu kami akan pergi dulu." Ucap Elliot dan Charlotte sambil mengeluarkan kompas mereka, memutar beberapa jarumnya dan akhirnya pergi menghilang.

"Apa Razel dan Rael sudah tahu?" Tanya Phillip

"Sudah, mereka diberitahu oleh Leo beberapa jam sebelumnya."

"Apa reaksi mereka?"

"Razel biasa saja, tapi Rael sedikit menyangkal."

"Sebastian Kingstone. Daritadi kau tak membuka mulutmu sama sekali. Apa pendapatmu tentang semua kegilaan ini?"

"Yah, semua kegilaan ini benar benar membuatku bungkam. Well, aku tak tahu apa yang harus aku katakan."

"Jadi apa kemampuanmu putera Maximus?" Tanya Phillip

"Para wanita menyukaiku." Ucap Sebastian menyeringai

Phillip langsung memegang keningnya dan menggeleng geleng.

"Akan aku jujur padamu. Sebastian yang seperti ini adalah alasan kenapa aku membawanya. Dia belum pernah menggunakan kekuatannya. Aku ingin kau melatihnya." Kata Edward

"Kau hanya membawa Sebastian? Bagaimana dengan saudara yang lain?"

"Anthony Eugene Kingstone putera sulung Maximus sednag melatih Charles, Steven, dan Chris. Kau tahu? Tony yang melatih Charles saja sudah dapat mendapatkan kota mereka terkena musibah. Apa kau yakin kau mau melatih yang lain?"

"Akan kutarik ucapanku. Baiklah itu berarti aku, kau dan Kai akan melatih Sebastian?"

"Yup."

***

Hari ini Harry memutuskan untuk pergi ke perusahaan Razel dengan membawa semua kru kecilnya itu dengan limosinnya. Yah, yang tak lain lagi adalah anak anak dari anggota Nostra Santino. Tak hanya anak anak Nostra Santino, tapi Laura dan Michael juga ikut. Pagi ini dia ingin menemui Razel ketika Ia mendapati Marvin yang kembali ke kastil dengan menceritakan masalah yang Ia dapat di perusahaannya. Harry benar benar membutuhkan bantuan Razel karena jika dia diam saja. Maka itu akan membahayakan keselamatan mereka. Dan satu satunya orang yang Ia kenal untuk dapat membantu masalah mereka hanyalah Razel.

Waktu pun berlalu mereka pun akhirnya sampai di perusahaan Razel. Dan para karyawan perusahaan langsung menatap mereka dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Pandangan mereka berbeda beda. Ada yang terlihat berniat jahat, ada yang penasaran, ada yang tidak senang.

"Ah... kalian pasti tamu tamu yang sudah ditunggu oleh kakakku." Ucap Razel yang tiba tiba berada di belakang mereka.

"Iya itu benar. Kurasa kau adiknya bukan? Wajah kalian mirip."

"Kau benar. Silahkan ikuti aku. Dan jangan pedulikan iblis iblis dan monster monster yang menatap kalian. Mereka hanya jarang mendapatkan anak anak manusia masuk ke sini." Kata Rael sambil berjalan ke arah lift

"Iblis? Monster?" Tanya Marvin sambil mengikuti Rael

"Iya benar." Ucap Rael santai

"Kurasa itu wajar karena kalian pangeran." Ucap Kevin yang masih mengikuti Rael

"Kau benar juga." Ucap Rael sambil memasuki lift dengan disusul oleh yang lain.

Sesampai di ruangan tempat kerja kakaknya. Terlihat bahwa Razel sudah menunggu mereka daritadi sambil memandangi pemandangan kota lewat jendela perusahaannya.

"Kukira kalian tak datang secepat ini." Ucap Stephen yang berdiri tak jauh dari Razel

"Stephen! Kau masih hidup? Kukira kau sudah mati." Canda William sambil merangkul sahabatnya itu

"Kita datang secepat ini karena ada seseorang manusia hasil percobaan yang datang ke perusahaan ayahku sambil membunuh beberapa karyawan dan klien penting dengan sangat sadis. Berdasarkan informasi yang aku dapatkan dia adalah anak buang Collins." Kata Marvin

"Yah, seperti yang kau bilang dia adalah salah satu anak buah Collins yang Collins saat ini sedang membuat pasukannya. Pasukan yang Ia buat berdasarkan manusia hasil percobaan, dan memanipulasi pikiran mereka. Menggerakkan menjadi boneka." Kata Stephen

"Dia benar benar ingin meniru Cycrotonictus." Ucap Rael

"Cycrotonictus?"

"Oh iya. Aku lupa memberitahu kalian sebelumnya. Berita ini baru kudapat beberapa jam yang lalu. Dulu ada kaisar pertama yang awalnya menguasai Wonderland sebelum Ia akhirnya pergi dan meninggalkan kerajaannya dibagi 5. Nama kaisar itu adalaha Abaddon. Dan nama asli dari Wonderland adalah Cycrotonictus. Wonderland hanya nama tempat dari julukan ayah Collins. Awalnya sebelum Abaddon pergi menghilang sang 3 raja iblis dan Leo adalah 4 sosok yang dipercaya olehnya. Kemudian sebelum Abaddon pergi. Ia menghapuskan semua ingatan dari semua orang dari Cycrotonictus dan menggantinya dengan ingatan palsu. Dan hanya 4 sosok itu yang ingatannya tak dihapus karena Ia memeliki tujuan lain, yaitu merintahkan 4 sosok itu untuk melakukan sandiwara selama mereka berada di Cycrotonictus sampai mereka menemukan pengganti kaisar. Abaddon melakukan itu untuk menjaga tahta dan kebenaran yang ada. Untuk berjaga jaga jika suatu masalah terjadi dan membahayakan kaisar masa depan dan tahtanya, maka Cycrotonictus akan terkena dampaknya. Karena itu rahasia lebih baik disimpan." Kata Razel

"Apakah tidak apa apa kalian memberitahukannya kepada kami?" Tanya William

"Perang Cycrotonictus dengan Collins sudah dekat. Jadi apa bedanya? Lagipula Leo sepertinya sudah menemukan kaisar Cycrotonictus yang berikutnya." Kata Razel

"Ngomong ngomong aku menemukan buku ini. Buku ini milik kakekku. Apakah ini berisikan perjanjian antara ketiga raja iblis iblis? Apakah itu alasan lain kenapa kalian mau menghidupkan ayah kami?" Tanya Marvin sambil menyerahkan buku yang pernah diberikan oleh tangan kanan ayahnya itu.

"Kurang lebih begitu. Tapi aku kurang tahu apa isi buku itu. Ayahku hanya pernah bilang bahwa Ia dan ketiga raja lainnya pernah membuat perjanjian dengan 9 manusia dan ditulis di buku. Katanya isi buku itu akan berguna saat perang Cycrotonictus dengan Collins."

"Buku itu persis dengan buku Abigail." Ucap Stephen.

"Dan, buku itu persis dengan buku kakekku." Ucap Harry

"Aku pernah lihat ayahku menyimpan buku itu di salah satu menja kerjanya." Ucap Jackson

"Aku pernah melihat Lucas memegang buku yang sama." Ucap Kenneth

"Kakekku juga memilikinya. Saat dia meninggal dan rumahnya terbakar hanya buku itu yang tidak terbakar. Ayahku menyimpannya diperpustakaannya." Kata Jacob

"Kurasa setiap dari Nostra Santino mempunyainya kecuali Draco dan Charlie." Ucap Rael

"Bagaimana denganmu Alice dan Axel?"

"Aku sama sekali tak tahu tentang ayah. Bertemu dengannya saja tak pernah." Ucap Alex

"Aku tak melihat ayah pernah punya buku itu tapi kurasa kakek mempunyainya dan menyimpannya di suatu tempat. Jika ada seseorang di keluargaku yang berkaitan dengan hal hal seperti itu, maka orang itu adalah kakek. Dan kakek buyutku terkadang menyimpan hal hal yang menurutku mengerikan." Kata Alice

"Bagaimana dengan Nicholas? Dia kan masih kecil? Dia kan tidak tahu tentang hal hal seperti itu?" Tanya Rael

Razel pun berfikir sejenak.

"Kurasa ada seseorang yang tahu." Ucap Razel

"Siapa?" Tanya Rael

Razel pun mencari sebuah berkas di mejanya dan mendapatkan sebuah foto Luke dengan sosok yang lumayan mirip dengannya. Kemudian menunjukkannya pada mereka.

"Sepupu dari Luke Bernadeath. Keluarganya adalah salah satu bangsawan di Inggris yang sangat kaya. Padahal asal usulnya tak diketahui. Ketika publik menceritahu bagaimana Ia bisa kaya, yang mereka temukan hanyalah jalan buntu. Nama sepupu Luke Bernadeath adalah Davis Jefferson." Kata Razel

"Kau harus menemuinya, Rael. Aku rasa di tahu sesuatu. Sekaligus buat saja kesepakatan dengannya." Kata Razel lagi

"Aku mengerti, kalau begitu aku akan pergi sekarang." Kata Rael sambil melangkah pergi.

"Kurasa buku itu jika digabungkan akan membentuk peta ataupun petunjuk. Jika perkiraanku benar mungkin sekarang totalnya ada 8 buku. Meskipun milik keluarga Vincent dan Luke belum pasti, tapi aku yakin perkiraanku benar. Jadi, kurang satu buku lagi. Peluangnya hanya ada pada Arthur Alfero atau pada Ronald Boston. Karena mereka sama sama pernah menjadi anggota Nostra Santino." Kata Razel

"Ayahku?" Tanya Laura

"Kurasa Michael dan Laura lebih baik pergi ke salah satu rumah sakit di Norwegia." Ucap Razel dengan cepat

"Kenapa?" Tanya Michael

"Ini adalah alamat rumah sakit itu. Ada seseorang yang pasti mau menemui Laura. Aku juga ingin kau menggali beberapa informasi darinya. Bawalah beberapa teman untuk berjaga jaga jika disana ada hal hal yang tak diinginkan, maka kalian tak akan sendirian. Aku sudah menghubungi ketua Tha Black Cobra. Dia mengijinkan kalian untuk membawa anggotanya yang lain bersama kalian." Kata Razel kepada Michael.

"Baiklah, kami akan pergi." Ucap Michael dan Laura sambil berjalan pergi.

"Untuk kalian. Kalian wajib meminum cairan ini. Cairan yang didapat dari daerah terlarang bernama Deconcytus di air mata kehidupan. Karena ayah kalian akan menjadi bangsawan, maka kalian juga wajib untuk menjadi bangsawan." Kata Razel sambil membuka kotak yang berisi botol kecil yang berisi cairan merah kehitaman.

"Bagaimana dengan Laura dan Michael?" Tanya Kevin

"Mereka bukan anak anak Nostra Santino. Jadi kalianlah yang wajib meminum ini. Termasuk anak kecil yang bernama Nicholas putera Luke Bernadeath itu."

"Apa kau gila?! Dia baru saja berumur tahun 6 tahun!" Ucap Christian

"Pilihannya kalian mau minum atau tidak?"

"Baiklah kami akan minum jika itu satu satunya kesempatan yang kami punya." Kata Harry

Semuanya pun akhirnya meminum cairan itu. Kemudian Razel tersenyun tipis.

"Tenang saja kalian yang masih muda tidak harus mati seperti ayah kalian. Tapi kalian harus secepatnya menemukan kekuatan kalian kalau tidak, maka kalian harus mati untuk menjadi bangsawan. Karena cairan itu sudah diberi cairan yang lainnya oleh Leo. Tugas kalian masing masing yang lain, adalah membawa buku perjanjian milik kakek kalian dan membawanya kepadaku. Harry, kau yang bertanggung jawab pada keselamatan mereka." Kata Razel kepada Harry

"Tugas tentang buku itu hanya berlaku pada Harry, William, Christian, Kenneth, Jacob, Jackson, Jason, Axel, dan Alice. Ingat Harry kau yang memimpin lagi kali ini." Kata Razel kepada Harry lagi.

"Baiklah, kalau begitu kami akan segera pergi." Ucap Harry sambil berbalik pergi sambil diikuti yang lainnya. Sehingga ruangan ini hanya menyisakan Razel sendiri, Kevin, Marvin, Stephen, dan Nicholas.

"Oh iya Marvin, Kevin. Aku rasa ini milik kalian. Foto foto ini terselip di buku milik kakek kalian yang diberikan oleh Marvin tadi." Ucap Razel sambil memberikan kedua foto pada Marvin dan Kevin.

"Jangan tersinggung Marvin. Aku bisa membaca masa lalu seseorang sekilas, meskipun tidak semuanya... Jadi ketika aku bertemu kalian di club, aku melihat sekilas kau bertengkar dengan Kevin, mengenai ayah kalian. Jika aku boleh bilang, James peduli padamu. Dia peduli pada kalian berdua. Aku hanya ingin menyelesaikan adanya konflik yang melekat dari kalian dari dulu." Kata Razel

"Tapi terkadang aku merasa dia lebih peduli pada Kevin. Terkadang aku iri dengan Kevin. Karena kevin adalah orang yang dipercayai ayahnya dan diberikan pekerjaan perusahaan." Kata Marvin

"Aku mencoba untuk terbuka dengannya. Aku menerima kesalahan yang sudah Ia buat. Aku juga sudah memaafkannya. Akan aku dukung apapun keputusan ayah. Jika dia akan bahagia dengan wanita lain, maka aku akan menerimanya dan lebih menerima kepergian ibu. Tapi dia tak menikah lagi, bukan? Dia masih tak melupakan ibu. Dia peduli padamu dan juga menyayangimu Marvin. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana cara memulainya karena kau selalu memalingkan dirinya dari ayah kita." Kata Kevin

"Aku memalingkan diriku darinya karena aku juga tidak tahu bagaimana memulainya."

"Cobalah lebih terbuka dengannya. Dan bersikap lebih baik padanya. Mungkin itu akan membantu."

"Akan kucoba."

"Yah, aku senang kalian akhirnya menyelesaikan konflik diantara kalian. Tapi saat ini kita akan membahas tentang flash disk dari Robert Severus." Kata Razel sambil mengeluarkan sebuah buku."Jangan tersinggung Marvin. Aku bisa membaca masa lalu seseorang sekilas, meskipun tidak semuanya... Jadi ketika aku bertemu kalian di club, aku melihat sekilas kau bertengkar dengan Kevin, mengenai ayah kalian. Jika aku boleh bilang, James peduli padamu. Dia peduli pada kalian berdua. Aku hanya ingin menyelesaikan adanya konflik yang melekat dari kalian dari dulu." Kata Razel

"Tapi terkadang aku merasa dia lebih peduli pada Kevin. Terkadang aku iri dengan Kevin. Karena kevin adalah orang yang dipercayai ayahnya dan diberikan pekerjaan perusahaan." Kata Marvin

"Aku mencoba untuk terbuka dengannya. Aku menerima kesalahan yang sudah Ia buat. Aku juga sudah memaafkannya. Akan aku dukung apapun keputusan ayah. Jika dia akan bahagia dengan wanita lain, maka aku akan menerimanya dan lebih menerima kepergian ibu. Tapi dia tak menikah lagi, bukan? Dia masih tak melupakan ibu. Dia peduli padamu dan juga menyayangimu Marvin. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana cara memulainya karena kau selalu memalingkan dirinya dari ayah kita." Kata Kevin

"Aku memalingkan diriku darinya karena aku juga tidak tahu bagaimana memulainya."

"Cobalah lebih terbuka dengannya. Dan bersikap lebih baik padanya. Mungkin itu akan membantu."

"Akan kucoba."

"Yah, aku senang kalian akhirnya menyelesaikan konflik diantara kalian. Tapi saat ini kita akan membahas tentang flash disk dari Robert Severus." Kata Razel sambil mengeluarkan sebuah flash disk.

"Aku sudah membaca buku milik Abigail Thazaky. Sebenarnya, buku Abigail bukanlah buku jurnal. Tapi itu adalah buku perjanjian dengan iblis yang Ia tambahi dengan semacam catatan milik ayah Collins yang Ia temukan."

"Stephen, kurasa kau yang berhak membuka flash disk ini. Flash disk itu dipassword tapi kurasa kau bisa membukanya." Ucap Razel dengan memasukkan flas disk itu ke laptopnya

"Mungkin aku akan mencoba menebaknya. Ayah biasanya memang punya daya inga yang kuat. Tapi, jika dalam memberi password maka, dia akan memberi password yang mudah." Ucap Stephen sambil menyibukkan dirinya dengan laptop milik Razel.

"Kurasa, n08tr484nt1n0." Ucap Stephen sambil mengetiknya di laptop milik Razel.

"Setelah itu muncullah berbagai macam ratusan ribu data dari laptopmilik Razel."

"Apa isi semua data itu?' Tanya Marvin

Stephen masih sibuk mengetik dengan laptop itu selama beberapa menit dan akhirnya Ia menemukan jawaban dari pertanyaan Marvin.

"Flash disk ini adalah berbagai nama subjek percobaan dari Arthur Alfero. Parahnya lagi, dia menggunakan anak dan isterinya juga sebagai bahan percobaan. Itu sebabnya kita hanya sekali bertemu dengan Ryan, puteranya. Sedangkan isterinya, kita tak pernah bertemu dengannya. Dia juga menggunakan kepingan robot robot milik Abigail yang pernah menyerang kota dulu dan memperbaikinya dan memprogramnya ulang. Tak hanya itu Astinos yang berasal dari Cycrotonicus. Dia sebenarnya adalah mantan raja sebelumnya di Wereland. Kemudian Ia meninggalkan semuanya, dimanipulasi Collins. Dan seperti diperkuat dan diprogram ulang oleh Arthur. Ronald Boston hanyalah pengalih mereka dari dunia manusia. Dan yang ditunggu Collins adalah pengumpulan energy baru. Ia memperkuat dirinya. Bagian terburuknya ratusan ribu data tentara percobaan ini hanya bagian kecil yang dicuri ayahku. Kurasa jumlah mereka lebih banyak dari ini. Kita mungkin akan kalah jumlah. Memangnya apakah penduduk Cycrotonictus sebanyak ini?" Kata Stephen

"Meskipun kita kalah jumlah setidaknya kita berusaha. Masih ada harapan. Perang semakin dekat. Dugaan Leo tak salah. Collins bukan tipe orang yang mundur begitu saja. Dia pasti punya rencana. Seluruh Cycrotonictus harus mendengar ini." Ucap Razel

"Ada lagi subjek subjek tentang membangkitkan orang yang sudah mati dan mencuci otaknya lagi. Yah, seperti dicuci otaknya. Dan semua subjek disini dibuat berdasarkan penduduk dan beberapa bangsawan di Cycrotonictus yang dibunuh oleh mereka. Ada juga yang membunuh naga dan menggunakannya sebagai subjek percobaan. Tujuan Collins untuk membuat semua itu bukan hanya balas dendam. Tapi untuk membuatkan era manusia yang baru, yang lebih kuat, dan melampaui manusia biasanya. Manusia manusia itu berasal dari sukarelawan, sebagian sukarelawan yang dihasut, dan sebagian lagi adalah manusia manusia yang diculik." Kata Stephen

"Dia gila seperti ayahnya. Dia benar benar ingin menggantikan Cycrotonictus dan dunia manusia. Dia bukan hanya ingin menggantikannya, tapi dia ingin menghancurkannya. Mereka ingin setara dan sekuat seperti berbagai makhluk di Cycrotonictus." Kata Razel

"Apakah ada lagi selain itu semua?"

"Beberapa hari lagi para anggota The Black Hawk yang menyamar menjadi Nostra Santino akan membuat masalah dan menyerang berbagai lembaga pemerintah. Dan robot robot milik ayahku tak bisa dihidupkan selain dengan inti energy itu. Tapi disini tertulis robot robot itu akan dipisahkan dan dihancurkan satu per satu menggunakan berbagai batu yang didapat dari area terlarang bernama Deconcytus di Cycrotonictus, karena mereka tidak bisa dipakai dan dianggap ancaman. "

"Aku rasa mereka sudah melakukannya. Kau harus melacaknya Stephen."

"Akan kucoba sebisaku."

"Tapi bukannya area terlarang, Deconcytus dijaga oleh makhluk makhluk yang terkuat dari Cycrotonictus? Bagaimana Collins bisa masuk?"

"Tak banyak orang yang tahu. Sebagian akan mengira Collins akan mengalahkan mereka. Namun tidak, dia sudah membunuh mereka. Sebagian besar tak mengetahui bahwa Fent, Hydra, Ajatar, dan Ladon memang bisa mati. Tapi dibutuhkan kekuatan yang besar untuk membunuh mereka. Namun, setelah mereka mati. Mereka akan hidup lagi. Meskipun dibutuhkan waktu yang agak lama. Aku mengetahui ini karena nama mereka akan tercatat dalam beberapa daftar makhluk makhluk yang sudah mati di Cycrotonictus. Tapi setelah mereka bangkit kembali. Nama mereka akan muncul di daftar orang yang terlahir kembali. Tapi aku yakin mungkin ada beberapa makhluk lagi yang seperti mereka di Deconcytus. Leo bilang tempat itu luas. Seakan akan seperti tempat tanpa akhir. Leo tak mengunjungi semua tempat itu. Berbagai tempat disana seakan akan memiliki dimensi yang berbeda. Jadi rasanya kau akan kebingungan dan pusing jika kau masuk ke sana. Beberapa tempat memang tak bisa didatangi begitu saja. Beberapa tempat hanya bisa dibuka oleh beberapa orang saja. Dan Leo bilang, ada sebuah tempat di luar ruang dan waktu. Deconcytus adalah tempat yang rumit. Hanya ada sosok yang bisa membuka dan memecahkan semua tempat di Deconcytus. Yang pasti orang itu bukan Collins." Kata Razel

"Bagaimana kau bisa yakin bukan Collins orangnya? Jika kau salah mengira dan orang itu ternyata adalah Collins, maka tamatlah kita." Ucap Marvin

"Orang yang berkata Collins bukan orangnya, adalah Leo. Dan perkiraan Leo selalu tepat. Dia bisa meihat masa depan. Jadi aku percaya kepadanya. Dan jika Collins adalah orangnya, seharusnya sejak pertama kali dia masuk ke Deconcytus dia pasti sudah bisa memecahkannya dan menguasai Deconcytus. Kata Razel

"Kurasa kita punya peluang lainnya, aku membuat cadangan untuk serum ungu yang pernah ditemukan oleh ayahku di markas The Black Hawk. Mungkin jika kitaa mengumpulkan ilmuan-ilmuan kita bisa menemukan penawarnya. Karena bagaimana pun makhluk-makhluk itu adalah ciptaan manusia, bukan makhluk asli dari Cycrotonictus. Bagaimana pun juga seharusnya ada penawarnya untuk membuat mereka kembali."

"Kita bisa gunakan rencanamu itu, karena di dalam buku perjanjian ini ada petunjuk untuk mengembalikan sesuatu yang seharusnya tidak pernah tercipta, tapi hal itu tidak permanen. " Kata Razel

***

"Razel! Aku sudah menemukan buku keluarga Ripper dan buku keluarga Wolfhard. Tapi ada masalah dengan keluarga Travolt dan keluarga Leonard! Aku kehilangan kedua putera Ray dan si kembar anak Vincent!"

"Hilang?! Bagaimana bisa?!"

"Aku tidak tahu. Aku meninggalkan mereka berempat di sebuah perpustakan besar di rumah Ray, agar mereka bisa mencari buku perjanjian keluarga Leonard bersama di ruang kerja Ray tetapi mereka menghilang. Aku sudah mencari di seluruh rumah pun tidak ada. Dan CCTV yang ada di rumah mereka hanyalah CCTV bagian luar rumah saja. Namun setelah memutar kembali rekaman CCTVnya aku bahkan tidak menemukan apapun!"

"Hrghh... cari lagi mereka sampai ketemu. Mungkin ada semacam ruang rahasia atau yang lain semacamnya."

Tut!

"Razel! Ada masalah di Cycrotonictus!" Kata Rael dengan wajah yang khawatir.

"Mata mata di Cycrotonictus bilang di daerah Wereland sedang terjadi kekacauan. Beberapa werewolf dan werebear menjadi tak terkendali dan saling menyerang orang orang yang tak terlibat disana. Parahnya lagi mereka adalah werewolf dan werebear yang dibangkitkan. Mata mata bilang, bahwa ada seseorang yang membuat kebangkitan mereka mirip seperti kita yang melakukan itu. Sekarang Lord Daxollios sialan dari wereland menyalahkan kita. Padahal kita sama sekali tak berbuat hal gila itu tanpa persetujuan ayah. Dan ayah juga tak mungin melakukan itu. Karena perang 5 kerajaan sudah berakhir."

"Sial!" Umpat Razel sambil menggebrak mejanya.

"Tak hanya itu. Demotrius..."

"Ada apa dengan putera Zurtmotrius, sang El Diablo?"

"Mata mata bilang dia telah menyerang The Blood Kingdom dengan api yang besar. Dan Lord Colossus marah besar pada Hell World. Tapi saat penyerangan, taK ada yang melihat wajah Demotrius. Mereka hanya melihat bayangannya dari kepulan asap. Dari bayangannya mereka menyimpulkan bahwa iblis yang menyerang mereka adalah pangeran dari kerajaan neraka." Kata Rael

"Aku ingin kau pergi ke Hell World untuk menemui Demotrius supaya memastikan apakah dia benar dia atau bukan. Jika dia bukan, maka pelakunya adalah Collins. Dia membuat salinan dari beberapa bangsawan dari Cycrotonictus untuk membuat konflik. Dia benar benar ingin memicu perang lagi supaya saat 5 kerajaan usai berperang, maka dia akan menyerang kita semua di saat yang lemah. Dia benar benar licik. "Kata Razel

"Aku mendapat berita buruk lagi. Mata mata bilang ada beberapa manusia memasuki Cycrotonictus baru baru ini. Mereka masih anak anak." Ucap Rael

"Bagaimana bisa? Apakah mereka mengalahkan kraken kraken yang ada di segitiga Bermuda?" Tanya Razel

"Tidak. Mata mata bilang, mereka datang menggunakan kompas." Ucap Rael

Razel langsung menghela nafas.

"Aku ingin kau pergi ke Winterland untuk berjaga jaga jika sesuatu terjadi nantinya."

"Bagaimana dengan anak anak itu? Kau tak ingin aku melakukan sesuatu?" Tanya Rael

"Tidak perlu. Kurasa mereka si kembar anak Vincent dan kakak beradik anak Ray." Ucap Razel

"Apa kau akan turun tangan? Karena kelihatannya kau sibuk mengatasi masalah The Land of The Death untuk tidak turun tangan." Ucap Rael

"Sejak kapan kau peduli dengan mereka?"

"Pfffttt, peduli? Aku? Pada bangsawan yang awalnya manusia? Tidak mungkin itu kulakukan. Hanya saja aku peduli dengan nasibmu. Ivy Hunt akan membawa kapak padamu jika mereka mati, bukan?"

"Kau tak perlu khawatirkan tentang itu. Jika mereka beruntung maka mereka akan bertemu Ivy Hunt ataupun jika beruntung mereka akan menemukan kekuatan mereka. Tapi jika tidak maka..." Razel langsung mengangkat kedua tangannya.

"Baiklah baiklah aku mengerti. Itu terkandung nasib yang mereka dapatkan nantinya. Tapi aku ingatkan kau lagi, Razerus. Jika mereka mati bersiaplah mendapatkan amukan Ivy Hunt dan telingamu akan panas jika dia selalu memaksamu untuk membangkitkan mereka. Aku bersyukur aku tak pernah mengenal wanita yang segalak pacarmu itu." Kata Rael sambil mengeluarkan kompasnya, mengatur jarumnya.

"Ivy Hunt bukan pacarku, adik sialan."

"Tapi kalian selalu terlihat seperti sepasang suami istri jika sedang bertengkar." Ledek Rael sambil menghilang.

Razel langsung menghela nafas sambil bergumam.

"Bajingan." Ucap Razel sambil menghubungi seseorang lagi lewat ponselnya.

"Razel aku masih tidak menemukan mereka-

"Harry, kau tak perlu mencari mereka lagi. Tapi kau harus menyuruh Kenneth untuk pergi ke perpustakaan keluarga Changretta, karena kurasa disitu Lucas menyembunyikan buku tersebut. Tugasmu hanya memberikan buku keluarga Riiper dan buku keluarga Wolfhard kepadaku sekarang juga."

"Apakah itu berarti kau sudah menemukan mereka?"

"Mereka berada di Cycrotonictus-

"Bagaimana bisa?!"

"Kurasa keluarga Leonard mencuri sebuah kompas milik orang Cycrotonictus dan meletakkannya dan menyimpannya disana. Lalu secara tidak sengaja mereka menemukannya dan juga menemukan jarum putaran yang tepat untuk pergi ke Cycrotonictus."

"Apa yang kau butuhkan lagi dari kami selain buku itu?"

"Melatih kalian tentunya dan setelah itu meminta kalian untuk menemukan robot-robot yang masih belum dihancurkan oleh kelompok The Black Hawk."

***

Kenneth duduk di pesawat pribadinya yang belum lepas landas sambil menatap jendela pesawat sedikit dikejutkan oleh kedatangan Harry yang membawa tas hitam berisikan senjata.

"Aku membawakanmu beberapa senjata tambahan untuk berjaga-jaga. Sesampai disana jangan melakukan hal bodoh. Aku sudah dapat masalah saat 4 anak itu hilang. Jaga dirimu baik-baik dan jangan mati. Cepat temukan buku itu, buat konflik, lalu pulang. Jangan sampai tertangkap dan selalu tutupi identitasmu."

"Aku bisa mengatasinya Harry. Kau sudah bilang padaku selama ratusan kali."

"Asal kau tahu, kau baru itulah yang membuatku khawatir. Jika kau melakukan penyerangan bunuh mereka semua agar tak ada bukti. Hancurkan dan retas rekaman yang menjadikan bukti. Aku ingin kau picu para criminal untuk menyerang kepolisian dan lembaga Negara. Kusarankan kau menyerang mereka dari belakang agar lebih mudah."

"Apa tujuan utamanya?"

"Untuk memicu perang ataupun konflik. Thomas juga akan melakukannya di Negara yang berbeda. Jadi kau tak sendirian. Buatlah para kriminal itu memiliki harapan. Jangan lupa untuk selalu memakai jasmu ketika bertugas."

"Akan kulaksanakan, Harry."

***

Sejam pun berlalu Laura saat ini mendatangi kelas Victor Winston Wayne. Yah, dia akan meminta bantuan Victor. Ketika Laura sudah tiba di kelas Victor Ia melihat bahwa Victor diam diam merokok di kelas sambil membaca buku.

"Psssssttt."

"Pssstttt."

"Psssstttt, Victooorrr..." Bisik Laura memanggil Victor.

Victor pun menoleh ke asal suara itu. Ia kemudian mematikan putung rokoknya dan keluar dari kelas, menuju Laura.

"Ada apa, Laura?"

"Victor... Aku akan menceritakanmu sesuatu cerita yang gila. Datanglah ke rumah Michael hari ini beserta dengan anggota anggotamu."

"Aku sudah mengeluarkan Richard Craig dari kelompokku jadi hanya kami hanya berenam."

"Apa?"

"Iya begitulah. Ngomong ngomong kenapa kau baru akan cerita saat aku membawa kelompokku ke rumah Michael?"

"Kelompokku juga akan berada disana nanti. Aku akan butuh bantuan kalian." Ucap Laura

"Baiklah, aku akan menelpon mereka dan menyuruh mereka ke sana sekarang. Tapi ayahku akan marah besar jika aku tak pulang ke rumah jika aku berlama lama pergi."

"Jangan khawatir soal itu. Michael sudah membuat alasan dengan ayahmu sehingga kau bisa pergi beberapa minggu dengan kami." Ucap Laura

"Beberapa minggu?"

"Iya, aku dan Michael akan menjelaskannya nanti. Sekarang, lebih baik kau ikut aku ke rumah Michael." Ucap Laura

"Baiklah, tapi akan kuambil tasku di kelas dulu. Aku juga akan menghubungi kelompokku dulu sebelum aku ikut denganmu." Kata Victor

Beberapa jam pun sudah berlalu. Michael dan Laura menceritakan segalanya pada mereka. Kecuali bagian Laura yang akan mengorbankan nyawanya.

Pertamanya reaksi mereka tak percaya. Tapi setelah Laura dan Michael meyakinkan mereka lagi. Mereka akhirnya percaya.

Semuanya setuju untuk ikut bersama mereka.

Tapi ide Michael saat ini untuk pergi ke Norwegia adalah melalui bandara umum, dengan pesawat yang dibagi terpisah.

Yah, hanua untuk berjaga jaga mereka tak dicurigai.

Michael menoleh kebelakang karena merasa ada seseorang yang mengikutinya. Namun tak ada apa pun dibelakang. Ketika Ia menoleh ke depan Razel sudah berada di depannya. Dan tentunya membuat Michael terkejut.

"Kalian pergi dengan jumlah yang banyak... Kau, Michael, dan Laura akan tetap fokus pada misi kalian di Norwegia. Sedangkan yang lain akan aku berikan tugas tugas lain. Ini adalah berkas berkas berkas catatan beberapa kelompok gangster, mafia, dan aliansi rahasia yang ada di beberapa dunia. Beritahukan teman temanmu untuk segera membagi tugas dan menemui mereka. Bilang kepada mereka Razerus Columbus yang mengutus teman temanmu. Minta bantuan kepada mereka terkait masalah Nostra Santino agar para publik percaya bahwa Nostra Santino tak bersalah. Aku sudah membuat salinan berkas berkasnya sesuai dengan jumlah yanh dibutuhkan. Jangan lupa untuk membagikannya kepada teman temanmu. Dan yang terakhir, ini adalah senjata kecil untuk kalian. Untuk menjaga diri kalian. Senjata ini tak akan bisa dilacak saat dibandara. Jangan mati. Jika kalian mati bisa bisa Ivy Hunt akan mengamuk padaku. Dan pastinya akan memaksaku untuk membangkitkan kalian." Kata Razel sambil memberikan berlas berkas dan sebuah kotak kepada Michael.

Michael pun menerima kotak itu dan penasaran dengan kotak itu.

"Tapi apa isi kotak ini dan apa kegunaannya?" Tanya Michael tapi Razel sudah menghilang pergi.

Michael langsung menghela nafas. Kemudian menelfon yang lainnya.

"Perubahan rencana teman teman. Beberapa dari kita tak akan pergi ke Norwegia melainkan negara negara yang lain. Temui aku sekarang juga."

***

Jackson masih saja mencari Jason dan si kembar anak Vincent yang terpisah darinya. Ia benar benar tidak tahu bagaimana dia bisa terpisah dari mereka, padahal mereka pergi bersama sama. Ia bahkan tidak tahu dimana dirinya saat ini. Dia hanya tahu bahwa dirinya saat ini berada di salah satu tempat di Cycrotonictus. Berkabut, ditumbuhi rerumputan serta beberapa pepohonan itulah tempat yang saat ini Ia berada.

"Jason!" Teriak Jackson memanggil adiknya itu

Srek! Krak! Krak! Kak!

Suara daun dan dahan patah yang terinjak oleh sosok beberapa meter di sampingnya membuatnya menarik perhatiannya dan mendekari rumah pagar yang sudah rusak.

"Jason? Alice? Alex?" Ucap Jackson sambil mendekati suara itu. Makin lama Ia melangkah, makin gelap sekitarnya pula. Ia juga tidak percaya saat ini tempat ini bukan terlihat seperti Cycrotonictus. Melainkan seperti tempat tinggal manusia yang sudah ditinggalkan bertahun tahun lamanya. Meskipun Ia tidak pernah melihat tempat tinggal orang orang Cycrotonictus tapi dia bisa menebak, bahwa orang orang Cycrotonictus tidak mungkin punya tempat tinggal yang menyerupai rumah manusia.

"Tempat ini menyeramkan." Gumam Jackson sambil terus berjalan memasuki salah satu rumah.

Ketika Ia membuka pintu rumah itu, Ia sudah merasakan bahwa pintu kayu itu sudah sangat rapuh. Dan ketika Ia memasuki rumah yang sudah tua tersebut, saat itu juga Ia pun tak sengaja menemukan sebuah busur silang yang sudah diisi beserta anak panahnya yang tergeletak di pojok kanan ruangan. Ia langsung mengambilnya dan keluar dari rumah itu. Namun tiba tiba seekor werewolf langsung melompat ke arahnya dan memukulnya dengan tangannya yang besar sehingga Ia terlempar, dan menghantam meja kayu. Jackson langsung meringis kesakitan. Kemudian werewolf itu langsung melompat ke arah Jackson sambil mengangkat cakarnya untuk mengakhiri hidupnya. Namun dengan cepat Jackson berguling ke samping sehingga cakaran itu tidak mengenainya. Melainkan mengenai lantai kayu di sebelah Jackson. Seketika itu Jackson langsung bangkit dan berlari keluar lewat jendela yang sudah berlubang sehingga werewolf itu tak bisa melewati jendela itu karena lubang jendela yang rusak itu telalu kecil baginya. Namun, bukan berarti lubang kecil itu dapat menghalagi dirinya untuk mengejar Jackson. Ia langsung menghantam dinding rumah itu sampai berlubang sehingga werewolf itu dapat mengejarnya lagi. Tapi werewolf itu sudah kehilangan Jackson. Maka, Ia pun mengendus-endus tanah untuk menemukan Jackson lagi. Ia pun mengendus dan tetap mengendus sampai ke arah danau. Tepat di dalam air danau iulah Jackson menahan nafasnya dan bersembunyi dari werewolf itu. Tetapi saat ini werewolf itu berada tepat di atas permukaan air sambil mengendus-endus sekitarnya.

Bug! Bug! Bug!

"Hei jelek jangan ganggu temanku!" Ucap Alice sambil melempar batu.

"Sebelah sini buruk rupa!" Ucap Alex yang ikut melempar batu.

Werewolf itu langsung marah dan dengan cepat mengejar mereka berdua. Tentu saja mereka langsung berlari dan masuk ke lubang pohon kayu yang seukuran tubuh kecil mereka sehingga werewolf itu tak bisa masuk. Namun tetap saja Ia mencakari pepohonan itu.

''Kita akan mati! Kita akan mati!"

Jackson dengan cepat mengambil busur silangnya yang terjatuh dan mengarahkannya pada werewolf itu

Syut! Jleb!

Werewolf itu langsung mengaum keras dan mencabut panah yang menusuk di bahunya. Sedangkan Jackson mengisi anak panahnya lagi.

Syut! Jleb!

Dua anak panah langsung mengenai punggung werewolf itu. Sehingga werewolf itu kesakitan dan langsung melolong. Sedangkan Jackson masih terus saja mengisi anak panah dan menembaki werewolf itu dari kejauhan sampai akhirnya tembakan terakhirnya mengenai jantungnya dan Ia pun mati.

Tepat pada saat itu juga teriakan Jason terdengar tidak jauh dari mereka. Namun ketika mereka berlari menghampiri teriakan tersebut. Dua ekor werewolf lainya langsung melompat ke arah mereka dan menerkam Jackson dan Alice. Ketika salah satu werewolf itu mau melahap Alice. Axel langsung berubah menjadi sabertooth dan menyerang werewolf yang menerkam Alice tadi. Sedangkan Jackson yang masih memegang anak panah di tangannya langsung menancapkannya ke mata werewolf itu. Sehingga werewolf itu kesakitan dan memegangi matanya. Saat itulah kesempatannya untuk lepas dari werewolf itu. Kemudian berlari mengambil busur silangnya yang terjatuh dan berlari pergi mencari Jason.

Tak lama kemudian Jackson menemukan seekor werewolf sedang mencoba mencakari lantai kayu yang berlubang. Jackson langsung mengangkat busur panahnya untuk bersiap siap menembak anak panahnya.

Namun cahaya putih langsung muncul dari lantai kayu yang berlubang dan...

BLARR!!!

Werewolf itu langsung tumbang akibat serangan listrik yang dikeluarkan Jason.

"Kau baik baik saja?" Tanya Jackson kepada adiknya

"Ya, aku baik. Kurasa."

"Kita harus membantu Alice dan Axel. Lalu kita pergi dari sini. Makin lama kita tinggal disini, maka makin banyak werewolf yang datang." Ucap Jackson sambil melangkah pergi. Namun baru saja mereka berjalan beberapa langkah. Terdengarlah geraman hewan buas lainnya sehingga Jackson langsung bersiap siap menodongkan busur panahnya lagi. Namun yang muncul di depan mereka adalah dua ekor sabertooth dengan mulut yang penuh darah.

"Syukurlah kalian bukan werewolf. Bagaimana kalian bisa berubah?"

"Aku menemukan kekuatanku ketika aku ketakutan." Ucap Jason

"Aku menemukannya saat marah. Alice menemukan kekuatannya ketika seseorang yang Ia sayangi dalam bahaya. Kau tahu itu terjadi begitu saja." Ucap Axel sambil berubah kembali menjadi manusia.

"Bagaimana denganku? Kurasa aku harus mati terlebih dahulu baru aku bisa menemukan kekuatanku." Kata Jackson sambil menghela nafas.

"Jangan begitu, Jack. Kau pasti akan menemukannya. Jangan menyerah. Masih banyak emosi emosi lain yang dapat memicunya." Ucap sambil menghibur Jackson.

"Ada apa Al?" Tanya Axel kepada adiknya yang terlihat sedang mengendus ngendus sekitarnya.

"Ayah disini."

"Sungguh? Apa kau yakin?"

"Aku bersamanya selama 6 tahun, jadi aku sangat yakin itu."

"Memangnya bagaimana rupanya. Aku benar benar penasaran seperti apa rupa ayahku." Kata Axel sambil berubah menjadi sabertooth lagi. Dan membiarkan Jason naik ke punggungnya.

"Kau akan lihat nanti. Ikuti aku." Ucap Alice sambil menunggu Jackson naik ke punggungnya.

"Para werewolf ini tidak bersalah. Mereka adalah korban Collins lainnya. Kenapa Collins mau melakukan ini semua hanya untuk balas dendam, kekuasaan, dan kekuatan? Padahal 3 hal itu tak akan membuat dirinya lega dan bahagia. Mau bagaimana pun yang Ia lakukan. Itu akan sia sia. Karena dia tak bisa memiliki lagi orang yang sudah mati." Kata Jackson sambil naik ke punggung Alice yang masih berupa sabertooth yang besar itu.

"Kurasa dia terlalu buta oleh dendam." Ucap Alice sambil berlari pergi. Disusul oleh Axel dibelakangnya.

Syut!

Sebuah tombak melesat diatara mereka.

"Sial! Mereka menemukan kita. Jason serang mereka dari jauh dengan bola bola petirmu." Kata Jackson sambil membalikkan badannya untuk menembak beberapa werewolf dari kejauhan.

***

"Sial! Jarum kompas ini berputar putar! Benda ini rusak! Sekarang bagaimana aku bisa menemukan anakku."

"Wah, ayah hebat! Bagaimana ayah bisa melakukan itu? Bagaimana cara membuat coin yang hilang itu berpindah tempat?"

"Semakin kau melihat dan memperhatikan. Semakin mudah kau tertipu. Mungkin yang kau perhatikan, bukanlah yang sebenarnya kau cari. Terkadang yang kau cari, bisa jadi di tempat yang tak terduga. Mungkin, kau bisa gunakan instingmu, Vince."

"Baiklah Vince, jadilah orang yang berguna. Kau bisa melakukan ini." Ucap Vincent sambil menutup matanya dengan kain sambil membuka kompas.

***

"Keluarga Jefferson. Kami minta kalian memberikan penjelasan terkait dengan Luke Bernadeath sang tersagka criminal yang membahayakan beberapa Negara ini."

"Kami tidak tahu apa apa tentang itu. Yang kutahu hanya dia punya bisnis legal dan itu saja. Yang lainnya kami tidak tahu. Kami jarang bertemu." Ucap ayah Davis

"Dan dia seharusnya tidak mati sialan! Kenapa kalian membunuhnya? Aku mengenalnya dia tidak mungkin menjadi criminal!" Kata Davis

"Jika kau mengenalnya seharusnya kau tahu, bahwa ayahnya melatihnya untuk menjadi senjata milik Negara dulu."

"Apa?"

"Dia sempat menjadi penembak jitu milik Negara. Setelah itu dia berhenti dan meninggalkan semuanya dan akhirnya dia memutuskan untuk bergabung dengan kelompok mafia yang terkuat."

"Hanya karena ada sebuah bukti yang tertulis dari catatan. Bukan berarti semuanya benar. Seharusnya kalian minta penjelasannya terlebih dahulu."

"Kami akan dengan senang hati mendengar penjelasannya. Namun dia melawan dan menewaskan anak anak buahku."

"Itu mungkin karena kau yang menodongkan pistol terlebih dahulu padanya bajingan!" Kata Davis dengan amarah, Namun ayahnya berusaha menenangkannya.

"Aku mengerti kau berduka tentang sepupumu tapi-

BRAKKKK!!!"

Suara seperti benda besar yang terjatuh dari kawasan hutan Jefferson benar benar membuatpara sekelompok FBI itu langsung keluar dan menuju hutan itu. Setelah mendatangi mansion Jefferson. Mereka langsung pergi menuju sebuah hutan kawasan keluarga Jefferson untuk mendatangi mobil yang mereka parkir di sana. Namun, ketika sampai di tempat, mobil yang mereka parkir tidak ada. Dan suara keras yang tadi ada disekitar sana tidak mereka temukan sumbernya.

Ketua dari tim tersebut langsunh mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang untuk berbincang menanyakan dimana mobil mereka dan apa asal suara dari hantaman keras tadi.

"Krak!" "Krak!" "Srek!" "Srek!"

Suara dahan patah dan dedaunan karena seseorang yang berlarian menginjaknya benar benar membuat sekelompok FBI itu menambah waspada dan mengeluarkan senjata mereka.

"

Brak!" "Brak!" "Brak!"

Mobil mereka yang hilang langsung berjatuhan dari atas dan akhirnya jatuh di dekat mereka dan meledak. Sehingga membuat beberapa diantara mereka terluka. Kabut pun tiba tiba muncul dan semakin tebal. Satu per satu anggota langsung tertarik oleh rantai dan beberapa tengkorak dan monster keluar dari dalam tanah dengan menggunakan pedang dan panah. Lalu membantai sisanya. Sekelompok FBI itu bahkan tak sempat menembak mereka dengan pistol. Ketika salah satu tengkorak ingin membunuh sang ketua beberapa monster menahannya dan mengisyaratkan untuk membiarkan dia. Jadi sang tengkorak hanya memelesetkan anak panah yang ditembaknya kepada sang ketua FBI agar dia berlari pergi. Tapi yang ada sang ketua malah melawan dan menembak makhluk makhluk itu. Namun, nihil. Mereka tetap tidak mati. Salah satu monster pun langsung melompat dan menerkamnya dan membawa dia masuk ke dunia bawah.

Sedangkan Davis Jefferson masih memikirkan masalah FBI yang ada dan juga kematian saudara sepupunya itu. Ditambah lagi dia sedikit khawatir setelah mendengar teriakan beberap orang yang suaranya berasal dari hutan kawasan keluarganya.

"Usiamu masih muda. Jangan terlalu memikirkan masalah itu. Aku bisa mengatasinya."

"Siapa kau? Dan darimana kau tahu tempat tinggalku? Jika kau adalah salah satu dari mereka, usiamu bahkan lebih muda dariku. Bagaimana kau bisa mengatasi masalahku?"

"Aku bukanlah salah satu dari mereka. Namaku Raphael Columbus. Kau bisa memanggilku Rael. Mungkin aku terlihat seperti anak remaja biasa. Namun aku lebih tua dari yang kau bayangkan. Aku bisa membangkitkan orang mati."

"Kau membual."

"Tidak percaya? Silahkan sendiri lihat para FBI sudah mati dan jika aku mau aku bisa membangkitkannya. Namun, kurasa itu tak perlu dilakukan."

"Suara-suara teriakan tadi, apa itu berasal dari suara teriakan kelompok FBI? Kau yang membunuh mereka?"

"Aku yang menyuruh anak buahku yang membunuh mereka. "

"Apa kau tidak takut diincar dan dibunuh mereka atas perbuatanmu?"

"Sudah kubilang, aku bukan manusia. Dan akulah yang berhak membunuh mereka. Manusia manusia lemah tak akan bisa membunuhku. Kecuali satu yang bernama Collins."

"Collins? Lalu apa maumu?"

"Collins adalah orang yang akan membuat kiamat di Cycrotonictus, yang tak lain adalah asal duniaku. Aku ingin kau membuat kesepakatan denganmu. Aku akan mecuri mayat Luke Bernadeath dan membangkitkannya. Namun sebagai imbalannya, kau harus menyuap semua yang berperan penting dalam kasus Nostra Santino agar menyatakan bahwa mereka tak bersalah. Jika beberapa orang itu ada yang tak bisa disuap, maka berikan saja padaku daftar namanya dan akan kubunuh mereka. Negoisasi yang mudah, bukan?"

"Bagaimana aku bisa mempercayai omong kosongmu?"

"Aku adalah bangsawan dari Cycrotonictus. Untuk apa aku berbohong untuk hal hal seperti ini. Akan sangat tidak etis jika aku berbohong untuk sesuatu yang sia sia, bukan?"

"Kenapa kau mau melakukannya padahal kau sama sekali tak memiliki hubungan dengan Nostra Santino?"

"Karena mereka semua sudah dijadikan bangsawan sekarang kecuali Luke. Aku termasuk sosok yang bertanggung jawab atas nama baik mereka, dan keselamatan mereka di dunia manusia, termasuk Luke Bernadeath yang akan dijadikan bangsawan Cycrotonictus."

"Lalu apa untungnya bagimu untuk melakukan semua itu?"

"Aku hanya menginginkan keuntungan dari buku perjanjian keluarga Bernadeath. Aku tahu kalau bukan Luke, keluarga kalian pasti menyimpannya. Jadi bagaimana? Berikan buku itu dan kita sepakat?"

"Aku tidak terlalu tahu kegunakan buku menyeramkan itu, tapi aku memang memilikinya. Memangnya apa untungnya bagimu dengan memiliki buku itu?"

"Buku itu tidak akan berharga bagi manusia, tapi berharga untuk kakakku. Dia gemar mengoleksi benda yang menyeramkan dari manusia."

"Apa jaminanmu?"

"Aku tahu kau sedang mencari keponakanmu yang menghilang. Aku memilikinya, dia masih tetap hidup dan tak tergores sedikit pun. Dan yang pastinya dia baik-baik saja. Akan kuberikan keponakanmu dan juga akan keberikan keponakanmu saat ini juga. Tapi serahkan buku itu kepadaku terlebih dahulu."

"Kita sepakat."

"Bagus, nantinya dia akan sepenuhnya tanggung jawabmu."

Tapi ketahuilah Davis... Dia harus menemukan kekuatannya dengan segera. Batin Rael

***

Vincent membuka kain penutup matanya karena yakin Ia sudah sampai. Ia kemudian menyimpan kompasnya ke dalam sakunya. Ia kini berdiri di sebuah bangunan bebatuan kuno dengan pintu kayu dengan tulisan latin di gagang pintunya.

"Kematian bukanlah akhir, sebab yang mati akan hidup dan yang hidup akan mati."

"Apa artinya itu? Keluargaku, Travolta adalah keluarga yang menyeramkan." Ucap Vincent sambil membuka pintu tersebut.

Tepat ketika Vincent membuka pintunya sebuah kapak melesat disampingnya, melewati kepalanya.

"Hampir saja kepalaku terpenggal." Gumam Vincent

Ketika Ia memasuki ruangan itu seakan akan bertema sirkus, karena banyak sekali alat alat sirkus disana. Tanpa berfikir panjang Ia langsung mencari dari setiap laci tua yang ada untuk mencari bukunya. Namun nihil.

Kemudian ada sebuah peti bertuliskan peran orang bodoh yang mengalihkan perhatiannya dari semua benda yang lain.

Ia pun langsung membuka peti itu tapi sepertinya peti itu terkunci.

Namun secara tidak sengaja, Ia pun melihat ada lubang lingkaran yang seukuran coin yang selalu dibawa olehnya di peti tersebut.

Vincent pun langsung mengeluarkan coin yang berada di sakunya dan memasukkannya kesana dan akhirnya peti itu terbuka, sehingga tampaklah sebuah mayat tengkorak dengan memegang buku perjanjian.

"Sial, mayat siapa ini?" Tanya Vincent sambil menutupi hidungnya, lalu menahan nafasnya dan mengambil buku itu.

Brakkk!!!

ROARRR!!!

Seekor werelion tiba tiba datang mengamuk dengan menghantam semuanya dan menyerang Vincent. Namun Vincent terus menghindar. Kemudia Ia menendang werelion itu. Lalu dengan cepat Vincent mengeluarkan kedua kapaknya dan melemparnya tepat ke kepala welion itu sampai terpenggal.

Tak hanya itu, werewolf lain langsung melompat ke arah Vincent, tapi Vincent mengeluarkan belatinya dan menusuk mata werewolf itu. Kemudian berlari pergi.

Brakk!

Vincent langsung terjatuh masuk ke dalam gua.

"Bajingan!" Umpat Vincent ketika melihat bukunya tenggelam ke dalam air yang terbendung di gua itu sambil berlari dan melompat menyelam masuk ke perairan yang dalam itu.

Beberapa saat kemudian Vincent langsung muncul ke permukaan dan meletakkan bukunya, Namun seekor buaya keluar dari belakang Vincent dan melahap punggung Vincent dan menariknya ke dalam air lagi.

Ketika sudah berada didasar air buaya besar itu sama sekali tak melepaskan gigitannya, melainkan memperkuat gigitannya, dan berakhir dengan mengoyak punggung Vincent, sehingga kedua tangan Vincent langsung beralih ke belakang dan memegangi mulut buaya itu dan menariknya lebar-lebar sampai akhirnnya dia bisa membebaskan dirinya dari gigitan buaya tersebut. Namun, Vincent langsung berbalik naik kepunggung buaya itu dan menarik mulut buaya tersebut sampai sobek, sehingga seluruh peraian itu berubah menjadi warna merah karena darah. Setelah memastikan buaya itu benar-benar mati, Ia pun langsung berenang kembali ke permukaan, namun betapa terkejut Vincent ketika Ia mendapati keempat anak telah berada di depannya.

"Apa yang kalian lakukan di Cycrotonictus?!"

"Kami secara tidak sengaja berada disini." Ucap Jackson

Tiba-tiba para werewolf itu langsung muncul dari balik gua dan mengejar mereka, sayangnya Vincent terlambat untuk lari karena jaraknya terlalu dekat dengan para werewolf itu. Sehingga bahunya tergigit oleh kedua werewolf. Kemudian salah satu werewolf lain muncul dan kemudian disusul oleh yang lain untuk beralih mencekik Vincent dari belakang. Dengan cepat Vincent langsung membanting werewolf yang mencekiknya ke depan. Kemudian menendang kepala werewolf yang lainnya dnegan double kick.

Ketika Jackson masih saja berlari sambil menembaki kepala mereka dengan busur silang yang dimilikinya tanpa sadar dari belakangnya muncullah seekor werebear yang masih saja mengejarnya dan menggigit bagian belakangnya. Beruntungnya gigitan itu hanya mengenai mantel dan turtleneck yang Ia kenakan sehingga kedua pakainnya itu langsung robek dan menyisakan sweater tipis abu-abu miliknya. Dan tanpa sengaja tangan menggerakkan air dari perairan lain dan menyerang werebear yang menggigitnya tadi dengan ombak air yang besar. Namun yang lainnya masih saja terus bermunculan dari arah arah lain. Keempat anak itu memutuskan untuk menyerang dengan kekuatan yang mereka miliki.

"Lari! Kita kalah jumlah!" Teriak Vincent yang sama sekali tak bisa bergerak karena ditahan oleh 10 15 werewolf.

Mereka pun langsung berlari ke arah gua untuk melarikan diri, tetapi sayangnya werebear itu langsung melompat di depan mereka sehingga mereka tak bisa melarikan diri. Mereka pun akhirnya berbalik arah, namun seekor werewolf sudah di hadapan mereka. Ketika mereka berbalik werelion itu langsung menghadang keempat anak itu. Jackson langsung sedikit terkejut dan memikirkan cara umtuk lolos.

"Baiklah kami menyerah, kau mau bukunya silahkan ambil ini." Ucap Vincent sambil melemparkan buku itu masuk ke dalam sungai yang tak jauh dari mereka. Seketika itu juga seekor werebear langsung melompat masuk ke dalam danau, namun sayangnya Ia langsung diserang oleh kumpulan Goilath Tigerfish yang besar.

Melihat itu para werewolf yang menahan Vincent langsung mencengkram bahu Vincent lebih keras sehingga luka di bahunya bertambah dalam.

"Baiklah-baiklah, kami menyerah. Akan kuberikan bukunya tapi jangan sakiti kami semua."

"Tidak ada tipuan lagi?" Kata werebar yang terbesar dengan perkataan yang mengintimidasi Vincent.

"Kali ini tidak ada tipuan. Tapi biarkan kami pergi dengan damai."

"Jangan berikan buku itu padanya!" kata Jackson

"Diam! Jika kalian tidak mau mati!" Ucap Werelion itu sambil mengaum.

Vincent langsung memberikan buku perjanjian itu pada werebear yang berada di hadapannya. Seketika itu werebear yang berada di hadapannya langsung mengambilnya dan pergi beserta yang lainnya.

"Kau menyerahkannya begitu saja?! Kau tak punya rencana lain?" Kata Jackson

"Kau mau bahuku berlubang? Punggung dan bahuku baru saja diahap dan dikoyak oleh buaya besar, lalu dicengkram oleh para werewolf setinggi dua meter, lebih baik kau ikuti saja aku ke perbatasan Winterland."

"Tapi bukannya kau bisa menyembuhkan diri dengan cepat?"

"Beberapa dari mereka adalah bangsawan Cycrotonictus yang dimanipulasi. Jika yang menyerangku makhluk lemah, akan pulih dengan cepat. Jika sama-sama kuat atau setara denganku maka waktu pemulihannya tidak bisa secepat itu."

***

Sesampai di perbatasan Winterland yang sangat dingin itu Vincent langsung mengeluarkan buku perjanjian yang asli dan memberikannya pada Jackson. Kali ini luka yang berada di punggung dan bahu Vincent sudah sembuh dan bahkan tak meninggalkan bekas sedikit pun.

"Bagaimana kau dapat memberikan buku palsu kepada mereka sehingga mereka percaya?"

"Ilusi. Terkadang kau hanya perlu memainkan peran sebagai orang bodoh untuk menipu orang bodoh yang mengira mereka membodohimu." Bisik Vincent kepada Alex dan Alice

"Jadi rencana awalmu adalah berpura-pura untuk kalah?"

"Tidak, awalnya aku ingin berpura-pura kalah selagi kalian melarikan diri agar aku bisa berubah menjadi Sarcosuchus dan memangsamereka semua, tapi karena kalian tidak bisa melarikan diri, maka aku mengubah rencananya."

"Apa yang sebenarnya kau berikan kepada mereka?"

"Kartu The Fool."

Byurr!!

Vincent tiba tiba tertarik oleh kraken masuk ke dalam lautan perbatasan itu. Namun seorang pria bermata biru berambut cokelat panjang dengan sedikit pirang di ujung rambutnya langsung menerang kraken tersebut dengan gelombang air yang bessar sehingga kraken tersebut melepaskan Vincent. Dan akhirnya Vincent dapat berenang ke permukaan air lagi.

"Uhuk! Uhuk! Sialan!"

"Maafkan aku, penjaga perbatasanku sedikit terlalu mencurigai dan sensitif terhadap makhluk asing lain yang bukan dari bagian Winterland, apalagi manusia." Kata pria bertato seluruh badan itu sambil sedikit tertawa kepada Vincent.

"Tidak usah dibilang pun aku sudah tahu karena itu kraken. Siapa memangnya kau?" Tanya Vincent

"Aku Lord Darius."

"Kau seorang Lord? Kau tidak bercanda, bukan? Lord Darius biasanya berupa naga berwarna ungu bukan sosok manusia."

"Ini adalah versi manusiaku. Aku tidak ingin menakuti anak kecil jika aku memakai wujud asliku. Meskipun jika mereka tidak takut, aku lebih nyaman memakai wujud manusia jika bertemu dengan anak-anak."

"Bukannya kau harusnya berada di tubuh Charles. Ataupun disekitarnya?"

"Aku ingin cuti dari Charles yang menyebalkan. Lagipula Leo sudah mencabut segel kami semua karena alasan perang ini. Akhirnya aku menikmati kebebasan ini."

"Tapi bagaimana dia bisa mencabut segelan dari penyihir agungnya, padahal Collins bilang kalian harus tinggal seperti parasite di tubuh makhluk lain kalau kalian keluar dari daerah lain, maka kalian akan menjadi batu. Kecuali jika itu juga kebohongan lain untuk menutupi kebenaran."

"Itu benar, tapi kami melakukan itu untuk sandiwara dan tidak hanya itu, kami dulu menjadi sedikit terlalu jahat. Jadi kurasa kami pantas mendapatkannya. Kami menjadi terlalu egois dan berfikir singkat, tapi Leo yakin kami sudah berubah. Tapi nyatanya memang begitu. Kami sudah berubah. Dia bisa melepaskan kutukan itu berkat salah satu kekuataan yang Ia ambil dari area terlarang. Kurasa Lord Colossus benar benar akan memenggal kepala puteranya yang satu ini, hahahahaha."

"Jadi batu batu kalian itu sudah tak lagi berfungsi?"

"Batu kami hanya berisikan kekuatan kami saja saat ini. Jadi jika ada seseorang yang memakainya, maka batu itu masih berfungsi sesuai dengan kekuatan kami masing masing."

"Apakah ini benar Cycrotonictus? Jika iya kenapa sepi dan menyeramkan sekali?"

"Ini adalah Cycrotonictus. Tadi kalian baru saja pergi dari tempat yang pernah ditinggali oleh ayah Collins, kakek Vincent, dan Abigail dari bagian Wereland. Sedangkan lautan kecil ini adalah perbatasan wereland dengan Winterland. Para warga sedang latihan perang di kerajaan masing masing karena itu Cycrotonictus terlihat sepi."

"Mereka latihan perang termasuk yang dibawah umur juga?" Tanya Jason

"Ya, untuk berjaga jaga."

"Perbatasan ini sangat dingin sekali. Kurasa kami akan mati kedinginan saat masuk ke kerajaanmu."

"Kau benar, aku lupa tentang itu. Kalian semua kemari kesini." Ucap Darius

Keempat anak itu langsung menghampiri Darius.

"Pegang telapak tanganku."

Mereka pun langsung melakukan seperti apa yang diperintahkan Darius.

Kemudian Darius menggenggam tangan mereka sambil memejamkan matanya.

Tak lama kemudian Ia langsung melepaskan tangan mereka.

"Aku merasa hangat, kupikir hanya makhluk Winterland saja yang bisa kesini. Darimana kau bisa melakukan itu?" Tanya Jackson

"Aku adalah penguasa tempat dingin ini dan aku mempelajarinya dari neraka." Bisik Darius

***

"Meskipun kalian sudah menjadi mantan manusia, kalian tetap saja tak lebih dari manusia dimata orang orang Cycrotonictus. Jadi kenapa kalian melakukannya?" Tanya Darius

"Melakukan apa?"

"Menjadi bagian dari Nostra Santino. Apakah karena uang? Kekuasan? Atau kekuatan? Kenikmatan? Karena beberapa hal itu adalah 4 hal yang biasanya selalu diinginkan manusia."

"Tidak. 4 hal itu bukan tujuan utama kami."

"Lalu apa yang membuat setiap dari kalian masing masing tetap tinggal disana?"

"Ikatan perdaudaraan. Di saat kami sudah berjanji untuk saling menjaga satu sama lain dan tak meninggalkan satu sama lain. Maka, itu terjadi begitu saja. Maksudku aku merasa aku harustetap tinggal bersama mereka apa pun yang terjadi."

"Lalu kenapa kalian meninggalkan Ron?"

"Karena dia orang yang berbeda. Maksudku dia adalah tipe orang yang akan mengkhianati kami karena dendam. Aku sudah tahu dari gerak geriknya sejak awal dia masuk ke dalam NostraSantino-

"Itu insting, Vince. Tapi jika instingmu sudah tahu dari awal, kenapa kau hanya diam saja?"

"Aku bukanlah tipe orang yang akan tiba tiba bertindak di saat yang seperti itu. Jadi aku lebih baik diam. Daripada aku mengacaukan semuanya. Lagipula James sudah mengetahuinya tanpa kuberitahu. Setelah kekacauan ini dia pernah bilang. Sebelum kita dikhianati olehnya, maka kami yang akan mengkhianati dia dulu."

"Aku mengerti kalian mengkhianatinya, karena kalian takut padanya. Kalian takut jika suatu hari hancur di tangannya. Itu tidak masalah bagiku. Karena jika aku jadi kalian aku akan melakukanhal yang sama."

"Hal yang sama atau kau melakukannya lebih sadis?"

Darius langsung tertawa sambil berkata:

"Manusia terkadang selalu membuatku terkesan. Bukan hanya Collins yang membuatku terkesankarena kekuatannya, namun aku juga terkesan pada manusia biasa."

"Apa yang membuatmu terkesan?"

"Karena kalian rela mati satu sama lain."

"Bagaimana caramu melihatnya?"

"Mataku bisa melihat kebaikan dan keburukan seseorang yang ada di depan mataku. Aku juga bisa melihat keadaan seseorang di saat ini juga."

"Jadi maksudmu saat ini, seseorang akan mengorbankan nyawanya demi seseorang?"

"Tepat sekali."

"Dimana?"

"The Land of The Death."

"Apakah Demos dan Zurt punya mata yang sama?"

"Demos adalah masa depan, aku adalah masa saat ini, sedangkan Zurt adalah masa lalu. Ayolah Vince, aku dengar kau adalah orang dengan selera humor yang tinggi. Kenapa tiba tiba menjadi serius?"

"Karena ajal kedua sudah dekat dan aku ingin menjadi orang yang lebih serius pada saat ini. Aku baru saja diselamatkan dari kematian. Tidak mungkin aku main main, bukan?"

"Tak apa jika kau mau memutuskan menjadi seperti itu. Hanya sedikit aneh jika Vincent menjadi serius."

"Apakah kau mengenalku?"

"Aku mengenal setiap dari kalian anggota Nostra Santino hanya dengan menatap mata kalian aku sudah tahu apa yang pernah kalian lalui dan perbuat, meskipun di masa lalu. Kecuali untuk satu orang. Aku tak bisa melihat Draco. Yang bisa kulihat hayalah kegelapan. Rasa sakit adalah semua yang dia tahu selama dia bisa mengingat."

"Tapi kau bilang kau hanya bisa melihat masa saat ini?"

"Aku juga bisa melihat masa lalu tapi tidak sedalam Zurt. Karena aku dan dia ada sedikit ikatan saudara. Dan ngomong ngomong aku sudah tahu dari awal apa yang akan kau katakan ketika aku menanyaimu, hanya saja aku ingin mendengar kejujuranmu. Terkadang manusia tak jujur dengan perkatakannya."

"Itu menjelaskan kenapa sikapmu sedikit mirip dengan Zurt. Bentuk kepala nagamu juga lumayan mirip dengan Zurt. Jadi apa tujuanmu membawa kami kesini?"

"Kalian akan latihan di Winterland terlebih dahulu. Kau akan dilatih dengan cara naga."

"Penderitaanku tidak akan ada habisnya."