You can never cross the ocean unless you lose sight of the shore. The greatest sacrifice is when you sacrifice your own happiness for the sake of someone else. Sacrifice is a part of life. It's supposed to be. It's not something to regret. It's something to aspire to.~ Laura
"Kenapa kau meminta Ray untuk membantumu membangkitkan Luke?" Tanya Ivy
"Agar dia sekaligus bisa belajar. Aku tidak mau masuk ke dalam alam baka ataupun yang lainnya."
"Oh iya, aku lupa kau itu tidak sudi dalam melakukan segala sesuatu. Jadi kau menyuruh Ray untuk masuk ke sana dan menariknya keluar dari sana." Ucap Ivy
"Tepat sekali."
"Bagaimana jika Ray ikut terjebak disana atau mungkin dia gagal?"
"Ray bukanlah orang bodoh. Aku sudah lihat kemampuannya saat Dion melatihnya. Tidak buruk untuk seukuran mantan manusia. Aku percaya padanya dalam melakukan tugas ini."
"Percaya pada manusia? Sungguh suatu perkembangan yang kulihat dalam dirimu, nak." Ledek Ivy
"Ivy menjadi sukarelawan yang membantuku tahun ini. Suatu perkembangan bahwa kau mau membantuku. Apa kau siap untuk membuat kekacauan? Aku bertaruh nyawa manusia terbanyak ada di tanganmu. Biasanya kau hanya mau bertengkar kakakku. Oh iya! Aku lupa, bahwa kau sering bercinta dengan kakakku karena itu kau mau jadi suka relawan, hahahahaha." Kata Rael sambil mengeluarkan sabitnya yang terukir tulisan kuno. Ivy langsung menunjukkan jari tengahnya kepada Rael.
"Kau tahu seharusnya kau cabut saja hak hidup mereka itu lebih mudah daripada aku harus membunuh mereka satu per satu." Kata Ivy sambil mengeluarkan senjatanya dan memakai topengnya.
"Itu akan melanggar peraturan. Bersemangatlah Ivy akan kutunggu setelah kau selesai. Jangan lama-lama nanti kau tak bisa bercinta dengan kakakku, hahahahaha."
"Semua ini akan lebih mudah jika aku memakai kekuatanku untuk menyerang markas ini."
"Itu juga melanggar peraturan dan juga tidak akan seru. Ayolah nikmati pesta darahnya sebelum hari kiamat tiba." Kita tidak mau manusia berprasangka buruk pada Cycrotonictus, bukan? Jika kita melakukan itu, Collins akan membuat konflik sial yang lainnya. Ditambah lagi... apa kata ayahmu nanti?" Ucap Rael sambil menggenggam erat sabitnya yang kini tulisan kuno itu makin menyala berwarna biru.
"Aku tidak khawatir dengan ayahku. Karena Leo, Razel, dan kau adalah orang orang yang lebih mempunyai urusan dengannya."
"Persetan dengan Lord Collossus, persetan dengan Blood Kingdom, persetan dengan semuanya." Ucap Rael sambil mengayunkan sabitnya ke arah markas itu sehingga terciptalah ledakan yang menghancurkan bagian depan markas besar itu meskipun sabit itu sama sekali tak menyentuh markas. Seketika itu Ivy langsung menghilang dan masuk ke dalam markas secepat kilat dan menembaki semua orang yang ada di dalam markas, termasuk semua CCTV yang ada. Sedangkan Rael mengatupkan matanya dan mengangkat salah satu tangannya ke arah markas sehingga terciptalah lingkaran dengan tulisan tulisan kuno yang menyala di sekitar markas dan sedikit demi sedikit tulisan itu membuat lingkaran api yang semakin besar dan menjalar ke seluruh markas. Setelah itu dia mengeluarkan kompasnya, mengatur jarumnya dan menghilang.
Ivy yang menemukan mayat Luke yang masih utuh di dalam peti kayu yang masih baru. Ia langsung mengangkat tubuh itu dan mengeluarkan kompas yang sudah diatur jarumnya dan menghilang. Beberapa saat kemudian Ivy muncul di hutan yang sudah mati. Di depannya sudah ada Razel yang sedang membuat lingkaran dengan tulisan kuno. Ivy langsung meletakkan tubuh Luke di tengah tengah lingkaran itu dan meminumkan sebotol cairan merah kehitaman yang sedikit menyala. Seketika itu lingkaran sekitarnya terbakar.
Sementara itu Ray yang terbaring di tempat tidur menggunakan jasnya mulai merasakan bahwa sekitarnya beputar dan makin berputar sampai Ia membuka mata birnya itu dan bangkit untuk melihat sekitarnya. Ia kini berada di dalam area militer luas yang tak berpenghuni.
Sedangkan Luke masih saja berbincang bincang dengan ayahnya di suatu ruangan.
"Bagaimana kamu bisa membiarkan dirimu dibutakan oleh egomu?" Tanya Luke
"Yah, kita semua buruk di cerita seseorang. Kau tak bisa memastikan kau bisa selalu menjadi baik di mata semua orang, tak peduli seberapa keras kau mencoba karena dunia akan terus menjadi musuhmu. Kau tidak perlu disukai semua orang karena tidak semua orang mempunyai selera yang bagus. " Ucap ayah Luke
"Hari terburuk dalam mencintai seseorang adalah hari ketika kamu kehilangan mereka." Ucap Luke
"Setiap orang bodoh bisa bahagia. Pahlawan bisa jatuh. Yang kuat bisa jadi lemah. Yang pemberani bisa takut. Yang dilindungi akan mati. Sang pangeran menjadi monster. Yang tak berperasaan akan jatuh cinta.Yang pemberani bisa dihancurkan. Menjadi hancur adalah bagian dari perjalanan. Tetapi tetap hancur adalah pilihan. " Kata ayah Luke
"Jadi kau memintaku untuk menghadapinya meskipun aku babak belur?"
"Dunia tidak boleh melihatmu sekarat, nak."
"Luke kita harus pergi." Ucap Ray yang baru saja menemukan mereka dan menyambar tangan Luke.
"Hargailah mereka yang tidak pernah menyerah padamu, selamat tinggal Luke." Ucap ayahnya sambil tersenyum.
Setelah itu semuanya menjadi gelap Ray terbangun di tempat semula, sedangkan Luke terbangun di suatu hutan yang kini banyak dihiasi tumbuhan dan pepohonan yang hidup.
"Selamat kau baru saja bangkit dari kematian." Ucap Rael
"Ayah bisa - bisa mencekikku saat aku kembali ke Land of The Death." Gumam Rael
"Kalau begitu kau tak perlu kembali." Ucap Ivy
"Benar juga. Kalau begitu bersiaplah karena kami akan membuatmu menjadi lebih kuat." Ucap Rael sambil melemparkan pakaian kepada Luke
***
"Orang yang dibicarakan Razel. Yang dia bilang ingin menemui. Aku rasa dia ayahmu." Kata Michael
"Aku juga merasa orang yang dibicarakannya adalah ayahku." Ucap Laura
"Sejam lagi kita akan bertemu dengan ayahmu. Apa kau baik baik saja?" Tanya Michael kepada Laura yang sedang sibuk dengan kopernya.
Laura bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri koper Michael dan mencoba menurunkannya.

"Jangan khawatirkan aku, Mike. Khawatirkan dirimu sendiri. Apa kau lupa kita akan pergi ke tempat yang dingin? Pakai jaketmu sekarang. Apa kau yakin kau hanya akan memakai kemeja saat kita pergi ke daerah bersalju?" Kata Laura sambil mengeluarkan pakaian musim dingin milik Michael dan memberikannya padanya.
"Baiklah, aku akan segera memakai pakaian dinginku." Kata Michael
Tak lama kemudian Michael pun kembali dan duduk di sebelah Laura.
"Isi kotak itu adalah gelang dan cincin. Aku hanya paham tentang yang perempuan memakai gelang yang terukir tulisan yunani kuno. Dan yang laki laki memakai cincin dengan tulisan yunani kuno. Meskipun dia tidak bilang tentang itu, sih. Tapi aku tak mengerti kenapa Razel menyebut gelang dan cincin itu adalah senjata. Apakah ini benda gaib yang akan memberikan kita kekuatan?" Tanya Michael
"Aku benar benar tidak siap untuk hal hal gila ini." Ucap Laura
"Mungkin kau sebaiknya tidur seperti Felix yang sudah pulas daritadi." Ucap Michael ketika melihat Felix dibelakang mereka yang tertidur dengan pulas.
"Aku tidak mengantuk, Mike. Hanya saja... aku baru mengetahui bahwa ayahku punya banyak kesempatan untuk menemuiku. Maksudku dia masih hidup dan dia sama sekali tak berusaha untuk mencariku, Mike. Kenapa dia tak menemuiku? Apakah dia sudah punya keluarga lain."
"Sebelum aku menemui Razel di perusahaannya. Ivy mengirimkan pesan padaku bahwa ayahku adalah salah satu anggota The Balck Hawk. Dan dia adalah Mr. Two Face. Dia adalah kriminal, Mike! Maksudku, jika dia anggota Nostra Santino itu tidak masalah bagiku tapi kenapa harus The Black Hawk?! Dari banyaknya kelompok mafia di dunia kenapa harus The Black Hawk? Aku benar benar tak mengerti apa maunya itu."
"Kau akan segera tahu, sebentar lagi kau akan menemuinya. Dia seorang ayah, Laura. Mungkin dia hanya salah jalan. Mungkin dia punya alasan lain." Ucap Michael
"Semoga kau benar, Mike. Dan sebaiknya dia punya alasan yang bagus untuk itu."
"Untuk mengalihkan perhatianmu aku akan membuka dan membacakan berkas yang diberi Razel tadi. Aku tidak akan membaca semua biodata para kriminal yang diminta bantuan oleh kita karena berkas ini terlalu banyak."
"Kelompok pertama yang akan menangani VSN Cable terdiri dari Victor Winston Wayne, dan Jayden Smith."
VSN Cable adalah kelompok mafia yang besar pula selain Nostra Santino. Kelompok itu dipimpin oleh Reece Dexter. Kau tahu bagaimana dia bisa memimpin kelompok itu? Dia berpurapura, menuduh dan menyamar. Dia membuat dirinya dipercaya oleh yang lain tapi jika ada kesempatan yang emas dia akan mengkhianati mereka demi kekuasaan itu. Dia mendapatkan kekuasaan dan jabatan itu karena membunuh pemimpin sebelumnya. Awalnya VSN Cable mempunyai lima anggota utama. Reece Dexter adalah salah satunya. Kelima orang itu membunuh bos faksi-faksi mafia di New York. Masa kejayaan VSN Cable juga ditandai dengan munculnya banyak konflik, baik dari lingkup internal maupun eksternal. Reece punya ambisi yang besar: mendominasi VSN Cable dan bisnis narkotiknya. Dalam mewujudkan misinya, dibantu tangan kanannya. Reece menempuh berbagai cara: memecah belah klan, menyingkirkan dan membantai mereka yang tak sepaham, hingga memanipulasi aturan main mafia. Hasilnya pun tak main-main. Selain sukses menghantarkan kelima mafia utama sampai Ia duduk di kekuasaan VSN Cable, cara yang Ia pakai juga berandil dalam tewasnya ratusan mafioso dari klan lain.Tak cuma menghabisi anggota klan, Reece dan teman-temannya juga gencar membunuh jurnalis, pejabat, sampai polisi yang dinilai menentang kelompoknya. Aksi brutal itu membikin kepolisian frustasi. Pasalnya, keinginan untuk meringkus mereka terbentur keadaan, banyak saksi memilih tiarap karena takut dibantai mafia. Kelompok ini juga terlibat dalam persidangan ini sukses menyeret 494 mafiosi sebagai tersangka, dengan 122 di antaranya divonis hukuman, atas tindak kejahatan yang mereka lakukan. Tak terima dengan cara pemerintah, Reece Dexter pun membalas. Pada beberapa bulan setelah pengadilan itu mereka membunuh salah satu hakim dengan bom TNT di jalan raya. Dua bulan setelahnya, giliran hakim lainnya yang dihabisi dengan bom yang dipasang di mobilnya. Tak sebatas itu saja, kelompok mafia juga menyerang tempat-tempat publik secara terang-terangan. Dia orang yang punya selera yang aneh. Di saat aku tertangkaplah, aku pertama kali bertemu dengan Luke dulu. Aku masih menjadi seorang teroris. Saat itu aku ditangkap oleh kelompok mafia VSN Cable dan dimasukkan ke gedung yang luas. Karena aku meledakkan beberapa perusahaan miliknya dan mencuranginya saat bermain di kasino. Seperti yang kau lihat, tampaknya aku berhasil keluar dengan mudah tanpa membunuh anak buahnya. Intinya ketika aku sudah keluar dari bagian dalam gedung dengan menggunakan sepeda motor curianku, Aku kesulitan keluar. Reece Dexter membuat bagian luar gedung menjadi labirin parkiran. Jadi itu, membuatku kesulitan untuk keluar. Luke saat itu baru saja berhenti dari militer dan penembak jitu. Dia menjadi salah satu penjaga bagian parkiran. Dia saat itu... tepat berada di depanku tapi dia pura pura tidak melihat dan malah menunjukkan jalannya dan melanjutkan langkahnyasambil pura pura tak peduli. Jalan yang ditunjukkan padaku ternyata salah, aku malah berakhurdengan kelompok mafia lain yang berdebat dengan kelompok gangster. Dan saat itu juga Luke berada di sana. Menyamar menjadi salah satu kelompok gangster itu dan membunuh kelompok mafianya. Sedangkan aku hanya mengikuti situasinya saja. Setelah membuat banyak kekacauan di gedung VSN Cable itu. Kami semakin terdesak karena kekurangan jumlah. Luke langsung meninggalkanku menggunakan sepeda motor. Dan setelah aku mendapatkan kesempatan, aku langsung mencuri mobil dan kabur. Tapi pada akhirnya, aku tertangkap oleh kelompok mereka. Dan saat aku ditangkap, Luke menembaki mereka dari kejauhan. Reece Dexter pemimpin mereka, malah tertawa dan bertepuk tangan. Tentu saat itu aku dan Luke terheran. Aku tak bisa percaya, dia malah tertawa. Padahal aku baru saja membunuh sebagian anak buahnya dan Lukemengkhianatinya dan membantuku. Dia malah menyuruh kami pergi, seolah tak terjadi apa-apa. Dia bilang Luke mengingatkan akan dirinya yang dulu. Dan aku adalah orang pendiam yang mempunyai banyak rencana. Terkadang dia bisa menjadi orang yang licik dan terkadang dia bisa menjadi orang yang aneh. Berhati hati lah pada Reece. Jika terdesak dan dia menyuruhmu bermain permainannya, aku sarankan kau bermain curang. Karena dia juga akan bermain curang juga. Kuncinya adalah buat dia terkesan. ~ Ray
"Ada catatan disini." Kata Michael sambil mengambil kertas yang tertempel di berkas itu.
"Kelompok yang akan menangani keluarga Linux yang berbahaya adalah Carolyn Joyce dan Harvey Carrington."
Keluarga Linux yang terdiri dari seorang ayah ibu gangster dan kedua anak kembar berotak cerdas adalah keluarga yang amat kaya sekaligus berbahaya. Beberapa tahun lalu kembali pada masa saat mereka mempunyai sebuah pulau besa pribadi yang kemudian dibuat kota untuk dihuni oleh beberapa ribu orang disana. Mereka membuat kota itu menjadi kota yang tidak memerlukan hubungan timbal balik dari kota lain. Karena mereka membuat peternakan, pabrik-pabrik yang akan dibutuhkan disana, dan masih banyak yang lainnya sehingga mereka tidak perlu membutuhkan kota-kota yang lain. Setelah mereka berhasil mengembangkan kota-kota itu yang akhirnya sukses dihuni banyak orang. Kota itu bernama kota Linux. Namun kebahagian mereka tak berlangsung lama. Hari itu terjadi, ketika mereka kedatangan tamu seorang ilmuan gila yang tak lain adalah Arthur Alfero. Kedua orang tua dari anak kembar itu sedang pergi ke Negara lain karena masalah bisnis dunia gelap selama sebulan. Jadi anak kembar yang masih berumur 14 tahun yang bertanggung jawab selama mereka pergi. Dan tentu saja mereka sendirilah yang menyambut kedatangan ilmuan itu. Namun, tanpa mereka sadari ilmuan itu meletakkan virus yang akan membuat seseorang menjadi seperti kanibal. Manusia menyebutnya virus zombie. Tentu saja kedua anak kembar itu memang suka berbuat masalah sejak kecil, jadi mereka meninggalkan ilmuan itu diam-diam dalam beberapa hari karena mereka ingin sekali bermain di Las Vegas. Mereka berfikir tidak akan ada masalah jika mereka meninggalkan kota itu selama empat hari. Tapi ketika mereka kembali, kota mereka hancur. Virusnya menyebar dengan cepat. Singkatnya mereka selamat menghadapi semua zombie yang hampir memangsa mereka itu. Dan juga mereka berhasil memusnakan zombie-zombie itu. Tetapi pada akhirnya mereka kehilangan banyak uang dan mengalami kerugian besar dan kehilangan reputasi di dunia normal. Jadi aku yang mengenal ayah mereka lewat bisnis gelap, membantu para manusia di dunia normal untuk dimanipulasi. Aku juga menghapuskan semua berita tentang kota Linux sampai berita di kota itu menjadi mitos. Aku membangkitkan ribuan orang yang ada disana dan meminta ilmuan lain untuk membangun jaringan-jaringan yang rusak dari tubuh mereka. Dengan kata lain membuat tubuh merek yang hancur menjadi baru lagi. Namun imbalannya adalah aku meminta keluarga mereka agar mendapatkan koneksi sebanyak mungkin jadi sewaktu-waktu aku membutuhkan bantuan mereka, maka mereka harus bersedia membantuku. Saat kejadian itu mereka mengembangkan berbagai senjata biologi. Hati-hati dengan mereka, mereka sulit sekali mempercayai seseorang jangan sampai membuat perilaku yang membuat mereka meragukanmu.~ Razel
"Kelompok ketiga Scott Sylvester, Madelyn Chevelle, Ethan Alessandro akan menghadap Carlo Zeast Fontane."
Carlo Zeast Fontane seorang kepala mafia berdarah Italia yang mempunyai koneksi-koneksi banyak. Carlo adalah mafia besar Italia yang yang mempunyai daerah operasi di Amerika Serikat. Pada awal karir keluarganya sebagai mafia sekitar tahun 1930, keluarganya berkecimpung dalam bisnis penyelundupan minuman keras. Kemudian keluarga Fontane bergabung dengan mafia lainnya di Amerika Serikat untuk menguatkan jaringan mafia dan bisnisnya sampai akhirnya semuanya menurun kepada Carlo. Carlo berhasil mengembangkan bisnisnya dengan menguasai dunia kriminal di Amerika. Ia mengendalikan aktivitas perjudian, taruhan, prostitusi, dan perdagangan narkoba. Ia juga mempunyai kedudukan dalam kegiatan buruh dan serikat seperti konstrukdi dan pabrik garmen. Intinya saat ini dia lebih memilih menjalankan perusahaan dan membiarkan anak buahnya yang mengatasi dunia gelap. Semua tindakan criminal yang dilakukan Carlo sangatlah berjalan mulus dan selalu bersih. Dia tak bisa dilacak. Dia lebih suka bermain aman daripada terang terangan. Selain memiliki perusahaan perusahaan besar, dia juga memiliki banyak kasino dan club malam. Dia juga menawarkan keamanan tingkat tinggi kepada orang orang penting. Carlo adalah bos mafia yang licin dan sulit dijerat dalam proses hukum di Amerika Serikat. Terhitung ia telah lepas dari jeratan hukum eberapa kali. Pergilah ke salah satu kasino terbesar miliknya dan tantanglah anak buahnya yang terhebat disana untuk bermain. Jika kau menang, maka dia harus membawamu untuk menemui Carlo Zeast Fontane tetapi jika kalah, maka kau putuskan sendiri akhirnya seperti apa. Jika dia bertanya siapa yang mengutusmu bilang padanya bahwa James Fallsdeath yang meminta bantuannya.~ James
"Kelompok keempat Rebecca Shirley, Ezra Clinton, Ashline Carrington akan menemui kelompok Sacra Camorra."
Sacra Camorra, organisasi ini telah beroperasi sejak 1850an dan dikenal dengan aturan ketat anggotanya yang sumpah untuk setia dan tidak membocorkan apa pun kepada para penegak hukum. Aturan tersebut memaksa para anggota tunduk pada kelompok tanpa terkecuali. Asal-usulnya sulit dilacak mengingat gerak-gerik mafia sangat rahasia dan mereka tidak menyimpan catatan sejarah kelompoknya sendiri. Malah, tak jarang, para mafia sengaja membikin narasi-narasi penuh omong kosong soal masa lalu mereka yang diharapkan membuat orang-orang mempercayainya sebagai mitos. Masa keemasan organisasi yang dipimpin oleh keluarga Caville terjadi pada era 1975-an ketika mereka menguasai bisnis pemurnian dan distribusi heroin. Bisnis ini bahkan membikin keluarga Caville menancapkan dominasinya sampai Amerika Serikat. Dalam menjalankan kegiatannya di AS, keluarga Caville digambarkan oportunistik dan mudah beradaptasi. Mereka menemukan cara untuk mengeksploitasi kerentanan pasar, sementara di saat bersamaan mampu mempertahankan stabilitas dan prediktabilitas yang diperlukan untuk membikin bisnis jadi menguntungkan. Bisnis keluarga Caville tentu saja sebagian besar ilegal. Mulai dari perjudian, monopoli pengangkutan limbah, pembajakan, pencurian kargo udara, hingga distribusi obat-obatan seperti heroin atau morfin. Untuk contoh terakhir ini keluarga Caville bahkan menguasai sekitar 80 persen perdagangan heroin di New York dan sekitarnya. Untuk mewujudkan kekuasaannya, keluarga Caville seringkali menggunakan kekerasan. Mereka tak ragu memeras, mengintimidasi, dan membunuh orang-orang yang dianggap mengganggu jalan bisnisnya. Saat ini Sacra Camorra, kekuasaan keluarga Caville sedang dipegang oleh Vicenzo Cuneo Caville. Temui dia di mansion keluarga Caville dengan alasan membeli heroin dan kokain. Hati-hatilah dalam berbicara dengannya. Jangan sampai salah bicara. ~ John
"Kelompok kelima Brandon Kenward, Cameron Kenward, Carlos Washington akan berurusan dengan Salvatore Zero Ford."
Salvatore Zero Ford. Kejahatan yang dilakukan pemilik gelar sarjana ekonomi dari Universitas Lvovamat ini amat beragam. Mulai dari perdagangan senjata, pencucian uang, pembunuhan, perjudian, pemerasan, obat-obatan terlarang, hingga prostitusi berskala internasional. Dengan beberapa sindikatnya Zero memiliki kuasa khusus dengan, kelompok mafia terbesar di Rusia. Ia turut mengontrol ketat perusahaan gas alam RosUkrEnergo yang mengatur suplai gas ke seluruh Eropa Timur. Bisnis Zero tersebar nyaris di seluruh dunia, tapi paling banyak di Amerika (New York, Pennsylvania, California) serta di Selandia Baru. Menariknya, organisasi ini hanyalah satu dari sekian banyak mesin uang lain di bawah kekuasaan Zero. Laporan Business Insider menyebutkan, ia memiliki lebih dari 100 perusahaan dan 30 rekening bank di seluruh dunia. Zero bekerja sama dengan perusahaan Arbat International dan mulai mempelajari seluk-beluk bisnis operasi ekspor-impor minyak. Bermula dari situ, gurita bisnis Zero dalam bidang energi makin tak terkalahkan. Ia diduga kuat menjadi dalang aksi penipuan ribuan investor sebuah perusahaan pembuat magnet dari Kanada yang beroperasi di Philadelphia, YBM Magnex, senilai $900 juta. Zero juga memalsukan dokumen untuk Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, di mana ia menaikkan harga saham perusahaan tersebut hampir 2.000 persen. Perusahaan yang sejatinya memang dibuat untuk menipu komisi sekuritas itu akhirnya memang terbukti bersalah di pengadilan dan harus mengganti rugi kepada para investor, tapi Zero tetap lenggang kangkung. Zero memimpin sebuah organisasi kriminal yang beranggotakan sekitar lebih dari 250 orang. Kejahatan organisasi ini meliputi banyak sektor: perdagangan senjata, bisnis bahan mentah nuklir, prostitusi, perdagangan narkoba, transaksi minyak, hingga pencucian uang. Dia begitu berbahaya karena mampu beroperasi tanpa batas. Dialah orang yang berhasil menipu investor hingga $900 juta tanpa pernah menginjakkan kaki sekalipun di wilayah Philadelphia. Ia juga diduga menjadi dalang pencucian uang senilai $10 miliar yang melibatkan dua bank Rusia, Inkombank dan Bank Menatep, melalui Bank of New York. Lainnya lagi kasus penggelapan pajak hingga skandal jual beli minyak yang menyebabkan negara-negara di Eropa Tengah seperti Republik Ceko, Hongaria, Slovakia, dan Polandia mengalami kerugian miliaran dolar. Tentu mudah bagi Zero bisa melakukan kejahatan tanpa ada bekingan dari beberapa orang penting di sekitarnya, mulai dari mantan Wali Kota Moskow, oligark yang punya jabatan penting di Gazprom, kepala Dinas Keamanan Ukraina, dan mantan agen rahasia Rusia. Zero juga memiliki hubungan baik dengan pemerintah Rusia karena itu kita butuh dia untuk membantu kita. ~ Robert
"Kelompok keenam Austin Bronson, Casey Alexxandra, Mason Rolando akan meminta bantuan kepada Adrian Aleksey Solozzo."
Adrian Aleksey Solozzo campuran orang berdarah Rusia dan Meksiko. Adrian bukan orang sembarangan. Dia adalah salah seorang pemimpin kartel narkotika yang paling kuat di Mexico, Los Zetas. Selain itu, Adrian juga dikenal sebagai seorang eksekutor dengan beberapa metode penyiksaan yang amat sadis. Ia juga memiliki sebuah area luas untuk memelihara singa, piranha, serigala, buaya, dan harimau. Jika ada orang yang membuatnya kesal, kadang ia akan melemparkan mereka ke dalam area tersebut sebagai santapan hewan buas di sana. Dia sendiri yang bertugas mengeksekusi beberapa musuh-musuhnya. Beberapa metodenya untuk membunuh mereka adalah dengan melemparkan mereka hidup-hidup ke harimau yang ada di peternakan. Ketika Ia mengetahui anak buahnya melakukan korupsi, maka dia akan memukuli mereka dengan kayu dengan paku yang tertancap, hingga tulang mereka patah sampai mati. Setelah korban mati, jantung mereka akan dipotong dan dibuang ke jalan bersama dengan mayatnya. Sedangkan organ tubuhnya yang lain dijual. Dia paling benci dengan pengkhianat. Semakin tinggi level pengkhianatannya, menjadi informan pihak musuh atau aparat, misalnya- Ia akan turut membawa serta anggota keluarga korban untuk turut dihabisi. Terkadang Ia memasukkan korban ke dalam drum minyak dalam keadaan terikat lalu membakar mereka hidup-hidup. Terkadang Ia mengikat korbannya dan mencelupkannya di kolam piranha. Intinya orang ini sadis dan kita membutuhkannya untuk membuat dunia takut, kelompok criminal yang dipimpin juga sadis sepertinya, namun Adrianlah yang paling sadis. Ia menganggap membunuh sebagai kesenangan eksotis. Berhati-hatilah dengan orang ini, jangan sampai kau dilemparkan ke kandang buaya atau semacamnya.~ Tom
"Kelompok ketujuh Michael Regginald Kyne, Felix Franklyn Crawford, Laura Davidson akan menangani Ronald Boston."
Ronald Boston sukses mematikan jaringan internet di negara China. Bahkan ia pun pernah meretas jaringan militer Singapura dan sukses mengantongi berbagai informasi penting. Tak hanya itu, Ia juga berhasil melakukan defacing pada kurang lebih 7 ribu website. Ia juga berhasil memporakporandakan website kepolisian Amerika. Pasalnya, ia sukses membobol masuk ke pangkalan data NYPD.Dalam aksinya itu ia kemudian mencuri data penting, melakukan defacing ke lebih dari 430 ribu situs dunia, hingga masuk ke situs kepresidenan Israel. Ia bertanggung jawab atas lebih dari 60 penetrasi sistem komputer yang tidak sah. Bank Nasional Amerika Pertama, Komite Data Geografis Federal, NASA dan Sheraton Hotels adalah beberapa situs terkenal yang pernah diretas oleh grup tersebut. Ia melakukan hacking berbahaya yang menghapus file, data korup, merusak situs web dan mengendalikan perangkat keras seperti kamera CCTV. Peretas komputer masuk ke beberapa sistem komputer profil tinggi seperti Laboratorium Nasional Los Alamos, Pusat Kanker Sloan-Kettering, dan Security Pacific Bank. Ia telah menurunkan beberapa situs web pemerintah, keagamaan, perusahaan,
pemerintah AS seperti CIA, departemen militer Washington dan banyak lagi. Sebelum menghilang Ronald Boston memilih untuk tinggal di London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi miliknya sendiri. Dia adalah sahabat yang baik, hanya saja terkadang dia terlalu jauh hingga aku pikir mengkhianatinya adalah salah satu cara untuk membuatnya berhenti. Namun ternyata aku salah. Aku malah secara tidak langsung membuatnya hancur lagi. Dia sudah banyak menderita di masa lalu. Aku tak ingin dia menderita lebih banyak. Jika dia ingin melakukan sesuatu, dia akan melakukannya dengan berbagai resiko. Satu-satunya yang bisa menghentikannya adalah keluarganya. Laura Davidson adalah kuncinya. Dia sebenarnya adalah pria yang baik, hanya saja dia salah jalan. Dia tersesat terlalu jauh dan tidak ada yang bisa menemukannya.~ Charlie
Bagiku kau sudah cukup menderita. Batin Michael
***
Draco tiba-tiba bangun di depan yang gelap disana hanya ada satu pintu berwarna putih. Pintu itu tampak seperti pintu rumah Krystall. Ketika Ia perlahan mendekati pintu itu, tiba tiba pintu itu langsung terbuka dan muncullah tangan-tangan hitam bekas mayat yang meninggal karena kebakaran. Tangan-tangan itu mencoba keluar dari balik pintu itu yang terdapat nyala api yang besar di dalam sana, namun sepertinya pintu itu ditahan oleh sesuatu. Jadi pintu it uterus terguncang- guncang dan dipukul-pukul oleh mereka.
"Draco kau harus tanggung jawab atas penderitaan kami!"
"Kau akan dihukum dan diikutuk atas perbuatanmu!"
"Keturunanmu juga akan ikut dampaknya atas perbuatanmu!"
"Kau akan menyesal Draco!"
"Kau akan menyesal!"
"Anak sial!"
"Anak durhaka!"
"Keparat kau harus tanggung jawab!"
Draco hanya diam saja mendengarkan perkataan mereka dan masih saja terpatung melihat kobaran api dari balik pintu. Rasanya seakan-akan dia tak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Mati! Mati! Mati!"
"Penderitaan yang akan datang akan menyiksamu!"
"Kehancuran akan datang!"
"Maut akan menjemput ajalmu berkali-kali!"
"Kau harus menderita!"
"Kau layak menderita!"
"Keturunanmu akan menerima akibatnya!"
"Mati! Mati Mati!"
Namun, seketika suara suara itu menghilang karena sebuah bayangan hitam besar bertundung bermata merah perlahan membentuk di depan Draco.
"Kau tidak harus menjadi penyelamat semua orang. Karena kau tidak bisa menyelamatkan mereka semua. Beberapa orang akan menghancurkan diri mereka sendiri. Tidak peduli seberapabanyak kamu mencoba menyelamatkan mereka. Terkadang kau tidak menyadari bahwa kau benar-benar tenggelam ketika kau mencoba menjadi jangkar orang lain. Tidak ada yang akan menyelamatkanmu. Hidup ini 100% tanggung jawabmu. Tidak ada yang selalu sama. Kamu tidak tetap bahagia selamanya. Kamu tidak tetap sedih selamanya. Semuanya bisa berubah. Bantulah dirimu sendiri. Jika kau tak bisa mendapatkan keduanya, maka pilihlah yang terbaik demi dirimu sendiri."
"Setidaknya jika aku berusaha pun, usahaku tidak akan pernah cukup untuk menyelamatkan mereka."
"Jangan bilang kau merasa bersalah?" Tanya Abaddon sambil menyeringai
Draco hanya diam mendengar perkataan Abaddon.
"Buang rasa bersalah itu. Kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri."
"Apa kau tidak pernah takut?"
"Satu-satunya orang yang aku takuti adalah diriku sendiri. Keparat itu gila." Kata Abaddon sambil tertawa.
***
Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!
Ketiga orang itu masih saja berseluncur melewati bukit-bukit salju sekaligus menghindari tembakan-tembakan dari drone itu. Sampai akhirnya Felix terjatuh dan terguling di salju karena bagian kakinya tertembak, dan dengan cepat melepaskan alat seluncurnya, sehingga dua yang lainnya langsung berhenti. Michael langsung bergegas melepaskan alat skinya dan bersembunyi di balik pohon cemara sambil mengeluarkan tas berisikan senjata. Dan akhirnya mencoba menembak balik salah satu drone itu. Sedangkan yang Laura menghampiri Felix yang sekarang berlutut mencoba untuk bangkit.
"Kau tak apa Felix?"
"Ya, aku baik hanya saja kakiku tertembak saat melakukan belokan tadi." Ucap Felix sambil dibantu Laura untuk bangkit dan bersembunyi di balik pohon cemara.
"Laura!" Panggil Michael sambil melemparkan Barret M82 beserta magazinenya ke Laura. Laura langsung dengan cepat menangkapnya dan memasang senjatanya lalu menembak salah satu drone itu.
Tak lama kemudian sebuah kendaraan tempur infanteri muncul dan bersiap akan menembak ke arah mereka."
"Laura berikan gelang dari Razel!"
"Laura langsung melepaskan gelangnya tanpa bertanya dan memberikannya kepada Michael." Ia langsung menekan lima kali tulisan kuno itu dan akhirnya perlahan tulisan itu menyala. Michael langsung dengan cepat melemparkannya ke arah kendaraan tempur tersebut, kemudian menembak gelang tersebut. Pada saat itu juga gelang itu meledak tepat di dekat kendaraan tempur itu.
"Bagaimana kau bisa tahu cara kerjanya?" Tanya Felix
"Aku mencari arti darit ulisan yunani kuno di gelang tersebut dan aku menemukannya. Tulisan yang ada di gelang tersebut berkaitan dengan kehancuran, sedangkan tulisan yunani kuno di cincin kita artinya senjata kesatria."
"Bagaimana kau bisa mengetahuai cara kerjanya?" Tanya Felix
"5 kerajaan berarti 5 kali tekan dan satu tembakan berarti satu kaisar. Tapi kalau soal cincinnya... aku sudah mencoba berbagai cara untuk menggunakan cincin tapi aku tetap saja tak menemukan apapun."
"Tidak apa-apa Mike, setidaknya kau sudah mencoba." Ucap Laura
"Felix kau kakimu tertembak dan aku dengar beberapa hari yang lalu ayahmu Benjamin Edward Crawford mengalami kecelakaan yang parah apakah ibumu tidak khawatir kalau anaknya berpergian meskipun bersama teman temannya? Tanya Laura
"Dia lebih mengkhawatirkan ayahku daripada aku. Aku akan pulang setelah menunggu kaki pulih. Lagipula aku bisa membuat alasan lain selain itu."Ucap Felix
"Apakah kau tidak mengkhawatirkan ayahmu?" Tanya Laura lagi
"Dia pasti baik-baik saja. Lagipula dia sedang berada di rumah sakit, hanya masalah waktu untuk menunggunya pulih."
"Kau benar-benar tenang saat ada sesuatu yang buruk menimpa ayahmu." Ucap Laura
"Itu karena aku sudah terbiasa, sejak kecil ayah selalu seperti itu. Percayalah ayahku pernah mengalami yang lebih parah daripada kecelakaan itu."
"Itu karena ayah Felix adalah mantan CIA. Dan sudah sering mengalami hal seperti itu. Ngomong-ngomong jika dilihat-lihat mereka sama sekali tidak mirip. Felix memang lebih mirip ibunya daripada ayahnya. Hanya warna rambutya saja yang sama dengan ayahnya. Sisanya tidak, karena itu tidak banyak yang tahu bahwa Benjamin Edward Crawford adalah ayahnya." Kata Michael dengan nada yang meledek.
"Tutup mulutmu, sialan. Setidaknya aku dan ayahku mempunyai warna mata dan rambut yang sama."
"Kurasa kita sudah lumayan dekat dengan tempatnya, lebih baik kita berjalan." Ucap Michael
Sejam pun berlalu.
Laura membuka pintu kamar rumah sakit Ron dengan perlahan. Ia juga melangkah perlahan mendekati Ron yang terbaring di ranjang rumah sakit sambil menatap kea rah jendela. Sedangkan Michael dan Felix berada tepat di belakang Laura.
"Ayah?"
Seketika itu Ron langsung menoleh dan menampakkan separuh wajahnya yang terbakar.
"Laura? Apakah itu benar-benar dirimu?"
"Iya, ini aku ayah." Ucap Laura
"K-kau seharusnya tidak berada disini. Kau tak seharusnya bertemu denganku."
"Kenapa? Aku baru saja datang dan ayah sekarang mengusirku? Apakah kau segitu tidak sudinya bertemu denganku?"
"TIdak. Aku sungguh ingin bertemu denganmu tapi-
"Tapi apa? Jika kau sungguh ingin bertemu denganku, lalu kenapa kau meninggalkanku dan tak pernah kembali? Kenapa kau meninggalkanku begitu saja? Kakek bahkan bilang kau sudah mati."
"Karena aku tak sanggup menampakkan wajahku di keluarga Davidson! Ketika kau lahir, rasanya seperti keajaiban bagiku. Wajahmu yang sempurna membuatku bahagia saat kau pertama kali lahir. Namun aku sadar bahwa aku tak pantas menjadi ayah. Aku tak sanggup lagi untuk melihat wajahmu. Aku tak pantas disebut seorang ayah. Atas apa yang kuperbuat. Nostra Santino sudah melakukan tindakan benar dengan mengkhianatiku terlebih dahulu karena kesalahanku. Tapi aku selalu menyalahkan orang lain atas dendamku. Lihatlah wajahku Laura! Aku buruk rupa! Aku dikutuk! Dan kau masih mau aku menjadi ayahmu?! Apa kau tidak malu mempunyai ayah yang seperti ini? Aku melakukan banyak hal buruk selama hidupku yang membuatku kehilangan semuanya. Pertama aku kehilangan ibumu, kedua aku kehilanganmu, dan ketiga aku menyalahkan sahabatku yang bahkan tak punya pilihan lain sampai aku kehilangannya. Lalu yang keempat dunia akan hancur atas perbuatanku juga. Aku takut untuk menghadapimu. Rasanya aku bahkan tak punya wajah untuk menghadapimu, Laura. Aku terlalu tenggelam dalam keinginan dan sikap ambisiusku sampai aku lupa tentang apa yang sebenarnya yang terpenting. Ketika kau mencoa memberi segalanya dan mencoba melakukan apa pun untuknya dan semua cinta datang bersama dengan dendam. Maka kau akan kehilangan segalanya."
"Aku tidak akan terkejut jika mereka berkata aku sudah tiada, justru jika mereka bilang aku masih hiduplah yang aneh. Keluarga Davidson memang tidak menyukaiku sejak aku kenal dengan ibumu dulu-
"Hanya karena ayah adalah yatim piatu dan tidak punya uang sebanyak mereka?'
"Kurang lebih seperti itu. Apalagi aku dicap buruk. Ayah dari ibumu adalah kepala kepolisian, sedangkan aku bukanlah siapapun. Aku hanya seseorang yang menjual narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Dan apa yang terjadi dengan ibumu itu bukan salahmu, melainkan salahku. Jika keluarga Davidson menyalahkanmu atas apa yang terjadi dengan ibu, maka mereka salah. Karena kau tidak meminta semua ini, kau tak berbuat apa pun. Aku seharusnya tahu dari awal kalau dia memakai narkoba-narkoba yang kujual, jika saja aku bisa memutar waktu maka ibumu masih hidup dan ini semua mungkin tidak akan terjadi. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik, kau berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, kau berhak mendapatkan keluarga yang lebih baik."
"Ayah bukan satu satunya orang yang menderita di dunia ini. Bahkan aku pernah menderita. Tapi itu tidak apa apa ayah. Hidup memang kejam. Tapi bukan berarti kita harus kejam juga. Kita semua pernah melakukan hal yang mengerikan saat hidup, dan itu adalah hal yang wajar. Tetapi tidak ada kata terlambat untuk menembus kesalahanmu. Aku sama sekali tidak takut untuk menatap wajahmu, aku juga memaafkanmu karena bagaimana pun juga kau adalah ayahku. Aku mencintai ayah apa adanya. Aku tidak butuh keluarga lain, bagiku ayah sudah cukup untukku."
"Bagaimana kau bisa memaafkan ayah atas semua hal buruk yang ayah lakukan?"
"Kuncinya adalah aku melepaskannya, aku merelakannya. Jika aku bisa melepaskan semua dendam dan rasa marah itu, ayah pasti juga bisa. Memang butuh waktu bertahun tahun untuk melepaskannya, tapi yang kita butuhkan hanya waktu. Ayah mungkin juga bisa menebus kesalahan ayah." Kata Laura sambil memeluk ayahnya.
"Saat aku tiada, teruskanlah hidupmu. Gembiralah setiap kau mendengar suaraku. Ketahuilah aku melihat kebawah kepadamu dan tersenyum. Dan aku tak bisa merasakanapapun, jadi janganlah merasa sedih. Tapi tersenyumlah kembali." Ucap Ron sambil membalas pelukan Laura.
Tiba tiba Michael mendapat panggilan telepon yang tidak diketahui siapa yang meleponnya. Namun, tanpa berfikir panjan, Michael langsung mengangkat panggilan itu dan keluar dari kamar rumah sakit tersebut.
"Mike, aku sudah mengirimkanmu peta ke pemberhentian selanjutnya."
"Apa maksudmu pemberhentian selanjutnya?"
"Perubahan rencana lagi. Salah satu cerberusku yang bernama Harcos akan menjemput kalian berdua untuk pergi ke Hellworld menemui Altair. Altair nantinya akan membawamu menuju The Land of The Death. Felix saja yang akan mencari informasi dari Ronald Boston. Aku tahu Felix sedang terluka dan jika kalian membawanya ikut ke Cycrotonictus, maka itu hanya akan memperlambat kalian."
"Altair masih hidup? Aku kira salah satu penjaga gerbang neraka yang bernama Altair sudah mati karena serangan Collins?"
"Altair masih hidup berkat tambahan nyawa yang Abaddon berikan saat itu."
"Sekuat itukah Abaddon?"
"Dia adalah kaisar Cycrotonictus, jika dia lemah dia tak mungkin jadi kaisar."
Tut!
Michael langsung masuk kembali ke kamar dan berbisik kepada Felix.
"Felix tetaplah disini, ambil informasi darinya sebanak mungkin. Obati kakimu yang tertembak dan jangan biarkan Ronald Boston kabur."
"Baik."
Kemudian Michael menghampiri Laura.
"Kita harus segera pergi. Ada perubahan rencana dan ada waktu yang terus berjalan."
***
Hujan deras mengisi malam itu. Kenneth masih saja berlari di tengah tengah kerumunan orang sesampai Ia menemukan perpustakan pribadi keluarga Changretta yang sudah ditutup, dikunci, dan terbengkalai. Kenneth langsung mengeluarkan bom waktu dan memasangnya tepat di pintu perpustakan itu. Kemudian Ia mundur dan bersembunyi di balik dinding lain untuk menunggu bomnya meledak.
DUARRR!!!
Saat itu juga Ia pun akhirnya masuk kesana dengan langkah demi langkah sambil mengamati semua buku yang ada di perpustakaan itu. Setelah beberapa lama mencari buku itu, namun hasilnya nihil. Ia pun merasa marah dan akhirnya menendang bagian bawah lemari perpustakan itu. Tapi ketika Ia menendang rasanya ada sesuatu di bagian bawah lemari itu. Kenneth pun akhirnya mencongkel bagian bawah lemari itu dengan alat yang dimilikinya. Ternyata benar, sebuah buku perjanjian tepat berada disana beserta foto-foto keluarga Changretta yang sudah mati. Tak hanya itu disana ada seuah suntik dengan cairan ungu kehitaman, bertuliskan sekali pakai maka kau tak bisa berubah sementara. Kenneth langsung mengambil suntikan tersebut dan juga sebuah buku perjanjian tebal yang ada disana. Kemudian Ia beralih mengamati foto-foto tersebut.
"Mempertimbangkan asal-usulmu. Kau tidak dibuat untuk hidup sebagai orang kejam seperti keluarga Changretta yang lain." Kata Mattheo Alabama yang beberapa hari yang lalu menyerang Marvin. Yah, kini orang itu sudah berdiri beberapa langkah dari Kenneth
"Aku yakin dengan apa yang aku lakukan. " Ucap Kenneth sambil memasukkan beberapa foto ke dalam saku jasnya.
"Apakah kau tidak mau mempertimbangkan lagi? Aku yakin jika kau menyerahkan bukunya kepadaku, kau akan lebih mudah menjalani hidupmu."
"Aku punya pilihanku sendiri."
"Kau keras kepala seperti keluarga Changretta."
Kenneth langsung menyuntikkan cairan ke kaki Mattheo.
Mattheo pun merasa tubuhnya terbakar dan mencabut suntik tersebut.
"Cairan apa yang kau berikan padaku?!"
"Cairan yang tidak membuatmu berubah menjadi makhluk campuran."
Seketika itu Mattheo langsung mengeluarkan pisau dari balik jasnya dan menyerang Kenneth, namun Kenneth dengan cepat menghindar dan menangkisnya menggunakan buku. Kemudian Mattheo langsung mengangkat pisaunya lagi dan menyerang dari atas ke bagian kepala Kenneth, namun Kenneth masih bisa menghindar, meskipun pipinya tergores pisau. Dengan cepat Mattheo mengubah serangannya berkali-kali dan akhirnya Ia berhasil menancapkannya di bahu Kenneth. Dan seketika itu juga Ia berteriak kesakitan, tetapi Kenneth yang terluka tidak mau kalah dan langsung meninju leher Mattheo berkali kali sampai akhirnya Mattheo membanting Kenneth.
Kenneth yang terjatuh langsung dengan cepat berdiri dan memukul kepala Mattheo dengan buku tebal itu. Namun Mattheo langsung menjambak rambut Kenneth dan menghantamkannya ke lemari perpustakan berkali-kali dan akhirnya dia menendangnya sampai terjatuh. Kenneth langsung melakukan kick up dan menghantam perut Mattheo. Tak hanya itu Kenneth juga memukuli leher dan kepala Mattheo dengan buku tebal yang Ia pegang dari tadi. Lalu Kenneth dengan cepat meninju ulu hati milik Matttheo dan memukul lehernya lagi dengan buku itu. Kemudian Ia mengunci leher Mattheo dengan kedua tangannya dan terus terusan memukuli kepala Mattheo .
"Kau mau buku ini?! Ambillah buku ini sialan!" Kata Kenneth sambil memasukkan buku yang lumayan besar itu ke dalam mulut Mattheo dan meninju buku tersebut berkali kali agar buku itu terorong dan masuk ke mulutnya sampai akhirnya mulut Mattheo sobek. Kemudian Ia mematahkan leher Mattheo dengan kedua tangannya. Setelah itu Ia langsung mencabut pisau yang tertancap di bahunya dan membuangnya. Lalu melangkah pergi dari perpustakaan dan akhirnya pergi menggunakan mobilnya.
Baru saja beberapa puluh menit berlalu.
Kenneth yang masih menyetir mobilnya dengan atap terbuka tiba-tiba saja diikuti oleh sebuah helicopter yang tiba tiba menembakinya. Namun dari semua tembakannya tidak ada yang mengenainya, karena Kenneth sudah berbelok- belok untuk menghindari tembakan dari helicopter tersebut. Karena Ia lelah terus terus menghindari serangan helicopter itu, dengan cepat Ia langsung menggeledah isi tasnya dan mengeluarkan M-203 40mm, pelontar granat yang sudah Ia isi amunisinya. Kemudian Ia mengangkat salah satu kakinya untuk mengendalikan setir mobilnya, setelah itu dia mengangkat pelontar granat itu dengan kedua tangannya dan berbalik ke belakang. Kemudian mengarahkan senjatanya itu ke arah pesawat dan akhirnya tembakannya tepat mengenai helicopter yang mengikutinya itu. Yang pastinya helicopter yang mengikutinya meledak seketika itu juga.
Setelah berhasil meledakkan helicopter yang meledakkannya, Ia langsung meletakkan kembali pelontar granatnya. Kemudian menurunkan kakinya dan menyetir lagi menggunakan kedua tangannya.
Tak lama kemudian Ia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya.
"Lontarkan bom ke arah area militer dan gedung pemerintahan di negara ini."
***

Pagi yang cerah itu Michael memperhatikan sekitar dari balik pagar jaring besi. Ketika sudah memastikan tidak ada satu pun orang disekitar mereka, maka Ia langsung memanjat pagar jaring besi, lalu disusul dengan Laura. Kemudian mereka terus saja berjalan masuk ke area stasiun kereta api bawah tanah yang sudah terbengkalai. Mereka terus saja masuk ke dalam sana. Sampai akhirnya mereka memberhentikan langkah mereka ketika mendengar suara dengkuran besar.

"Aku rasa itu cerberusnya." Bisik Laura sambil mendekati sumber suara tersebut, diikuti oleh Michael.
Ternyata benar, anjing raksasa berkepala tiga berwarna abu abu kehitaman sedang tidur pulas di bawah lantai stasiun terbengkalai itu.

"Harcos?"
Cerberus itu langsung terbangun.
"Kalian bernama, Michael dan Laura?"
"Ya itu benar, kalian akan memandu kami untuk pergi ke Hellworld, bukan?"
"Ikuti kami." Ucap Cerberus itu sambil berjalan ke lorong stasiun kereta bawah tanah yang semakin gelap. Mereka langsung mengikuti Cerberus itu, namun masih terkukir keraguan di wajah Michael.
Setelah berjalan cukup jauh, Cerberus itu tiba tiba berhenti dan mencakari bagian dinding stasiun tersebut sambil berkata kata dengan bahasa yang mereka berdua tidak mengerti. Dan tak lama kemudian, tampak jelas bahwa seluruh lorong yang dicakari oleh Harcos ternyata penuh dengan tulisan tulisan asing yang menyala terbakar menjadi api. Tak hanya itu lorong disekitar mereka terguncang dan permukaan tanah bergetar hebat. Setelah itu semuanya menjadi gelap dan sunyi.
Brakkk!!! Cerberus itu langsung menghantam bebatuan.

"Selamat datang di Hellworld." Ucap Cerberus itu
Namun ketika mereka berdua melangkah, iblis iblis lain langsung tertarik dan mendekati mereka. Tetapi Harcos langsung melompat ke depan mereka sambil menggeram dengan tujuan untuk melindungi mereka. Tepat pada saat itu juga para iblis-iblis itu langsung mengurungkan niatnya untuk mendekati mereka. Dan akhirnya tampaklah bebatuan dan cahaya dari api-api yang panas. Tak hanya itu berbagai makhluk menyeramkan juga terbang tak jauh dari mereka.
"Tetap berada di dekatku dan tetap ikuti langkahku. Para iblis disini berbahaya. Jangan sampai kau tercemplung ke dalam lahar panas. Hanya karena kau dibawa oleh makhluk bertanduk yang bersayap." Kata Cerberus itu sambil terus berjalan, diikuti oleh mereka berdua.
"Jadi, aku dengar kau mau menukar nyawamu demi Draco, Kenapa? Padahal aku lihat kau baru saja mendapatkan apa yang kau cari seumur hidupmu, lalu kenapa kau mau melepaskannya?"
"Bertemu dengan ayah bukanlah tujuan utamaku."
"Lalu kenapa kau mau melakukannya hanya karena demi sahabat?"
"Aku seharusnya sudah mati saat itu, aku hanya menunda kematianku beberapa tahun."
"Tapi aku tahu ada alasan lain selain itu."
Laura langsung terdiam.
"Kau mencintainya, sehingga kau rela memberikan apa pun untuknya. Tapi ketahuilah, gadis kecil. Dia mungkin ak bisa bersamamu, karena seorang bangsawan hanya mencintai seorang bangsawan, bukan manusia biasanya. Hanya ada sedikit peluang jika itu akan terjadi. Kau bisa menyesal pada akhirnya."
"...Akan kuterima apapun konsekuensinya tanpa penyesalan."
"Benar-benar tindakan yang berani. Baru pertama kali ini aku bertemu ada seorang anak yang seperti ini."
"Dia memang penuh kejutan." Ucap Michael.
"Bagaimana denganmu? Kenapa kau ikut kesini?" Tanya Cerberus itu
"Menemai Laura tentunya."
"Aku melihat jiwa seorang petarung, bukan jiwa rela berkorban. Jadi itu menjelaskan. Yang kau butuhkan hanyalah percaya."
"Kenapa iblis-iblis ini tidak tunduk padamu? Bukannya Cerberus itu ditakuti?" Tanya Michael yang berjalan di belakang mereka.
"Karena aku milik The Land of The Death, bukan milik Hellworld."
"Aku kira disini tempat-tempat orang disiksa?"
"Ada tempat tertentu untuk menyiksa disini."
"Bagaimana rupa Altair yang sebenarnya? Kau tahu sedikit sulit untuk membayangkannya."
Cerberus itu langsung menghembuskan nafas apinya ke bebatuan api, dan akhirnya membentuk gulungan kertas.
"Ambil kertas itu dan kau akan melihat wujud Altair."
Michael dan Laura langsung mengambil gulungan kertas tua itu dan membukanya. Maka, tampaklah sebuah tengkorak dengan rambut gondrong, baju perang beserta mahkota di kepalanya sambil membawa kapaknya.

"Kita sudah sampai." Kata Cerberus itu sambil memasuki gerbang berapi begitu pula dengan Laura.
Namun Michael tidak langsung masuk ke gerbang itu, melainkan masih mengamati gambar tersebut, Kemudian menyimpan gulungan kertas itu ke sakunya. Dan ketika Ia mau masuk ke dalam gerbang itu, gerbang tersebut malah justru tertutup menjadi kobaran api. Sehingga Ia tertinggal di luar sendiri.
"Yang benar saja, bung! Beruntung aku tidak terbakar."
Tak jauh dari Michael, bebatuan- bebatuan api disertai rantai besi berkumpul menjadi satu membentuk sebuah iblis raksasa yang membawa rantai sebagai senjatanya.


Kemudian Iblis yang sudah terbentuk dengan sempurna itu berbalik menghadap ke arah Michael dan menghampirinya dengan langkah besarnya. Seakan-akan bersiap untuk menyerang Michael dengan rantainya.

"Sial! Hercos! Buka pintunya ini tidak lucu!" Kata Michael kepada sebuah gerbang berapi di hadapannya itu. Tetapi nihil, sepertinya tidak ada yang mendengarnya.
Brakk!!
Sebuah serangan mendarat di samping Michael sampai membuatnya terjatuh karena getaran yang keras. Meskipun Ia terjatuh, Ia langsung dengan cepat cepat bangkit dan berlari. Namun, iblis itu masih saja mengejarnya dan melemparkan rantainya ke arah Michael yang terus terusan berlari sambil menghindar.
Di tengah-tengah perlariannya, tiba tiba iblis- iblis dengan gigi setajam pisau, bertanduk seperti rusa, lidah yang panjang, dan memiliki ekor beserta sayap seperti naga terbang di dekat Michael. Dan akhirnya salah satunya langsung mencengkram bahu Michael dan membawanya terbang.
"Aghhhhhh!!! Sial!"
Sementara itu...
"Harcos, suara rebut-ribut apa itu?" Tanya Altair
"Uhmm... Dimana Michael?" Tanya Laura yang baru saja menyadari Michael yang menghilang.
Iblis itu terus saja membawa Michael terbang sampai akhirnya menjatuhkan Michael di dekat lingkaran api dengan lahar yang amat panas.
Ketika Michael bangkit sambil kesakitan, setelah dijatuhkan dari atas. Iblis yang terbentuk dari batu-batu api sekarang sudah berada di depannya dan mengayunkan rantainya lagi. Namun ketika Ia memecutkan rantainya ke arah Michael, cincin Michael tiba tiba dengan cepat membentuk pedang dan menahan serangan iblis itu.
"Semuanya kembali ke tempat asal kalian!" Kata Altair
Seketika itu semua iblis yang berada di sana langsung menghilang menjadi api.
"Maafkan aku, semua iblis disini tidak menerima keberadaan manusia."
"Aku sudah bilang tetaplah di dekatku, tepi kau malah berada jauh di belakang. Sisi postifnya. setidaknya kau sudah menemukan cara untuk menjadikan cincin itu menjadi senjata." Potong Harcos
"Mereka hampir saja membunuhku."
***
Edward terbangun di sebuah ranjang rumah sakit dengan beberapa luka yang belum sembuh. Tapi yang membuatnnya sedikit terkejut adalah di depannya ada sosok pirang bermata biru yang sama sekali Ia tak kenali.
"Siapa kau?"
"Namaku Dion, kau pasti Benjamin Edward Crawford."
"Bagaimana kau tahu namaku? Tidak lebih tepatnya apa yang terjadi padaku? Bukannya aku seharusnya sudah mati saat kecelakaan yang parah seperti itu?"
"Kau bisa selamat karena kau bukanlah manusia biasa. Kau adalah bangsawan."
"Aku tidak ada waktu untuk omong kosong dengan orang yang tidak kukenal."
"Tapi aku mengenalmu. Leluhurmu adalah kolonel perang Cycrotonictus, dan keturunannya yang lannya pindah ke dunia manusia."
"Kau membual."
"Kau juga adalah sahabat Thomas Wolfhard."
"Kau bisa mencari informasi tentangku sebanyak banyaknya, tapi bukan berarti kau mengenalku. Tapi bicara soal Tom, aku tidak tahu masalah apalagi yang dia perbuat sampai dia masuk ke dalam kelompok mafia dan jadi buronan Negara. Ang kumau adalah menjauh darinya-
"Kenapa? Apakah kau berfikir jika kecelakaan yang menimpamu adalah dampaknya kau pernah menjadi sahabatnya. Jika kau berfikir seperti itu, maka iya itu benar. Kau adalah mantan CIA, seharusnya kau tahu tentang The Black Hawk. Kelompok itu ada di balik layar atas tindakan criminal yang ada."
"Jadi maksudmu The Black Hawk adalah pelaku sebenarnya, tetapi mereka membuat seolah-olah Nostra Santino yang melakukannya?"
"Tepat sekali."
"Tapi melacak mereka sangatlah sulit. Kelompokku pernah melacak mereka tetapi yang kami butuhkan adalah jalan buntu."
"Itu karena mereka merekrut orang dalam. Ada yang disuap, ada yang berpura-pura menjadi salah satu dari kalian dan menghianati kalian dalam diam."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Mereka bertumbuh seperti pohon beringin. Daun mereka lebat dan banyak. Aku hanya perlu mengetahui dimana letak akarnya saja. Mereka dipimpin oleh Collins Skyfall, di memalsukan tanggal lahirnya dan berbagai identitasnya selama di dunia manusia yang mudah dimanipulasi ini. Lalu ada Astinos Haxes, orang mematikanyang melatih berbagai pasukan The Black Hawk untuk berbagai tindak criminal. Kemudian ada Arthur Alfero ilmuan gila yang membuat pasukan The Black Hawk menjadi berlipat-lipat lebih kuat daripada manusia biasa. Dan yang terakhir Ronald Boston yang mengandalikan semuanya di balik layar."
"Kenapa kau memberitahu kepadaku soal ini semua? Aku sudah pensiun dari CIA."
"Aku tidak bodoh, usiamu baru saja 38 tahun. Kau yang sudah keluar dari sana bukan? Tetapi kau setidaknya masih punya koneksi"
"Dengar, aku tidak tahu kenapa kau tiba-tiba datang padaku dan berbicara soal The Black Hawk, Cycrotonictus, bangsawan. Apapun yang kau tawarkan aku tidak mau menerimanya dan aku tidak mau ikut ambil bagian dari masalah itu."
"Jangan bodoh, nasib negaramu dan dunia dipertaruhkan saat ini."
"Lihat, kau lagi-lagi membual denganku. Aku bisa melaporkanmu jika kau terus mengatakan hal yang tidak masuk akal."
"Thomas dan para anggota Nostra Sanino yang lainnya sudah mati."
"Apa? Aku kira itu berita palsu karena tidak ada bukti mayatnya."
"Kau mengenal Luke Bernadeath."
"Yah, berdasarkan informasi tentangnya ayahnya adalah bagian dari militer dan dia menjadi penembak jitu Negara. Aku pernah bertemu dengannya saat aku bertemu dengan Tom setahun yang lalu."
"Luke memang mati karena pasukan milik Negara tetapi atas kematian Nostra Santino yang lain adalah karena The Black Hawk."
"Lalu? Apa hubungannya denganku?"
"Mari kita bertaruh, jika Luke Bernadeath bersama yang lainnya bisa kubawa di hadapanmu beberapa hari lagi. Maka kau harus membantuku untuk menghasut semua koneksimu bahwa Nostra Sanino tidak bersalah."
"Kau mau aku menipu?"
"Bukan menipu, lebih tepatnya menegakkan keadilan. Karena selama ini Nostra Santino tidak melakukan tindak criminal itu, melainkan kelompok The Black Hawklah yang melakukannya. Katakanlah pada masyarakat tentang itu."
"Entah permainan apa yang kau mainkan tetapi kau sangatlah bodoh jika kau percaya mereka akan kembali hidup."
"Di tempat asalku, Cycrotonictus tidak ada hal yang mustahil. Buktinya seharusnya kau sudah mati dalam kecelakaan yang parah itu. Namun kau sama sekali tidak kehilangan satu bagian tubuhmu. Dan konflik-konflik akan mulai bermunculan. Negara pasti akan kesulitan mengatasi kriminal-kriminal yang akan terus bertambah dan bertindak."
"Tanganku sudah tidak bisa bekerja dengan normal lagi dan kedua kakiku patah. Apa yang kau harapkan dari itu?" Kata Ben sambil memandang tangannya.

"Tunggulah sekitar satu atau dua hari lagi. Percayalah pada kata kataku, aku sama sekali tidak membual.. Kau akan pulih. Permainannya baru saja dimulai." Kata Dion sambil menyeringai, lalu pergi.
***
Di atas bebatuan, tampaklah anjing berkepala tiga lain seperti sedang mnjaga para arwah arwah yang sudah tiada untuk tetap masuk ke dalam dunia orang mati itu.

Wajah mereka sudah keriput dan pucat, berambut putih dan tak memiliki mata. Beberapa dari arwah yang menyeramkan itu, bahkan menoleh ke arah mereka berdua.
"Manusia yang masih hidup dilarang memasuki dunia bawah." Ucap Cerberus yang sedang menjaga arwah arwah itu.
"Demos sudah tahu bahwa salah satu dari mereka akan menjadi pengganti nyawa Draco." Ucap Altair
"Kalau begitu yang boleh masuk hanya salah satu dari mereka yang akan menyerahkan nyawanya." Kata salah satu dari ketiga kepala Cerberus tersebut.
"Aku akan tetap masuk! Jika bukan aku siapa lagi yang akan menemaninya?"
"Itu tak akan kami ijinkan!"
"Mike, jangan bodoh. Kau mau jadi santapan Cerberus? Ini dunia orang mati. Jika kau masuk bagaimana jika kau tak bisa keluar!"
"Laura benar. Haxel akan mengantarmu pulang. Aku yang akan menemani Laura saja." Ucap Altair sambil membawa Laura pergi menghilang masuk ke dalam kerajaan Demos.
Dalam hitungan detik mereka sudah sampai ke kerajaan Demos. Laura sudah bisa melihat bayangan hitam membenuk wujud Demos yang sedang duduk di singgasananya.



Penampilannya seperti malaikat pencabut nyawa. Wajah nya tak tampak karena Ia bertudung, menyeramkan, dan tak jauh dari singgasananya tampaklah sebuah sabit maut, dan Dia saat ini masih duduk di singgasananya, seakan - akan sedang menunggu kedatangan mereka.
"Jadi inikah manusia yang akan menyerahkan nyawanya pada Demos untuk keturunan Kingstone?" Tanya Darius yang tiba tiba muncul di bawah singgasana Demos.

"Iya itu benar."
"Laura Davidson. Aku telah menunggumu bertahun tahun. Aku adalah kematiannya-
"Jangan berlagak menyeramkan saudaraku. Jangan memakai wujud itu. Pakailah wujud manusia. Bahkan kedatanganku tidak kau gubris sama sekali." Ucap Darius
"Apa maumu Darius?" Tanya Demos yang kini memakai wujud manusia dengan kekuatan kegelapan di tangannya.
"Wohoho, santai saja saudaraku. Aku kemari bukan untuk bertarung. Aku kemari untuk meminta bantuanmu untuk membangkitkan Zurtmotrius, sang El Diablo dengan kekuatanmu beserta kekuatan inti energy ini yang diambil dari Deconcytus." Kata Darius sambil melepaskan mantelnya untuk membungkus batu merah beserta inti energy itu.
"Apakah kau bisa menghidupkannya kembali?" Tanya Laura yang tiba tiba memotong pembicaraan mereka berdua.
Ketika Darius ingin mengucapkan sepatah kata lagi, Demos langsung menaikkan tangannya ke arah Darius dengan bermaksud untuk menyuruh Darius diam.

Kemudian Ia bangkit berdiri dan perlahan lahan menghampiri Laura sambil berkata:
"Itu adalah semua adalah pilihanmu. Karena bagiku semua pilihan sama. Karena aku tak mempunyai empati seperti kedua raja iblis lainnya. Tapi kau harus tahu bahwa ini adalah takkdirnya beserta keturunannya untuk menjadi kehancuran bumi, mungkin tidak sekarang, mungkin bukan besok tapi segera. Dan kau seharusnya tahu bahwa dia tak bisa bersama manusia, bukan? Mengetahui itu apa kau masih mau menginginkannya hidup? Jadi buatlah keputusan yang bijak. Dunia atau dia?" Tanya Demos

"Dia." Ucap Laura

"Waktu kehancuran akan segera datang, dan kamu akan lebih menderita daripada yang lain." Kata Demos

"Aku akan hadapi itu. Sekarang bangkitkanlah dia."
Seketika itu debu dan pasir di sekitar berkumpul menjadi satu dan bertambah banyak dan banyak sehingga membentuk sebuah tubuh, yang tak lain adalah tubuh Draco yang kulitnya sudah berwarna abu abu dan wajahnya sudah retak.
"Tanda tangani kontrak ini lalu dia akan hidup." Ucap Demos sambil memberikan kertas dengan tulisan tulisan yunani kuno dan sebuah pena bulu pada Laura.
"Gunakan darahmu sebagai tintanya." Ucap Demos lagi
Laura langsung mengambil kertas dan pena itu dari Demos dan menusukkan ujung pena bulu ke jarinya sehingga darah segar menetes keluar dari ujung jarinya. Kemudian Ia langsung menandatangani kertas itu. Seketika itu kertas dan pena yang dipegang Laura langsung menghilang menjadi abu. Bersamaan dengan Laura yang kesakitan. Ia merasa jiwanya sedang terhisap oleh Demos.
"Your deal is done."
"Lucious Draco Kingstone putera Charles aku memintamu untuk bangkit!" Kata Demos dengan kekuatan kegelapan yang menyelimuti tubuh Draco.
"Apa yang akan kau perbuat setelah ini, hah?! Tidak cukup puaskah kau melihat penderitaanku?" Teriak Draco pada bayangan itu.
"Aku akan berbuat apa yang seharusnya kuperbuat." Ucap Abaddon sambil melesat cepat masuk ke tubuh Draco seakan akan dia merasukinya.
Draco terbangun dengan mata berwarna hitam dengan bayangan gelapnya.
"Apa kalian merindukan kaisar kalian?"
"T-tuan?"
"Altair aku ingin para manusia ini dipulangkan."
"Tapi Draco-
"Ini bukan tempat untuk belas kasihan gadis kecil. Dan Draco sedang istirahat untuk sementara." Katanya sambil menyeringat menyeramkan.
"Baik Tuan." Ucap Altair sambil membawa Laura yang terbaring lemah untuk pergi menghilang.

"Abaddon? Kenapa kau tinggal di tubuh anak itu?" Tanya Darius
"Darius, bukankah sudah jelas bahwa dia adalah keturunanku? Aku adalah dia dan dia adalah aku. Jadi tidak perlu basa basi lagi dan berikan batu Zurtmotrius serta inti energi padaku, Darius."
Darius langsung memberikan batu merah itu beserta inti energi kepada Abaddon.
Seketika itu Abaddon langsung menyelimuti inti energy itu beserta batunya dengan kekuatan kegelapannya.
"Tak perlu ada pengorbanan lagi. Kau tak perlu menjaga kursi penguasa yang bahkan tak menginginkan kekuasaannya. Aku katakan padamu, bangkitlah Zurtmotrius! Jadilah penguasa para iblis ini! Jadilah raja mereka! Raja dari Hell World!"
Seketika itu bayangan gelap yang menyerupai lingkaran itu bertambah besar dan besar. Dan sinar merah dari batu merah bersatu dengan sinar biru yang berasal dari energy itu. Mereka bertambah besar dan besar sampai akhirnya menghasilkan gelombang ledakan yang mengharuskan Darius membangun perisai esnya untuk melindungi mereka.
Tak lama seteelah gelombang edakan itu, suasana menjadi hening. Batu beserta inti energy itu sudah hanyut dalam ledakan tadi. Kemudian sebuah api kecil muncul tak jauh dari mereka, dan api itu bertambah besar sampai menyerupai ukuran manusia. Dan membentuk seorang pria berambut hitam yang tak lain adalah sang El Diablo.
"Senang melihatmu bangkit dalam keadaan wujud manusia, saudaraku!" Seru Darius
"Kau tetap saja cerewet Darius." Ucap Zurt sambil berubah menjadi tengkorak berapi.
Tak lama kemudian Abaddon mengeluarkan kekuaan hitamnya ke langit langit dan menyebarkannya ke seluruh daerah di Cycrotonictus.
"Apa yang kau lakukan?"
"Mengembalikan ingatan mereka, sekaligus menyebarkan kebenaran. Sudah waktunya aku turun tangan ke kerajaan-kerajaan lain untuk berdiskusi rencana perang."