webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · 奇幻言情
分數不夠
255 Chs

136. Alunan Merdu Penyayat Hati

Tasia terdiam mendengar pertanyaan Hadyan, lalu ia menggeleng "Maafkan aku Hadyan.. Aku ingin tidur. Kepalaku sakit." Jawabnya.

"Maaf, tidurlah kalau begitu. Aku akan memijat kepalamu." Ucap Hadyan dengan memberi pijatan ringan pada kepala permaisurinya.

***

Upacara syukuran atas kelahiran putra kedelapan Raja Marda akhirnya datang juga. Meski masih agak sedikit pusing, Tasia memaksakan dirinya untuk tetap keluar dari kamar dan menghadiri acara tersebut demi menghargai Raja Marda. Hadyan sudah berkali-kali melarang Tasia, namun gadis itu tetap bersikeras, tidak mau mendengarkan hingga akhirnya Hadyan menyerah. Pria itu merasa bingung atas sikap Tasia yang tiba-tiba berubah menjadi tidak penurut. Hadyan sendiri tidak pernah melihat Tasia jatuh sakit, jadi menurutnya sikap gadis itu berubah karena tengah merasa tidak nyaman.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者