Impian mempunyai keluarga bahagia kandas. Namun, aku masih berharap Sang Khalik mempertemukan aku dengan suami tercinta. Jika impianku dianggap semakin susah meraihnya. Lebih baik fokus merawat sang buah hati dari buah cinta kasih sayang kita.
Audrey tidak berani sering sering menengokin bagas, katanya ia paling sensitif di perlakukan tidak adil oleh yang lain.
Tidak selamanya ia bisa menggantungkan hidup pada suami. Apalagi model suami pelit dan pingin menyiksa istrinya terus. Pembekalan diri sewaktu waktu ada hal yang emergensi. Anak anak semakin besar dan butuh keuangan yang lumayan cukup. Untuk tumbuh kembang anak. Bik rum adalah malaikat tanpa bersayap buatku dan Bik rum tiada meminta gaji setelah kami hidup pas-pasan.Tapi sayang kami harus berpisah di sini. Aku tak mungkin bertahan di kota dengan status single parent ginian.
Bik rum, audrey berjanji kalau ada uang pasti membayar jasa bibi selama tinggal di tempat kami.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者