Begitu turun dari taksi, kaki panjang Gama segera berlari memasuki area bandara. Dia berhenti di tengah lounge bandara yang luas. Dadanya naik turun lantaran napasnya tersengal. Pandangan pria tinggi itu mengedar saat sampai bandara. Dia mencari sosok Silvana.
"Gama!"
Pencariannya berhenti ketika mendengar suara itu. Kontan kepalanya menoleh dan melihat Silvana tengah berdiri tak jauh dari posisinya seraya tersenyum lebar. Wanita itu mendekat seraya menarik travel bag. Dan sesampainya di depan Gama, dia memeluk pria itu.
"Aku yakin kamu pasti datang. Sebab aku masih menjadi yang terpenting buat kamu," ucap wanita itu dari balik punggung Gama.
"Aku pikir kamu sudah naik pesawat."
"Sebentar lagi," sahut Silvana seraya melepas pelukannya. Dia lantas menyeret Gama menuju salah satu kursi tunggu.
"Saat kamu pulang ke Jakarta nanti, kita akan membahas urusan kita," ujar wanita itu seraya menggenggam tangan besar Gama.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者