webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · 现代言情
分數不夠
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Sebuah Rencana

Kalimat yang Black ucapkan bagaikan sebuah lelucon yang disampaikan dengan nada datar yang serius. Itu adalah cara berpikir yang aneh bagi orang-orang seperti mereka.

"Hah.. Aku tidak percaya ini." Gumam Marcel dengan menghempas punggungnya pada sandaran kursi.

"Sebaiknya kau segera terbiasa dengan ini." Ujar Rachel. 'Kau akan menghadapi yang lebih sulit, setelah kau menikah.' lanjutnya geli di dalam hati.

Tidak lama, anak buah suruhan Kenny akhirnya datang dengan sebuah map di tangannya. Dengan cekatan, ia mengeluarkan isi map tersebut yang merupakan tiga lembar kertas, satu stampel dengan sebuah logo, dan sebuah pena yang terlihat bagus. Sepertinya itu adalah pena milik manager akunting yang biasa ia gunakan untuk menandatangani berkas.

Emma dan Rachel tersenyum tipis sembari mengangguk-angguk tipis. Semua yang mereka minta akhirnya dituruti. Itu adalah sebuah perasaan gembira yang tidak bisa dijelaskan.