webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs
avataravatar

Kerjasama dan Rencana

Ternyata Black yang satunya lagi kelihatan lebih misterius.

Marcel mengangguk paham. Jadi, si pendek itu adalah ketuanya, "Baiklah." jawabnya santai. "Sebenarnya kami akan mulai menyerang markas Creeper beberapa hari lagi. Mungkin kalian bisa ikut."

"Kalian akan langsung menyerang?" Tanya Emma.

Marcel mengangguk, "Tentu saja. Apalagi jika Black sudah bergabung. Aku yakin kita akan menang dengan mudah."

"Apa kau tau berapa banyak anak buah Creeper?" Tanya Rachel.

Marcel mengerutkan dahinya, "Suara kalian terdengar sama. Itu membuatku bingung." ujarnya jujur. Ia juga tidak dapat melihat siapa yang sedang berbicara karena kedua orang itu mengenakan topeng yang tertutup total hingga ke bagian mulut.

Sebenarnya Emma merasa kasihan pada Marcel yang menjadi kebingungan. Namun ia tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya dengan cara ini, identitasnya bisa terlindungi. Akhirnya Emma memutuskan untuk mengabaikan kebingungan Marcel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com