Ternyata Black yang satunya lagi kelihatan lebih misterius.
Marcel mengangguk paham. Jadi, si pendek itu adalah ketuanya, "Baiklah." jawabnya santai. "Sebenarnya kami akan mulai menyerang markas Creeper beberapa hari lagi. Mungkin kalian bisa ikut."
"Kalian akan langsung menyerang?" Tanya Emma.
Marcel mengangguk, "Tentu saja. Apalagi jika Black sudah bergabung. Aku yakin kita akan menang dengan mudah."
"Apa kau tau berapa banyak anak buah Creeper?" Tanya Rachel.
Marcel mengerutkan dahinya, "Suara kalian terdengar sama. Itu membuatku bingung." ujarnya jujur. Ia juga tidak dapat melihat siapa yang sedang berbicara karena kedua orang itu mengenakan topeng yang tertutup total hingga ke bagian mulut.
Sebenarnya Emma merasa kasihan pada Marcel yang menjadi kebingungan. Namun ia tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya dengan cara ini, identitasnya bisa terlindungi. Akhirnya Emma memutuskan untuk mengabaikan kebingungan Marcel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com