webnovel

The Barista's Love Coffee

现代言情
連載 · 30.8K 流覽
  • 25 章
    內容
  • 4.9
    37 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Aisyah seorang barista, memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha kafe. Kemampuannya meracik kopi sangat mumpuni, sampai seorang pengusaha properti tergila-gila pada kopi buatnya dan menjebak Aisyah agar bisa selalu membuatkan kopi untuknya setiap hari. Kris Axel pengusaha properti dan memiliki aset hampir diseluruh kota besar di Indonesia belum lagi beberapa asetnya diluar negeri. jatuh cinta pada kopi buatan Aisyah, barista cantik karyawan sebuah kafe. awalnya suka pada kopi buatan Aisyah, akhirnya malah jatuh cinta pada barista cantik tersebut. Aisyah sudah mencuri hati sang milyuner. Akan kah mereka bisa bertahan dengan cintanya, karena wanita penggila harta sudah menanti untuk bersaing dengannya mencuri hati Axel.

標籤
1 標籤
Chapter 1Pagi Aisyah

Hari masih pagi, Aisyah terbangun dari tidurnya. Semalam di pulang sudah sangat larut malam. karena kafe tempatnya bekerja sangat ramai pengunjung.

Dilihatnya jam di dinding sudah menunjukan pukul delapan pagi, tadi setelah sholat subuh dia memutuskan untuk tidur kembali karena mengantuk.

"Ya Tuhan, aku kesiangan," Pekiknya sambil menggerakkan tangannya Kekiri dan kekanan lalu bergegas menyambar handuk yang tergantung di pintu kamarnya. Kamar kos yang berukuran 3x4 meter, itu memiliki kamar mandi didalam kamar sehingga Aisyah tidak harus mengantri hanya untuk mandi.

"Seharusnya aku bangun jam 7 pagi," Aisyah bergegas untuk mandi jam 10 ini dia harus bertemu dengan dosen pembimbing.

Dengan terburu-buru Aisyah memakai baju dan menyisir rambut serta memoles bibirnya dengan lip gloss agar tidak kering. Aisyah memang tidak menyukai berdandan berlebihan yang penting wangi dan bersih, maka itu akan membuatnya menjadi lebih percaya diri.

Aisyah bergegas memanggil ojek online yang terpasang di aplikasi ponselnya. Jarak dari kampus Ke tempat kos nya lumayan jauh, karena dia lebih memilih untuk mendekati tempat kerjanya, yang sering pulang malam dari pada mendekati kampusnya.

"Kau mau kemana Is ?" Tanya Viny teman satu kos, Ketika melihat Aisyah sudah bersiap-siap dan berdandan rapi.

"Ke kampus. setelah dari kampus aku mau cari buku tentang manajemen ditoko buku," kata Aisyah menjelaskan, kemudian dia duduk dihalaman depan rumah tempat dirinya kos, menunggu tukang ojek onlinenya datang.

"Eh kamu memangnya gak cape yah, pulang jam 12 malam terus tidur sebentar, pagi begini kamu sudah harus pergi ke kampus lagi?" Tanya Viny sambil menatap Aisyah.

"Sebenarnya cape sih, tapi kalau gak begini aku gak bisa sekolah," kata Aisyah tersenyum menatap Viny.

"Kamu gak pengen seperti Siska, punya pacar tajir kalau mau apa-apa tinggal tunjuk," kata Viny karena Aisyah tidak kalah cantik dari pada Siska.

"Nasib orang kan beda-beda Kak, aku sudah bersyukur kok dengan hidup begini, yang penting aku tidak menyusahkan orang lain dan uang yang aku dapatkan juga halal," kata Aisyah tersenyum.

"Kau benar juga sih. Kadang orang juga iri dengan ku, karena aku terlahir dari keluarga berada, padahal mereka tidak tahu bagaimana aku harus melihat ibuku tersakiti karena ayahku yang hobi berselingkuh, padahal uang dan harta yang dia pakai usaha itu milik kakek dari ibuku tapi ayah sering sekali menyakiti ibuku. yang membuatku heran, ibuku malah melindungi ayahku dari amarah kakekku. Sudah ah kok aku malah jadi curhat sih." katanya sambil tersenyum menutupi rasa sedihnya, Aisyah hanya tersenyum mendengarnya.

"Aku jalan dulu yah Kak," kata Aisyah begitu melihat ojek online pesanannya sudah sampai.

"Hati-hati dijalan Is, katanya sambil masuk kedalam rumah kos an.

Aisyah kemudian menaiki motor ojek onlinenya dan berlalu meninggalkan halaman rumah tempat dia tunggal selama ini.

Perjalanan menempuh wajtu 30 menit lamanya dan akhirnya Aisyah sampai juga di kampusnya, kemudian dia berjalan menuju ruangan dosen untuk menemui dosen pembimbingnya.

Setelah hampir satu jam didalam ruangan Dosen membahas skripsinya, akhirnya dia bisa bernafas lega karena kali ini isi sjripsinya tidak banyak yang direvisi malah diperintahkan untuk membuat bab selanjutnya.

Selesai dengan bimbingan skripsinya Aisyah melanjutkan rencananya ketoko buku untuk membeli buku yang dia perlukan untuk menunjang skripsi nya.

"Ais," panggil seseorang ketika dia hendak keluar dari kampus.

"Hai, aku pikir siapa? Sudah sampai mana skripsinya Anya?" Tanya Aisyah begitu mereka berdekatan.

"Bab 3 mudah-mudahan diacc sudah dua kali revisi aku padahal," keluh Anya pada Aisyah

"Sabar yah, semoga kali ini tidak ada revisi lagi " kata Aisyah memberikan semangat.

"Iya Ais terima kasih buat dukungannya ya," katanya tersenyum.

"Kamu sendiri bagaimana sudah masuk bab berapa? jangan-jangan sudah mau beres, kamu kan pintar," kata Anya tersenyum menatap Aisyah.

"Aku baru mau masuk bab 4, ini baru Acc untuk bab 3," kata Aisyah membalas senyum Anya.

"Ya sudah kalau begitu, aku mau menghadap dosen dulu yah," kata Anya, Aisyah melambaikan tangannya pada Anya mereka lalu berpisah.

*

Setelah menempuh waktu 15 menit dengan menggunkan kendaraan ojek online, Aisyah sampai juga di Mall terbesar di kotanya. Mall terlengkap itu ramai didatangi pengunjung, mungkin karena menjelang weekend mereka libur sementara untuk Aisyah week adalah hari yang melelahkan karena pengunjungnya akan lebih ramai dari biasanya.

"Wahh sepertinya sedang ada Sale, pantas saja begitu ramai pengunjung." Tak mau membuang-buang waktu, Aisyah bergegas naik menuju lantai atas, dia khawatir kalau terlalu lama melihat-lihat nanti dia akan terlambat datang ke tempat kerjanya.

Setelah mendapat buku yang diinginkan, Aisyah kembali turun kebawah karena dia harus segera pergi ke tempat kerjanya. Walaupun dia masuk jam 3 sore dan sekarang baru menunjukkan pukul 1 siang, tetap saja dia tidak ingin terlambat sampai ke tempat kerjanya. Walaupun Ben pemilik kafe dan istrinya amat baik padanya, dia tidak ingin mengecewakan mereka.

Untuk Aisyah, bekerja sebagai barista, walaupun bukan cita-cita utamanya, tetap saja harus dijalani dengan kesungguhan hati karena dengan pekerjaan, itu dia justru bisa kuliah dan menikmati hidup seperti sekarang ini. Walaupun penghasilannya tidak berlebih tapi juga tidak kekurangan untuk dirinya sendiri.

sampai didepan sebuah counter Aisyah terdiam melihat keributan dua orang costumers saling berebut.

"Kau yang merebut dari tanganku," kata perempuan tersebut galak.

"aku yang duluan," teriak seorang wanita pada wanita lainnya, disebuahan konter pakaian bermerk yang sedang didiskon.

"Enak saja, aku sudah melihatnya lebih dulu kau yang mengambilnya dari tanganku," katanya balasnya berteriak tidak terima.

"Tidak bisa, aku duluan," teriak perempuan yang satu.

"Tidak bisa, enak saja aku yang duluan," balasnya yang membuat sekuriti malah menjadi pusing.

"Sudah mbak, sudah kalau kalian masih ribut seperti ini kalian akan saya usir dari tempat ini." Kata sekuriti galak itu kesal.

"Kamu tidak tahu siapa saya, saya adalah calon istri pemilik Mall ini Kries Axel, akan saya laporkan kamu pada dia, biar dipecat sekalian," kata perempuan yang di cat warna coklat terang rambutnya.

"Ngaku-ngaku, masa calon pemilik Mall rebutan barang obral," kata perempuan yang tadi berebut barang obralan dengan dirinya walaupun yang mereka rebutkan berasal dari merk ternama.

"Eh suka-suka saya, uang-uang saya," katanya berteriak. Teriakan langsung keluar dari pengunjung lain yang menyorakinya.

"Maaf pak ada apa?" Tanya Aisyah karena kasihan melihat sekuriti yang tampak kebingungan dan kesal.

"Ini mbak mereka berebut barang, tidak ada yang mau mengalah, saya jadi bingung," katanya sementara dua wanita yang berebut barang masih memegang tas yang mereka perebutkan dengan wajah terlihat saling menatap tajam.

"Bawa saja keruangan cctv Pak, kalau mereka tidak mau mengalah disana bisa dilihat siapa yang duluan memegang barang ini." Kata Aisyah memberikan solusi pada mereka.

"Benar juga ya. Sudah kalian ikut saya keruangan cctv kalau begitu , nanti salah satu pramuniaganya ikut saya," kata sekuriti tersebut menyetujui usulan dari Aisyah.

"Ngapain kesana? gak usah, nih buat kamu aja barang obralan ini," katanya lalu keluar dari counter barang branded tersebut dengan kesal dan menggerutu.

"Dasar nenek lampiran," kata perempuan itu kesal, karena sudah menghabiskan tenaga untuk berebut barang dengan perempuan yang akhirnya pergi meninggalkan konter. Sementara itu di ujung blok, seorang pria dengan mata elang menatap kearah keributan yang terjadi pada konter tas tersebut, kemudian pergi sambil menyunggingkan senyum ketika dilihatnya keributan sudah berakhir.

你也許也喜歡

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · 现代言情
4.8
618 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · 现代言情
分數不夠
670 Chs

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助