Usman sangat malu kepada siapapun jika ada yang melihatnya. Pasalnya ia memakai celana yang melorot. Walau bukan celana yang sependek yang dipakai Farisha, itu tetap memalukan. Ia berjalan ke kamar dengan pelan agar tidak dilihat siapapun. Karena ia sudah mencuci pakaian juga celana yang ia pakai sebelumnya.
'Uhhh ... jangan sampai tante Farisha melihatku. Tapi aku mau tidur di mana, yah?' pikir Usman bertanya. Menengok ke kiri dan ke kanan. Tapi ia tidak melihat tempat yang bisa ia gunakan untuk tidur.
"Hei, Usman ... apa kamu sudah selesai mandi? Kamu tidurlah kalau sudah selesai mandi, hemm," lirih Farisha dengan masih memejamkan matanya. "Ayo, ke sini tidurnya!" Sambil menepuk tempat di sampingnya, ia masih terpejam.
Pemuda itu melirik ke arah kamar, melihat Farisha yang seperti sudah tertidur terlentang. Saat ini Farisha sudah berada di balik selimut. Tidak seperti saat di hotel. Dimana Farisha membuat perasaan Usman yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者