webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · 青春言情
分數不夠
416 Chs

Makan Malam

Setelah sibuk berjalan-jalan dengan Hamzah, kali ini kami memutuskan untuk kembali ke hotel.

Masih pukul 5 sore sebenarnya. Tapi kami sudah terlalu lelah karena hampir setengah hari kami berada di luar.

Rencananya besok aku dan hamzah akan pergi ke rumah ibu. Kami juga akan menemui tempat yang pernah menjadi icon rahasia aku dan Alif.

Setelah sampai di hotel, Hamzah seketika membaringkan tubuhnya di atas kasur sementara aku membuka jendela agar ada angin yang masuk ke ruangan.

Baru saja akan beristirahat tiba-tiba ada yang memencet tombol bel pintu kamar kami.

Awalnya Hamzah yang akan membuka pintu itu, tapi karena tak tega melihat dia yang sepertinya kelelahan, akhirnya aku saja yang membukakannya.

"Halo mbak selamat sore." sapa wanita itu dengan ramah.

"Selamat sore." jawabku sambil tersenyum.

"Ini ada kiriman." dia menyerahkan bunga itu kepadaku.

Aku terheran sambil membawanya, "buket bunga dari siapa?" tanyaku

"Dari Tuan Hamzah." jawabnya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者