Chapter kali ini bukanlah lanjutan cerita melainkan sebuah catatan kecil yang akan mempermudah para pembaca untuk memahami alur cerita di masa mendatang.
Seperti yang kalian semua ketahui Leo merupakan seorang remaja manusia dengan kelebihan khusus untuk melihat sosok tak kasat mata singkat katanya merupakan remaja berkemampuan indigo kan??
Kemampuan indigo milik Leo ini nyatanya merupakan kemampuan yang terbangun sedari Leo berusia batita (Bayi tiga tahun), dan dimasa itu jugalah Leo kecil menjalin hubungan persahabatan dengan Zing'er.
Yang dimana pada masa itu, Zing'er entah bagaimana justru terbawa ke sisi Leo kecil karena kalung yang merupakan media kutukan Zing'er telah dibeli oleh sang ayah sebagai hadiah ulang tahun Leo kecil.
Sungguh Gandu oo Gandu, tindakan sederhana-mu telah membuat putra sulungnya berada dalam situasi berbahaya apa jadinya jika Zing'er justru melakukan tindakan ekstrem dengan membunuh jiwa Leo kecil??? Maka mungkin Main Character kita saat ini bukanlah Leo lagi melainkan Zing'er.
Kemampuan Leo sebagai seorang indigo pun membaik seiringi waktu usianya bertambah, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya Leo menjalin hubungan pertemanan dengan makhluk tak kasat mata tersebut..
Contohnya saja Zing'er, Ruwo, Siasandra, Zhang Gui, Ayu, ataupun hantu-hantu lainnya yang saat ini bisa dikatakan menempati kediaman Erlangga tapi mungkin lebih tepat untuk mengatakan kalau rombongan hantu tersebut telah berada di dimensi mereka.
Sebuah dimensi yang diciptakan oleh salah satu dari sepuluh Red-Spectre teman baiknya Leo, Red-Spectre berwujud sesosok wanita bangsawan Belanda bernama Rose.
Red-Spectre Rose nyatanya memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah dimensi khusus berbentuk mansion, dan pintu masuk mansion tersebut nyatanya berada tepat di atas tempat tidur (Ranjang) Leo.
Di dalam mansion tersebutlah hampir semua teman hantu Leo berada, kenapa hampir karena nyatanya ada beberapa yang saat ini justru menempati kediaman Erlangga, senantiasa berada di samping kedua adik Leo yakni Seto serta Ella ataupun justru menemani sosok Silvia sekarang.
Meski sebenarnya ada satu atau dua yang justru berkeliaran sesuka hatinya mengelilingi area kompleks perumahan mereka, siapa lagi jika bukan hantu tukang sate bernama Udin tertentu tersebut???
Mungkin banyak dari kalian yang beranggapan kalau ia hanyalah hantu tukang sate biasanya dengan kemampuan untuk menakut-nakuti manusia awam saja kan??
Jika kalian berpikir seperti itu maka kalian semua salah besar sekali, karena nyatanya Udin merupakan salah satu dari sepuluh Red-Spectre teman Leo. Dia berada di peringkat terakhir dalam hal kekuatan maupun umur jika kita membandingkannya dengan Red-Spectre lainnya.
Kekuatan kutukannya sendiri cukup unik karena ia bisa dikatakan merupakan Red-Spectre type kemampuan pendukung, setiap sate yang ia miliki nyatanya memiliki kemampuan tersendiri untuk membantu hantu lain seperti sate ayam miliknya tersebut
Kemampuan dari sate ayam miliknya ialah untuk meningkatkan kekuatan fisik konsumennya dalam persentase yang cukup rendah sekali, mungkin tidak mencapai 0,005% sih tapi bayangkan apa jadinya jika kalian mengkonsumsi sate ayam miliknya secara rutin?? Agak mengerikan bukan???
Tapi sate paling baik miliknya ialah sate burung gagak, dimana kemampuan yang diberikan oleh sate burung gagak tersebut kepada ras hantu lainnya ialah meningkatnya kapasitas energy kematian mereka.
Perlu diketahui energy kematian merupakan energy yang biasa digunakan oleh para hantu untuk menggunakan kemampuan mereka entah itu kemampuan sederhana seperti terbang ataupun merubah wujudnya, mereka menggunakan energy kematian dan energy ini pada dasarnya tidak bisa dikumpulkan secara active. Hanya tersedia secara passive serta terakumulasi berdasarkan usia kematian hantu tersebut...
.
.
.
.
Sejauh ini kalian semua telah melihat dengan mata kepala kalian sendiri kalau Red-Spectre telah memunculkan tiga dari sepuluh jumlah total bukan?? Lalu apa kalian penasaran siapa saja sosok dari tujuh Red-Spectre yang tersisa?? Dan siapa peringkat pertama dalam kekuatan Red-Spectre??
Ada sebuah kabar yang mungkin akan mengejutkan kalian semua, karena nyatanya Zing'er Xueran saat ini hanya menempati posisi kelima dalam kekuatan tempur Red-Spectre dan Rose sang bangsawan justru menempati peringkat ke-3 dalam hal kekuatan tempur saja...
Perbedaan dua tingkat itu tidak sepele kelihatannya karena setiap individual Red-Spectre merupakan hantu berusia interval antara 700 hingga 2.000 tahun, cukup tua serta penuh pengalaman bukan??
Tentu saja di antara 5.000 hantu yang merupakan teman Leo, ada beberapa yang bisa dikatakan termasuk sebagai hantu muda dengan potensi besar contohnya saja Siasandra yang mendapat peringkat kedua dalam hal kekuatan tempur (Pengecualian tanpa keberadaan Leo serta Red-Spectre tentunya)
Lalu siapakah sosok yang menempati posisi pertama, dan memiliki kemampuan yang seagaknya bisa melecehkan sosok Pak Udin??
Sosok tersebut sudah tidak asing buat kita semua, bahkan ia pernah berkenalan langsung dengan teman-teman serta kekasih masa kecil Leo di malam Jum'at Kliwon tersebut..
.
.
.
.
.
.
Namanya adalah Avil, sosok hantu dengan usia yang bisa dikatakan sebanding tuanya dengan Zing'er yakni sekitar 780 tahunan.
Ia merupakan salah satu hantu yang menyambut kedatangan Silvia dalam pesta malam Jum'at Kliwon, berpenampilan layaknya seorang rapper pada tahun 3.000.
Kemampuan bertarung Avil sendiri termasuk ke dalam kategori cukup cabul layaknya Leo, jika Leo cabul dalam hal kekuatan fisik maka Avil merupakan cabul dalam teknik bertarung.
Sebagai sosok yang mengambil wujud rapper jalanan, jelas ia juga menguasai teknik bertarung jalanan yang seperti kita semua ketahui sama sekali tidak memiliki aturan.
Saat ini Avil sendiri justru mendapatkan tugas khusus dari Leo untuk senantiasa berada di sisi kekasih masa kecilnya yakni Silvia, mengingat Avil sendiri termasuk dalam kategori hantu yang ramah terhadap manusia awam jadi Leo cukup lega untuk menyerahkan keselamatan Silvia di tangan Avil.
Mungkin ini terdengar aneh tapi perlu diketahui Avil sendiri merupakan teman hantu ke-tiga yang dijumpai oleh Leo, sesudah bertemu dengan sosok Ruwo tentunya.
Hubungan di antara Avil dan Zing'er sendiri termasuk dalam kategori baik bahkan keduanya sering bercanda ria satu sama lain, dan ini merupakan faktor yang mendukung keputusan Leo untuk mengirim Avil sebagai penjaga keselamatan kekasih masa kecilnya.
.
.
.
.
.
Sungguh hal yang sangat aneh bukan?? Leo sang anak indigo justru mendapatkan cukup banyak teman hantu, yang bisa di andalkan dan bisa di mintai tolong untuk menjaga keberadaan orang-orang terdekatnya..
TBC